Chapter 42

362 46 2
                                    

Ternyata, reaksi Clark tidak jauh berbeda dari Mia. Ia juga terkejut begitu tahu Alice memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Harry. Mendengar alasan dari Alice juga membuat Clark bingung. Alasannya terlihat sederhana, namun kalau dipikir terlalu dalam bisa menjadi rumit.

            "Kau sangat bodoh melepaskan Harry, Alice. Aku tahu dia lelaki baik-baik yang sangat menyayangimu, dan aku juga tahu kau menyayanginya. Di dalam sebuah hubungan, harus ada sebuah kepercayaan dan komunikasi yang kuat sebagai pondasi. Apapun yang kau lihat pada kasus Laura dan Mia justru mengingatkanmu betapa kuatnya hubungan kalian. Apalagi kau sudah berbagi cerita ini pada Harry, hal itu pasti akan membuatnya semakin menghindari kejadian yang Laura dan Mia alami."

            "Belum tentu. Tidak ada yang bisa memastikan itu."

            "Kalau kau memiliki pola pikiran seperti ini dan tidak berubah, kau tidak akan bisa menikah, Alice."

            Alice menatap Clark dengan tatapan kesal. "Teganya kau mengatakan itu padaku."

            "Itu kebenarannya. Kalau kau tidak bisa mempercayai dan merasakan kasih sayang seseorang yang tulus padamu dan kau selalu berpikiran buruk pada mereka, kau tidak akan bisa menjadi seseorang yang komit."

            Alice terdiam, sebenarnya setuju dengan perkataan Clark. "Sudahlah, waktuku masih panjang untuk itu."

            "Actually, you're lucky enough to have him yet you fool enough to let him go," ujar Clark santai menatap langit kamar Alice. "Kau belum tentu dapat menemukan lelaki sebaik Harry lagi. Jujur saja, aku sebagai lelaki, belum tentu bisa sebaik seperti yang dia lakukan pada pacarnya."

            Ucapan Clark membuat Alice semakin menyesal meninggalkan Harry, dan ia benci akan hal itu. "Kalau kau ke sini hanya untuk mengolokku dan membela Harry, kau lebih baik pulang saja. Aku ingin tidur."

            "Jadi aku sudah jauh-jauh ke sini dan kau usir aku pulang dengan semudah itu." Alice terdiam, wajahnya terlihat kesal. "Aku tidak mau."

            Tawa Alice pecah lalu menoleh ke Clark yang sedang merebahkan dirinya di sebelahnya. "Kau menyebalkan, Clark."

            "Omong-omong soal Laura, aku merasa kasihan padanya, sudah lama aku tidak bertemu dengannya," ucap Clark. "Bagaimana ya kabar dia sekarang? Apa dia baik-baik saja?"

***

Harry menatap keluar dari jendela dapurnya, menatap rumah Alice yang dipenuhi dengan dekorasi Halloween. Bibirnya tersenyum, mengetahui hari ini adalah hari favorit Alice. Wajahnya semakin berseri-seri lagi melihat Alice keluar dari rumah dengan kostum Halloween lucunya. Sama seperti yang wanita itu pernah bilang ke Harry, kalau ia akan mengenakan baju Disney Princess. Dan benar saja, sekarang ia memakai gaun milik Rapunzel, sementara Mia yang berdiri di sebelahnya mengenakan gaun pernikahan namun dengan wajahnya yang dibuat hancur dengan make up. Dua-duanya tampak lucu di mata Harry.

            Lelaki itu menghela napas panjang begitu melihat Mia dan Alice pergi meninggalkan rumahnya. Harry berpaling menjauh dari jendela namun bibirnya tidak dapat berhenti tersenyum.

            "You don't celebrate Halloween? Trick or treat?" tanya Emily dengan senyum.

            Harry terkekeh. "Tidak. Aku terlalu tua untuk itu."

            "Atau setidaknya mengenakan kostum Halloween dan merayakannya dengan teman-temanmu?"

            "Aku sedang tidak mood."

An Introvert Man's Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang