Seperti biasanya, Jieun memulai pekerjaannya di perusahaan milik Taekwoon. Kali ini ia ditemani oleh Jiyeon yang juga magang di sana. Ia dan Jiyeon saling membantu mengurus akomodasi alias makan siang. Kebanyakan pekerja disini suka lupa waktu karena asik bekerja hingga melupakan waktu makan siang. Sebagai tambahan Jieun juga harus memperhatikan Taekwoon . Jieun terkadang harus mengantarkan makanan penuh gizi ke ruangan Taekwoon. Tak hanya itu, Jieun juga suka memberikan masukan pada Taekwoon.
"Jieun" Panggil Jiyeon. "Ada apa?"Tanya Jieun yang masih sibuk mengetik dilaptopnya. "Aku pulang malam ya. Aku ada kencan dengan Sunggyu"kata Jiyeon.
"Kencan?"kata Jieun yang sekarang memberi perhatian pada Jiyeon.
"Sunggyu akan mengajakku tur malam"bisik Jiyeon. Jieun hanya tersenyum. "Bersenang - senanglah"kata Jieun. Meskipun Jieun tampak bahagia,sebenarnya ia masih memikirkan Eunji. Sampai sekarang Eunji masih belum mau bicara dengannya. Eunji cenderung menghindarinya. Jiyeon pun tak dapat berbuat banyak. Ia selalu menyangka, antara dia dan Eunji tidak akan ada pertengkaran.
"Bersemangatlah. Pada akhirnya Eunji akan menghubungimu"kata Jiyeon. "Kuharap begitu"kata Jieun. Malam pun semakin larut, Jieun pun kembali ke apartemen dan melihat pintu kamar Eunji terbuka. "Eunji kau mau kemana?"tanya Jieun yang melihat Eunji mengemasi kopernya.
"Aku malu Ji. Aku belum bisa menghadapimu. Ada senior yang memiliki rumah. Aku akan pindah ke sana"kata Eunji. Jieun menahan tangan Eunji. "Tetaplah disini.Jika memang kau tidak bisa tinggal bersamaku. Aku yang akan pergi"kata Jieun.
Jieun pun pergi meninggalkan apartemen Suzy. Ia sedang duduk di halte. Mengeluarkan ponselnya, Jieun menghubungi Taekwoon. "Master"kata Jieun begitu ia mendengar suara Taekwoon di ujung telepon.
"Ada apa?"tanya Taekwoon.
"Bisa jemput aku? Maaf sudah menggangu. Hanya saja aku tidak memiliki tempat tinggal di Seoul"kata Jieun. "Kau dimana?"tanya Taekwoon. Jieun pun menyebutkan nama halte dimana ia duduk. "Tunggu aku disana"kata Taekwoon.
Timeskip
Taekwoon membuka pintu rumahnya dan mempersilahkan Jieun untuk masuk. "Master terima kasih. Aku ingin sendirian. Kerjakanlah hal yang perlu dikerjakan"kata Jieun. Taekwoon pun mengangguk, ia pun mulai mengerjakan sesuatu di laptopnya sambil sesekali melihat ke arah Jieun yang sedang duduk diruang tamu.
Tak lama kemudian, Jieun menghampiri Taekwoon dan ia duduk dilantai. Membiarkan kepala Jieun bersandar pada lutut Taekwoon. "Apa yang kau kerjakan ?"tanya Jieun sambil melihat ke arah monitor laptop. "Sebuah program yang bisa memperkecil memori yang di gunakan"jawab Taekwoon.
"Bagaimana keadaanmu?"tanya Taekwoon. "Oppa, Di masa depan, akankah kita bertengkar?"Jieun balas bertanya. Taekwoon membelai rambut Jieun. " Tidak akan. Karena kita akan membicarakannya, Tidak mendebatnya"jawab Taekwoon.
"Aku selalu berpikir bahwa aku dan Eunji tidak akan pernah bertengkar, Sepertinya aku salah" kata Jieun.
"Eunji adalah temanmu. Sedangkan aku adalah your everything. Aku bahkan belum pernah membuatmu menangis"kata Taekwoon. Jieun tersenyum.
"Siapa bilang kau belum pernah membuatku menangis. Saat kau tidak datang di final. Aku menangis"kata Jieun. "Kau sesedih itu?"kata Taekwoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Online To Lovers
Fanfiction"Menikahlah dengan ku" kata - kata membuat IU terhenyak sesaat bagaimana bisa seorang top number 1 Leo meminta menjadi istri di game online . "Akunmu di hack?" hanya itu respon yang bisa diucapkan IU inspirasi dari Love 020 Just one smile very allur...