Official Meeting

189 24 5
                                    

Hari ini Jieun menggunakan kemeja berlengan panjang putih dengan rok selutut dengan warna biru tanpa make up. Ia juga membiarkan rambutnya terurai.  Dengan penampilan seperti itu, ia mengikuti ujian. Tentu saja banyak yang memuji Jieun yang meski tak menggunakan makeup ia masih tampak cantik. 

Jieun benar - benar gugup. Ia telah menyelesaikan ujiannya lebih awal tapi tidak bisa keluar.Matanya terus menerus melihat jam tangan. Jantungnya berdebar sangat kencang. Akhirnya bel tanda ujian selesai pun berbunyi. Jieun pun mengumpulkan kertas ujiannya dan berjalan menuju pintu timur universitas. Lee Jieun menunggu diatas jembatan. Ketika gadis itu melihat kebawah, Ia mendapati Jung Taekwoon disana menunggu seseorang. 'Haruskah aku menyapanya'pikir Jieun. Setelah mengumpulkan keberanian Jieun pun menuruni jembatan dengan niat menyapa,Tidak lebih. 

"Senior Jung, Sungguh kebetulan" sapa Jieun begitu ia dihadapan Taekwoon. Taekwoon tersenyum. "Bukan kebetulan, Aku memang menunggumu"balas Taekwoon membuat Jieun terkejut. "Leo?"kata Jieun memastikan. "Itu aku"balas Taekwoon. Setengah tidak percaya, Jieun berpikir. "IU,Kau suka ikan?"tanya Taekwoon menggunakan nama yang biasa ia gunakan untuk memanggil istrinya tersebut. 'IU'pikir Jieun. Jieun pun mengikuti Taekwoon. 

Jung Taekwoon mengajak Jieun makan ditempat biasa Taekwoon dan keluarganya makan. "Bibi Chen walaupun ia tidak bisa bicara makanan yang ia buat enak. "kata Taekwoon tangannya meminta Jieun menyerahkan mangkok milik gadis itu. Jieun menyerahkan mangkok ke tangan Taekwoon. "Kau ingin makan apa lagi?" tanya Taekwoon sambil menyendok soup ke mangkok milik Jieun. 

"Tidak perlu. Kita tidak akan bisa menghabiskan semangkok soup ini sendiri"kata Jieun. Jieun yang gugup menyendokkan kuah sop ke mulutnya meskipun kuahnya telah habis. Taekwoon pun menyendokkan kuah ke dalam mangkok Jieun. "Makanlah yang banyak"kata Taekwoon.

Saat mereka menikmati makan siang mereka. Dering ponsel milik Taekwoon berbunyi. "Taekwoon kau sedang apa? Kau lupa kita ada pertandingan akhir basket"kata Sunggyu.

"Aku sedang berkencan. Aku tidak lupa"jawab Taekwoon.

"Berkencan? Hyung ajak dia ke sini"kata Woohyun. Taekwoon pun bertanya pada Jieun. "Jieun kau mau menonton pertandingan akhir senior?"tanya Taekwoon. Jieun hanya menganggukan kepalanya. "Baik aku akan mebawanya kesana"kata Taekwoon. 

"Jieun, Makanlah lebih banyak. Aku akan pulang dan mengambil sepedaku"kata Taekwoon. "Ya"jawab Jieun. 'apa rumahnya dekat?'pikir Jieun. 

Jieun menunggu diluar restoran setelah ia selesai makan. 'Master Taekwoon adalah Master Leo. ini seperti tidak nyata' kata Jieunn dalam hati. Tak beberapa lama kemudian,  Taekwoon pun datang dengan mengendarai sepeda. "Naiklah"kata Taekwoon begitu ia sampai di hadapan Jieun. 

"Kau memboncengku?"tanya Jieun. Taekwoon hanya memberikan tatapan bukankah sudah jelas. "Jika kita berboncengan, Aku takut mereka menduga kita memiliki hubungan"kata Jieun.

"Hubungan?"tanya Taekwoon. 

"Hubungan seperti" Jieun tidak menyelesaikan kalimatnya tapi tangannya menbentuk hati sembari berkata "Hubungan seperti ini."

"Memangnya sejak kapan kita tidak dalam hubungan seperti itu"jawab Taekwoon. Hal itu tentu membuat wajah Jieun memerah ditempat. Ia menggunakan kedua tangannya untuk menutupi wajahnya. "Jangan khawatir aku bukan pengemudi yang buruk"kata Taekwoon. Jieun pun akhirnya menyetujui untuk naik sepeda menuju lapangan basket. 

Sepanjang perjalanan Jieun terus menerus menarik roknya selalu terangkat. Tas kecilnya pun tak bisa menutupi roknya. Taekwoon yang mengetahui tersebut menghentikan sepedanya didepan sebuah minimarket. "Tunggu aku disini"kata Taekwoon. Tak beberapa lama Taekwoon membawa sekantong plastik snack yang ia beli."Bawa ini untukkku"kata Taekwoon. Kantong belanjaan yang sekarang ada dipangkuan Jieun menutupi roknya dengan sempurna hingga Jieun tidak perlu khawatir. 

Sesampai di lapangan basket, kedua sejoli itu bergandengan tangan memasuki gedung lapangan basket. Hal itu tentu saja disaksikan dan membuat terkejut banyak orang. Tak terkecuali Seolhyun yang menahan marah. "Er.. Master teman - temanku duduk disana"kata Jieun yang menemukan teman - teman sekamarnya. "Aku antar kau kesana"jawab Taekwoon. yang masih mengandeng Jieun menuju tempat teman - temannya. 

Jieun pun duduk disebelah Eunji. " Ah ya, kenalakan ini teman - teman sekamarku. Suzy,Jiyeon, dan Eunji"kata Jieun memperkenalkan teman - temannya. "Halo"sapa Taekwoon. "Bisa simpan tempat untukku? Aku akan bermain setengah pertandingan"kata Taekwoon. Jieun hanya menganggukan kepalanya. Taekwoon pun pergi untuk berganti pakaian meninggalkan Jieun yang diberikan pandangan oleh yang lain. "Nanti aku jelaskan diasrama. dan Jiyeon, Dia Leo"kata Jieun membuat Jiyeon terkejut. "Kalian berjodoh"gumam Jiyeon. 

Diruang ganti, Sunggyu dan Woohyun  menggoda Taekwoon. " Hyung jadi itu alasannya mengatakan bahwa aku dan Jieun tidak mungkin"kata Woohyun. Taekwoon hanya tersenyum sambil memakai seragam basketnya. 

Online To LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang