Just Two of us

126 13 10
                                    

Taekwoon  hanya tersenyum. Ia membelai rambut Jieun . "Eunji bilang ia tidak bisa menghadapiku. Jadi aku bilang aku yang akan keluar dari apartemen"kata Jieun. "Gadis pintar, kau tahu harus kemana"kata Taekwoon. "Kau bisa tinggal disini. Aku bisa pindah ke rumah orang tuaku atau kantor. Untuk gunakanlah barang - barangku"

"Bantu aku masak."kata Taekwoon.  Jieun mengangguk dan berdiri. Mereka berdua memasak mie instan dengan sayur. Jieun dan Taekwoon membagi tugas,Meskipun mereka hanya memasak mie instan mereka berdua terlihat bahagia. "Jieun, besok aku akan pindah ke rumah orang tuaku, Untuk sekearang aku akan tinggal disini"kata Taekwoon sambil memberikan bakso ikan ke mangkok Jieun. "Humm. Makan ?"ajak Jieun. Mereka berdua menikmati makan malam sederhana. 

Seusai makan, Jieun mencuci piring. Sementara Taekwoon mencari baju tidurnya yang kecil dan handuk. "Ji mandilah gunakan bajuku. Aku akan menyiapkan kasurmu"kata Taekwoon.  "Gomawo"balas Jieun. Taekwoon menyiapkan kasurnya dikamar untuk Jieun. Ia juga mebuka sofanya yang bisa dijadikan kasur,  tak lupa ia juga mengambil bantal dan selimut untuknya sendiri. 

"Oppa, sekali lagi Gomawo"kata Jieun yang sudah selesai mandi. "Tidak perlu. Beristirahatlah."kata Taekwoon yang akan mandi. Saat Taekwoon mandi. Jieun menyentuh pipinya. "Apa aku melihat masa depan kami? Tinggal seatap seperti ini"gumam Jieun. Tadinya Jieun berniat menunggu Taekwoon selesai agar ia bisa melihat sosok pria itu sebelum matanya terpejam, tapi hari ini adalah hari yang melelahkan. Mata Jieun langsung terpejam begitu kepalanya menyentuh bantal. 

"Ji .."panggil Taekwoon yang  baru saja keluar dari kamar mandi. Taekwoon tersenyum begitu menyadari bahwa istrinya itu sudah tertidur. Taekwoon menyentuh pipi Jieun lembut. "Selamat tidur"kata Taekwoon. Taekwoon pun mematikan lampu dan kembali ke kasurnya sendiri. 

Keesokan harinya, Saat Jieun bangun dari tidurnya ia mendapati kopernya sudah ada disebelah tempat tidur . "Kau sudah bangun?"Tanya Taekwoon. Jieun mengangguk. "Kenapa koperku ada disini?"Tanya Jieun. "Aku minta tolong pada Jiyeon dan Sunggyu membawanya kemari. Ayo ikut aku lari pagi" jelas Taekwoon yang langsung disetujui oleh Jieun.

Taman yang menjadi tempat langganan Taekwoon berlari pun jadi pilihan. "Oppa, jangan terlalu cepat aku tidak bisa mengejarmu"kata Jieun. Taekwoon pun  memperlambat larinya dan menyentuh kepala JIeun pelan. "Professor Ji"sapa Taekwoon.

"Ah Taekwoon, siapa ini?"Tanya Pria paruh baya bernama lengkap Ji Suk Jin tersebut.

"Dia pacarku. Jieun kenalkan beliau Professor Ji dari ekonomi"kata Taekwoon.

"Halo professor"sapa Jieun.

"Kami duluan"pamit Taekwoon. Ia bersama Jieun mempercepat larinya. Sepeninggalan Taekwoon dan Jieun, Ji Sukjin menelepon putranya. "Putraku, kapan kau akan membawa pulang pacarmu dan menikah. Lihat Taekwoon dia sudah memiliki pacar dan usianya baru 27 tahun sedangkan, Kau 30 tahun tapi masih sibuk dengan pekerjaanmu"kata Suk Jin.

Begitu mereka berdua menyelesaikan lari mereka, Taekwoon mengatakan sebaiknya mereka makan diluar karena Taekwoon sama sekali tidak bisa memasak . Jieun tertawa mendengar pengakuan tersebut. "Aku yang akan memasak untukmu. Suamiku" goda Jieun.  

Hujan meyelimuti kota Seoul. Taekwoon berencana pindah ke rumah orang tuanya untuk sementara waktu di bantu oleh Jieun. Karena hujan, dinding rumah menjadi bocor dan air merembes masuk Taekwoon buru - buru menyelamatkan barang - barang arkeologi milik ayahnya. Jieun pun membantu mengepel lantai. Taekwoon sudah meghubungi tukang yang akan memperbaiki semua kerusakan, Ia juga memberitahu ayahnya bahwa untuk sementara barang - barang arkeologi milik ayahnya akan disimpan di rumahnya.

"Jadi kau tidak akan pindah "kata Jieun.

Taekwoon merangkul Jieun. "Istriku . Sepertinya kita harus tinggal seatap "Goda Taekwoon.

A/N: gak kerasa sebentar lagi series ini selesai. Sekitar lima sampai enam chapter lgai mohon bantuannya  

Online To LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang