Kenapa Ceritanya Mirip Dengan ku?

502 14 0
                                    

            Andika sudah menunggu tepat di depan jalan Riau dengan motor ninja merah kesayangannya. Sebenarnya Sehira malas sekali, namun ia harus karena ia sudah terlanjur berkata iya pada dika.

"Yu kak dika" katanya.

Mereka menelusuri jalan Riau, jalan yang sepi. Lalu ke jalan gatot subroto dan tembus ke buah batu. Ternyata andika sengaja membawanya berjalan jalan agar lebih lama bersama Sehira. Sehira sudah menyangka itu.

Merekapun turun di salah satu mall ternama yaitu BIP (Bandung Indah Plaza). Andika segera membawanya ke toko buku gramedia. Andika memang senang sekali membaca buku. Ketika Sehira berkunjung kerumahnya, satu lemari buku isinya novel dari berbagai genre. Sungguh mengaggumkan seorang lelaki menyukai membaca novel.

"Yu se, kita masuk." Sehira mengikutinya dari belakang. "Gue kesana dulu yah se"

Sehira pun melihat lihat ke sekitar, ia tertarik melihat buku bergenre horor, dan yang sedang ia pegang adalah danur maddah. Ketika Sehira sedang asyik membaca buku yang terbuka itu, ia dikejutkan "Se, udah kan?" "eu.. iya kak ayo" Sehira pun menunggu nya di sebelah kasir. Ia melihat dari jauh sedang ada MnG dengan penulis novel "She's Mine" entahlah buku karangan siapa. Sehira penasaran ketika ia akan berjalan kesana, langkahnya terhenti ketika andika mengajaknya untuk pulang.

Ketika berjalan, entah mengapa degup jantungnya berdebar amat keras. Tak henti henti, ia bingung kenapa dengan dirinya. Apa ini gara gara andika? Kemudian ia melirik andika yang tengah jalan di sampingnya. "Ah tidak mungkin" gerutunya dalam hati. Lalu ia menundukkan kepalanya. "Jantung ini hanya dapat berdebar ketika ada Dia masa laluku, mungkinkah?" katanya dalam hati. Lalu ia menggelengkan kepalanya "Tidak!" teriaknya tanpa sadar yang membuat andika menoleh "Sorry, what you say?" "No, hehe" "Manis" "Eh?" "Manis kalau liat lo ketawa, gue kan belum pernah liat lo ketawa" katanya sambil menyunggingkan senyuman manis yang ia miliki. Siapapun dapat jatuh hati pada andika, tapi tidak untuk Sehira. Hatinya masih saja stuck untuk Angga. Walaupun ia tak tahu sekarang Angga dimana? Bagaimana kabarnya? Dan apakah ia masih mencintainya seperti layaknya dirinya masih mencintai Angga?.

Dalam perjalanan pulang, Sehira tidak berbicara apa apa. Ia hanya mendengarkan andika yang sedari tadi mengoceh entah tentang apa ia tidak perduli. Langit sudah mendung, hujan turun perlahan hingga akhirnya jatuh begitu deras. Membuat mereka harus berhenti di warung dekat taman lansia.

Andika membuka jaket yang ia kenakan lalu memakaikannya kepada Sehira. Menurut siapapun itu romantis, tapi Sehira berusaha keras untuk tidak menumbuhkan perasaannya kepada andika. Karena ia benar benar ingin membekukan hatinya. Ia tak ingin merasakan sakit lagi.

"Ah gak usah kak" Sehira berusaha mengembalikan jaket itu. Namun ditahan oleh dika.

"Gue tau lo itu gak suka kegue, tapi gak seharusnya lo nolak bantuan gue. Gue gak pernah berharap apapun dari lo, gue Cuma mau buat lo nyaman, gue Cuma mau jadi sahabat lo aja se, tolong jangan nolak bantuan dari gue lagi" mendengar perkataan andika, Sehira diam mematung, merasa bersalah. Kemudian ia diam ketika andika kembali memakaikan jaketnya kepada Sehira. Benar benar, andika, bisa meluluhkan bekunya hati Sehira. "Makasih kak" katanya sambil tersenyum dan dibalas dengan senyuman juga.

"Kalau punya hati jangan dibekuin nanti bisa mati hatinya." Katanya pada Sehira dengan tatapan lurus melihat derasnya hujan. Sehira hanya menatapnya dan tersenyum tanpa andika sadari. Apakah Sehira akan meluluhkan hatinya? Apakah Sehira akan benar benar melupakan Angga?

Ketika hujan benar benar berhenti mereka melanjutkan perjalanannya. Masih terasa dingin dan rintikan hujan membasahi mereka.

"Kak dika, mau masuk dulu?"

"Gak usah deh se, gue balik yah?"

"Okey, hati hati" Sehira tersenyum pada seorang lelaki setelah 2 tahun kurang lamanya.

"Eh iya se, tadi gue beli buku ini" She's mine, buku yang membuat Sehira penasaran. "Gue beli dua, gue rasa lo harus baca buku ini, kata sepupu gue sih seru ceritanya baper gitu tapi gak lebay.

"Eum okey, makasih kak"

"Ya, pamit yah.." pamitnya dengan suara yang lebih lembut dari sebelumnya. Benar benar dapat membuat siapapun jatuh hati padanya.

Sesampainya dirumah ia segera menuju kamarnya untuk merebahkan diri. Lalu ia mengambil novel yang ia berikan tadi. Sehira terlihat senang diberi novel oleh andika, untuk pertama kalinya.

Tiba tiba ia teringat oleh orang yang menulis novel ini. Ia segera membalikan novel itu dan terlihat dengan inisial "PA".

"Apa apaan ini novel, masa penulisnya Cuma ngasih inisial doang sih? Kayak gak mau ngakuin novelnya jual mahal banget tuh orang" gerutunya.

"Tapi gue penasaran sih sama novel ini, kayaknya seru banget sampai sampai orang ngantri begitu buat minta ttd penulisnya." Akhirnya Sehira membaca novel itu sampai sekitar pukul 1 malam. Ia begitu asyik membacanya hingga lupa segalanya, termasuk waktu dan chat dari andika yang terabaikan 5 jam yang lalu.

"Sumpahnya juga ini novel mirip banget sama ceritakehidupan gue, tuh orang kok kayaknya nasibnya sama sama gue, apa ini fiksi?Bukan cerita nyata dia? Atau memang nyata? Tapi kok bisa sama? Cuma akhirnyaaja beda, jadi so soan akhir bahagia kayak cinta dan rAngga. Ah aneh nih."Setelah membaca novel itu, ia benar benar penasaran siapa yang menulisnya.Kemudian ia teringat pada ponsel dan buku belajarnya. Ia lupa mengerjakan pr.Ia segera mengerjakan pr dan mengabaikan chat andika yang sudah 87 chat."Maafkan aku kak hehe" katanya pada ponselnya.    

Why ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang