Berubah Itu Memang Salah yah..?

534 13 1
                                    

                                    (Kamu pergi dengan cara paling menyakitkan)

            Hari sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Hari ini Sehira ada jam kuliah. Sekarang ia kuliah di ITB karena ia mendapatkan beasiswa. Ia segera bangkit dari kasurnya lalu pergi kekamar mandi. Ya seperti biasanya ia tidak semangat sama sekali. Sekarang tampilannya lebih tomboy,sering menggunakan jeans dengan jaket berwarna merah kesayangannya. Ia berubah sejak Angga pergi.

"Bunda Sese pamit yah" ia mengambil roti isi coklat kesukaannya lalu mengigitnya. Dan segera berpamitan. "Se, bunda hari ini berangkat ke Karawang yah ada rapat sama collega disana" "Ya bunda hati hati" bundanya pun mencium kening Sehira lalu tersenyum ketika Sehira tidak terlihat lagi di depannya.

Hari begitu panas, namun untungnya ia pergi menggunakan mobil sport berwarna merah yang sudah dibelikan oleh kakeknya sebagai hadiah ulang tahunnya ke 19 tahun,kemarin. Sebenarnya ia tidak suka diberi hadiah berlebihan seperti ini, namun apa daya dirinya? Tak bisa membuat kakek nya terluka jika ia menolak pemberiannya.

Sesampainya dikampus, ia segera menuju ke kantin untuk mencari Elena dan Shinta. Sebelumnya ia berkaca di mobil lalu menguncir kuda rambutnya yang terlihat masih sama seperti di SMA, panjang dan lembut. Namun, ia berusaha terlihat agar lebih tomboy tidak feminim seperti dulu.

"Hey guys!!" katanya sambil merangkul Elena dan Shinta.

"Ih lo apaan sih Se, rangkul rangkul gue gini, udah mandi kan? Biasanya gak mandi lo." Seru Elena sambil melepaskan rangkulannya. Elena memang berbeda dengan Shinta, ia lebih suka hal hal yang bersih. Sebenarnya Sehira, berbohong jika ia bilang "tidak mandi" karena sebenarnya ia selalu mandi. Hanya saja Sehira suka bilang begitu agar ia dikira tidak feminim.

"Yaudah sih Len, lebay banget lo, dia udah wangi kayaknya sih mandi, ya se?" ledek Shinta dengan senyum seringai. Ya Shinta, itulah dia, cewek yang cantik dan ia sangat gaul dikampus ini, ia sangat dikenal sebagai wanita yang cantik. Teman dia banyak sekali.

"Yayaya guys gue kali ini mandi kok, gue udah mulai berubah jadi wangi kan sekarang? Cium deh nih Len"

"Apasih lo jijik tau gak sih!"

"Hahah sorry Len "

"Eh kalian mau tau gak? Si Arnita sekarang bikin masalah lagi, dia tuh bego atau gimana sih? Dia gak sadar dengan apa yang dia buat itu bisa membuat orang orang semakin benci kedia."

Arnita, mahasiswi yang banyak sekali fansnya dan ia itu sangat imut. Suaranya seperti layaknya anak kecil. Gayanya begitu feminim. Ia juga sangat disukai banyak lelaki. Namun, dengan caranya seperti itu banyak sekali yang tidak suka padanya. Ia mungkin tak berniat seperti itu. "Eu.. gak usah kak nita bisa ambil sendiri kok"

"Tuhkan liat dia lagi di tolongin kakak tingkat, jiji banget gue, so imut itu anak." Gerutu Elena sambil mengaduk ngaduk mie ayam miliknya.

"Iyah ih jiji yah, so banget tuh cewek padahal biasa aja."

"Ah udah ah, gak penting, gue laper, mending mie ayamnya buat gue aja yah Len, daripada lo aduk aduk terus kasian dia gak dimakan nanti sedih ahaha" kata Sehira berusaha mengalihkan pembicaraan. Itulah yang ia takuti, dimusuhi satu sekolah karena kecantikan yang ia miliki. Makanya ia memilih berubah menjadi lebih tomboy,karena ia ingin mendapat kan teman. Dulu,ia hanya bersama Angga dan teman teman Angga, ia tidak pernah mempunyai teman karena disekolah banyak yang suka ke Angga dan banyak yang suka juga kedia. Itulah, yang membuatnya di benci siswi di sekolahnya dulu. Dan sekarang, ketika Angga tidak ada ia tak ingin tersiksa dengan itu semua. Hingga akhirnya ia lebih cuek terhadap penampilannya dan memilih berubah, walaupun itu sebenarnya bukan dirinya yang sesungguhnya.

"Ih lo tuh ya, rakus nya gak berubah dah, udah setahun juga dih"

"Bodo ah"    

Why ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang