Haruskah Ku Buka Hatiku Untuknya?

468 17 0
                                        

( Disaat orang lain hadir dikehidupan kita saat masa masa tersulit kita, bisa jadi dia adalah jodoh yang tuhan berikan)


            Keesokan harinya Sehira segera bangkit dari tempat tidurnya, seperti biasanya hari ini dia ada jam kuliah pagi. Ia segera mandi, lalu entah mengapa hari ini ia agak sedikit bersemangat. Tapi tetap style nya masih berlagak tomboy. Hari ini ia mengenakan jeans dengan kaos lengan pendek bertuliskan three second.

"Sayang, ada teman kamu tuh dibawah nungguin, katanya mau berangkat bareng" teriak bunda dari lantai bawah. Karena kamar Sehira di lantai 2.

"Teman? Sejak kapan Elena sama Shinta datang ke rumah gue sih?" tanyanya pada dirinya sendiri. "iya bunda sebentar" teriaknya.

Ketika ia turun ke bawah, betapa terkejutnya dia mendapati andika tengah duduk diruang tamu.

"Lho kak dika ko disini?"

"Mau berangkat bareng lo" katanya sambil tersenyum. Yup Sehira tidak bisa apa apa tidak mungkin ia bersikap dingin di depan bundanya.

"Yaudah ayo nanti gue telat"

"Okey, tante pamit yah" "Oh iya nak hati hati dijalan yah.."

Selama di jalan menuju kampus, lagi lagi mereka hanya saling diam membisu. Tak ada yang berani memulai percakapan. Mungkin menurut Sehira ia merasa gengsi memulai percakapan dan mungkin menurut andika juga ia percuma berbicara karena seperti biasanya Sehira pasti akan diam mendengarkan saja.

Setelah sekian lama, akhirnya andika angkat bicara. "Eh ambil deh ditas gue ada apaan"

"Eh gak enak"

"Ambil aja"

Dan ternyata ada satu buah coklat yang sudah diberi pita berwarna pink.

"Buat lo coklatnya se"

"Eu.. ma-kasih kak" katanya sambil tersenyum tanpa andika sadari.

Mungkinkahsudah saatnya Sehira membuka hatinya lagi? Atau tetap stuck pada masa lalunyayang perih? Pada masa lalu yang tidak tahu apakah akan kembali padanya lagi danberubah menjadi masa depannya? 




UPDATED : EVERY THURSDAY

Why ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang