Berusaha Mengikhlaskan

331 12 0
                                    

* * *

Sebelumnya, aku mau ngucapin makasih banyak buat pembaca setia ceritaku. Terutama untuk cerita "Why?" ini. Buat yang sering memberikan voted makasih banyak, aku ngerasa senang banget ada yang suka sama cerita ku, yang baca aja udah lebih dari cukup bahagian aku :) (haha alay gue :v). Jangan lupa follow aku dan voted cerita cerita ku yahh

* * *

"Kring kring kring" suara alarm telah berbunyi tepat pukul 5 pagi. Hari ini adalah hari minggu, hari yang pas untuk istirahat dan berolahraga. Mungkin begitulah yang dilakukan orang orang ketika libur, entah itu olahraga, istirahat, jalan atau berhibernasi. Tapi kali ini, Sehira memilih untuk pergi lari pagi. Setelah kejadian minggu kemarin, ia memang masih memikirkan itu, tapi ia berusaha mengikhlaskan semuanya. Mungkin itu takdir tuhan, mempertemukan dua insan yang saling mencintai dan tlah dipisahkan bertahun tahun lamanya. Itulah kuasa tuhan...

Ia sudah puas tidak kuliah selama seminggu dengan alasan sakit, padahal nyatanya tidak.

Sesampainya di taman lansia, dia Jogging mengitari taman itu sekitar 15 menit. Setelah itu ia memilih untuk berisitirahat di salah satu bangku kosong yang ada di tempat itu.

"Nih.." seorang lelaki tampan memberikan segelas air kepada Sehira.

"Ambil aja" katanya lagi

"Terimakasih"

"Sama sama" lalu ia duduk disamping Sehira.

"Ka Dika ngapain kesini?"

"Lari lah masa iya gue jualan sih"

"Ya kan siapa tau" kata Sehira sambil berusaha membuka botol minuman itu. Andika yang sedari tadi melihat tingkah lucu Sehira membuka botol akhirnya membantu nya.

"Sini gue bantu"

"Makasih kak"

"Sorry yah Se" katanya lagi sambil menatap ke arah anak anak yang sedang menaiki kuda.

"For What?"

"Buat semuanya, maaf kalau gue kasar waktu itu sama lo"

"Gak apa apa, sebelum ka Dika minta maaf juga udah dimaafin kok"
"Makasih, selama ini gue meditasi gitu deh buat inget inget kesalahan gue"

"Hahah meditasi segala hahaha" kenapa Andika datang disaat hati Sehira dipatahkan, untuk kedua kalinya? Mungkinkah mereka jodoh?

"haha, tapi sumpah Se gue serius"

"Oh jadi kak Dika sekarang mainannya serius serius gitu yah? haha"

"Ihahaha, Ya gitu, gue ngerti sekarang, kalau cinta memang gak bisa dipaksain. Gue minta maaf karena berusaha maksain perasaan lo buat suka sama gue,sekali lagi maaf. Gue udah salah , gue Cuma orang bodoh yang mengharapkan cinta yang gak akan pernah gue bisa dapetin, cinta yang memang untuk orang lain."

"Lo salah kak" kata nya sambil melihat kearah sekitar, matanya tertuju ke satu arah.

"Salahnya?"
"Yah lo salah kalau lo gak bisa dapetin orang yang lo cintai, lo bisa ketika lo berusaha kak. Cinta itu memang benar butuh perjuangan, tapi mungkin cara lo dulu salah kak. Gue juga sama kayak kak Dika, mengharap kan cinta yang memang jelas jelas bukan untuk gue. Ya pada akhirnya gue patah, gue udah tau kalau akhirnya gue akan dipatahin, tapi gue tetap berusaha, mungkin dulu kakak begitu sama gue. "

"Mungkin"

"Tapi, gue... mau coba buka hati kok buat orang baru, gue mau belajar buat bisa melupakan dan mengikhlaskan masa lalu. Karena gue tau banget, semakin gue ngeliat kebelakang gue akan terus terjebak, dan gue bakal kehilangan orang orang yang udah didepan gue. Gue gak mau terus terus jadi orang bodoh yang mencintai tanpa dicintai, kan mending cintai ususmu yah hahaha"

"Hahah bisa aja lo. Tapi ,Lo udah yakin sama keputusan lo itu Se?"

"Memangnya muka gue kayak penipu?" katanya sambil memegang kedua pipinya dengan tangannya yang mungil itu.

"Hahaha enggaklah."

Ketika mereka sedang asyik mengobrol, tiba tiba datanglah dua pasangan yang so romantis di dunia ini. Entah mereka berhubungan apa? Karena tidak jelas sekali.

"Haii Sese" sapa wanita itu tanpa rasa bersalah pada Sehira.

"Eu.. hai" sehira dan andika pun berdiri seolah menghormati mereka.

"Ngapain Se? Jalan bukan?" katanya lagi, dan laki laki itu masih diam seolah tidak ingin memperhatikan Sehira.

"Gue.."

"Iya, jalan sama gue, kenalin gue Andika. Kakak tingkatnya Sehira, jurusan Design"

"Oh, aku Amanda Putri kak, boleh panggil manda atau putri"

"Udah yu kita kesana aja Put" Angga, benar sekali,dia tengah bersama dengan Putri. Dia tengah bersama wanita yang selama ini selalu ia nantikan. Sakit rasanya ketika menjadi Sehira, melihat orang yang sangat ia cintai kini bersatu dengan masa lalunya.

"Tenang Se, lo harus bisa keliatan mengikhlaskan semuanya, jangan terlalu keliatan berharap. Nanti lo dikiranya ngemis ngemis cinta dia." serunya dalam hati.

Andika mendekatkan dirinya dengan Sehira dan membisikkan "Lo harus bisa berdamai dengan masa lalu lo. Jangan keliatan masih berharap, usaha ikhlasin. Gue yakin lo bisa." mendengar itu Sehira tersenyum kepada Dika.

"Gue duluan yah, yu Ka dika" ia segera mengenggam erat tangan kak Dika,rasanya ingin menangis tapi ia berusaha menahannya karena ia tak ingin menjatuhkan air matanya di depan Angga untuk kesekian kalinya. Karena angga pernah berkata ia tidak suka melihat sehira menangis karenanya.

"Duluan bro!"

Semoga ini adalah jalan yang benar untuk Sehira,mengabaikan mereka berdua. "Semoga lo bahagia sama Putri ga,dia udah balik keelo" serunya dalam hati sambil memperhatikan Angga dari belakang. Begitulahcinta, terkadang kita harus merelakan apa yang bukan milik kita. Tentunya harusdengan perasaan ikhlas, percayalah.. tuhan akan menggantikan dengan yang lebihbaik lagi.    

Why ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang