Maaf Udah Nyakitin Lo..

414 15 1
                                    

Maaf banget baru update lagi, dikarenakan UTS kemarin jadi aku sedikit sibuk hehe.. sekarang insyaallah bisa tepat waktu update nya. Oh yah, aku mau ngucapin makasih buat para pembaca setia cerita aku, aku senang karya ku ada yang membacanya :) jangan lupa vote dan comment yah agar aku cepat menyelesaikan jalan ceritanya. Oh yah kalian juga boleh kasih saran gimana akhir dari cerita ini, aku akan terima saran terbaik kalian para reader :):D

***

"Sese!!!" teriak lelaki yang benar benar menyayangi Sehira, dengan tulus.

"Dari kemarin gue gak liat lo sama shinta dan elena, lo kemana?"

"Ada urusan" jawabnya jutek sambil meminum es jeruk.

"Lo mau tau gak?"

"Hmm"

"Gue dapat info, penulis she's mine itu lagi ada dibandung lagi, dan sekarang, sore ini dia mau ngadain MnG di gramedia BIP, lo ikut yah? Temenin gue?"

"Gak bisa gue ada kuliah sore"

"Lah sejak kapan?"

"Eu.. sejak kemarin.." jawabnya asal. Andika tau bahwa Sehira sedang berbohong, tapi andika lebih memilih diam tak berkomentar apapun. Bagi andika, ia tak dapat memaksakan apapun. Karena statusnya dengan Sehira hanya sebatas teman. "Yaudah deh gak apa apa kalau lo gak mau" andika memberikan kotak bekal seperti biasanya.

"Eh kak, gak usah deh makasih"

"Lo inget apa yang gue katain?"

"Apa?"

"jangan pernah nolak bantuan gue, udah yah gue masuk kelas dulu bye penguin" andika tersenyum begitu manis. Itu benar benar melukai Sehira, ia tak tega untuk menyakiti andika. Apalagi kalau dia harus cerita bahwa ternyata Angga, mantan kekasihnya satu kampus dengan mereka. Sungguh berat untuk Sehira. "Gue gak pengen lo terluka kak"

Ketika Sehira berjalan, ia mendengar perdebatan antar guru yang membahas soal Putra. Yup Angga..

"Putra, saya sudah bingung harus bagaimana dengan dirimu. Kamu sudah benar benar mengabaikan semuanya. Nilai kamu turun drastis. Nilai kamu benar benar tak bisa diurus lagi, kampus bisa saja mengeluarkan kamu."

"Yayaya"

"Putra!! Dengarkan saya" bentaknya, namun Angga hanya sibuk dengan pulpen yang ia pegang. " Angga Verelio Serenida!!" siapa yang berani memanggil nama asli Angga didepannya. Mungkinkah ia mengenal Angga dengan sangat dekat?

"Saya putra, bukan Angga!" Anggapun bangkit dari tempat duduk nya dan keluar dari kantor dosen tersebut.

"Angga, nilai lo turun? Kenapa? Ada masalah? Atau.."

"Bisa gak sih lo gak usah ikut campur masalah gue?" Sehira sontak memeluk Angga. "Gak bisa, karena gue perduli dan sayang sama lo Angga" Angga hanya terdiam, membiarkan Sehira memeluknya. Namun, tanpa sadar dari kejauhan andika.. melihat mereka berpelukan. Benar benar melukai hati andika, tapi ia bisa apa? Tanpa status?

Setelah pulang sekolah, andika menghampiri Sehira. "Se.. gue anter pulang yah"

"Gak usah kak makasih"

"Gue anter, bentar lagi hujan.. tuh langit mendung"

"Gak perlu.." Sehira meneruskan jalannya hingga keparkiran, dan andika terus mengikutinya. Sehira yang sadar di ikuti andika nampak tak senang.

"Stop kak stop, gue bisa balik sendiri"

"Gue anterin sampai depan gang besar deh"

"Nggak!" dengan nada menyentak. Sehira terus berjalan

"Pasti gara gara dia kan?" teriak andika. "Laki laki yang lo peluk?" andika jalan menghampirinya dan menarik lengannya hingga badannya berbalik kearahnya. "Ya kan?"

"Lo.." Sehira dengan berani menunjuk andika "gak berhak buat ngepoin gue, lo gak berhak ngikutin gue kemana gue jalan. Dan lo gak berhak tau urusan gue"

"Udahlah gue tau kok, lo keliatan suka banget sama itu cowok. Apa bedanya sama gue sih se? Gue kurang apa buat lo?"

"Lo gak usah so tau, belaga tau semua tentang gue kak. Udah cukup, gue gak mau lukain lo. Gak bisa lo maksain gue, karena cinta hadir bukan karena terpaksa."

"Lo udah ngebekuin hati lo sendiri, lo buat diri lo semakin tersiksa. Lo nutup diri dari semuanya, bukan karena lo takut nyakitin gue, tapi karena lo masih sayang masa lalu lo."

"Ya gue masih sayang dia, benar sekali"

"Lo harusnya bisa sadar se, kalau dia sayang lo diagak mungkin ninggalin lo tanpa alasan, dia gak mungkin bikin lo kecewa danterluka, lo harus sadar itu se. Jangan terlalu terpuruk sama masa lalu, masalalu itu Cuma harus dijadiin pelajaran biar lo gak ngerasain untuk kedua kalinya.Dan bukan berarti lo harus nutup rapat rapat hati lo itu. Lo cewek bodoh yangberfikir bahwa semua akan terjadi untuk kedua kalinya. Sadar se, kita hidup dikisah nyata, bukan fiksi yang akhir ceritanya selalu happy ending, ini duniabukan drama drama di korea. Lo gak bisa se egois itu, pikirin hati lo.." andikapun pergi meninggalkan Sehira yang masih terdiam diparkiran dengan rasa sakitteramat dalam. Sehira benar benar melukai andika. "Maafin gue udah lukain lokak" lirih Sehira didalam hatinya. Hujan turun tiba tiba, deras dan terasa dikulit Sehira, ia menangis dan menangis, air hujan menutupi tangisannya yang takhenti. Ia merasa bersalah atas perkataannya terhadap andika. Tapi apa dayanya?Ia benar benar belum bisa membuka hatinya. Ia benar benar masih membekukanhatinya untuk siapapun kecuali Angga. Ia benar benar ingin sendiri. Namun..tiba tiba saja.. hujan terasa menghilang seketika, Sehira yang tengahmemejamkan mata membuka matanya dan melihat payung berwarna biru dengan corakabu memayunginya. Ia melihat ternyata itu.. Angga. Sontak Sehira memeluk Anggadengan erat. Pada hari itu, Sehira benar benar pertama kali nya melukai hati Seseorang.Apakah Angga benar benar akan merasa bersalah seperti layaknya Sehira yangmenolak keras andika hadir di kehidupannya. Membuat kenangan bersamanya. Apakahiya? Angga merasakannya...    

Why ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang