Membantu Angga Belajar

367 15 3
                                    

            "Angga.. ayolah, kapan kamu mau berubah kayak dulu lagi? Sekarang, nilai kamu semakin jelek, kakak udah pusing sama comment an dosen lain, kakak merasa tidak enak"

"Yaa.." Lagi lagi itu jawaban Angga sambil memainkan pulpennya.

"Aku yang akan bantu Angga belajar.." mendengar suara itu mengejutkan mereka yang tengah mengobrol di ruang pak gean. "Eu.. maaf kak tadi ruangan nya kebuka, terus saya gak sengaja denger jadi langsung masuk deh hehe"

"Dasar tukang nguping" seru Angga. Sehira kesal melihat tingkah Angga seperti itu, ada apa dengan dirinya? Selalu saja membuat Sehira kesal.

"Baiklah, nanti hari minggu kamu kerumah Angga bersama kakak yah?"
"Sama teman temanku boleh?"
"Teman pura puramu?" tanya Angga meledek dan menyunggingkan senyum seringainya.

"Ish, kali ini teman beneran kok" seru Sehira tak mau kalah.

"Yaudah kamu ajak saja se, nanti kakak jemput kamu dirumah yah, kirimkan alamatmu di line" kak gean memberikan ponselnya kepada Sehira. Namun Sehira menolak "Gak usah kak, aku udah tau rumah dia kok kak, jadi nanti aku sendiri aja"

Hari minggu pun tlah tiba, saatnya Sehira pergi kerumah Angga untuk pertama kalinya setelah sekian lama yey!

"Bunda, Sese berangkat yah.."

"Iya sayang, nih bawa cookies sama roti coklatnya, salam yah ke Angga dari bunda"

"Iya bunda sayang, doain Sese yah?"

"Buat apa? Balikan sama Angga? Iya di doain"

"Ih apasih bund, bukan,,, doain biar Angga berubah haha"

Sehira pun pergi sendiri menggunakan mobilnya. Sakura serta arnita dijemput oleh kak gean di dekat gedung sate.

Sesampainya di rumah Angga, rumah itu seperti sepi sekali, untungnya pagar rumahnya tak dikunci.

"Assalamualikum Angga!!" Sehira mengetuk pintu. tapi tak ada yang membukanya, Sehira curiga kalau Angga masih tidur. "Duh ini anak, perasaan predikat kebo masih gue pegang, tapi masa dia juga mau ngerebutnya dari gue? Ini udah jam 10 masih aja tidur" Sehira kembali mengetuk pintu sambil menelfon Angga. Kali ini ketukan nya sangat keras.

Tak lama rombongan kak gean pun datang, kak gean bilang ia mempunyai kunci serep rumah ini, hingga akhirnya mereka bisa masuk kerumah itu tanpa Angga sadari.

"Duh si Angga dimana sih?" seru kak gean kesal.

"Kita cari ke kamarnya aja yah kak?" sahut Sehira sambil melihat ke sekitar. Gean pun menyetujuinya lalu mereka pergi ke kamarnya. Dan benar saja.. Angga masih tertidur lelap di kasur yang empuk itu. Mungkin kali ini gaya gravitasi bumi semakin meningkat triple max dirumah Angga.

"Angga cepet bangun!!" teriak gean kepada Angga yang masih saja terbaring dikasur, entahlah tapi ia sepertinya tidak sadar keberadaan mereka. Apakah benar predikat kebo sudah diambil olehnya? Sejak kapan? Kenapa Sehira kalah.

"Ishh ganggu aja!"

"Cepet bangun! Gak liat tuh udah ada Sehira, arnita dan sakura yang niat ingin membantumu belajar, ayolah Angga, jangan seperti ini!"

Angga pun bangkit dari tempat tidurnya dan keluar rumahnya. Tanpa memperdulikan mereka sama sekali "Kalau kalian ingin belajar, silahkan, aku ingin pergi"

"Angga!" teriak gean dengan memicingkan matanya, ia semakin marah dengan sikap Angga.

"Sudah kak, tidak apa apa, kita tunggu saja disini, siapa tau Angga pulang lagi" arnita berusaha untuk mencairkan suasana.

Akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu Angga sampai pulang.

Sejam,dua jam,tiga jam hingga pukul 5 sore Angga belum kembali kerumah, arnita dan sakura benar benar bosan menunggunya, karena itulah lebih baik kalian para pria jangan membuat wanita menunggu *Eh*

Arnita yang sedari tadi membaca buku dan sakura yang mendengarkan musik mereka ingin izin pulang karena hari sudah semakin sore. Mereka tak ingin sampai dirumah malam hari, karena orang tua mereka bisa saja memarahi mereka.

"Yaudah yah se,pak gean, aku sama sakura pamit duluan" Sese dan gean hanya menganggukkan kepalanya dan meminta maaf atas sikap Angga yang seperti itu.

Dan kini hanya tinggal Sehira dan gean. Selagi mereka menunggu Angga pulang, gean menceritakan bagaimana ia bisa di terima menjadi dosen di IPB sampai ia pernah mempunyai mantan seorang model. Sungguh luar biasa, membosankan..

"Yaampun sekarang udah jam 7, kak gean pulang yah, kamu masih mau disini?"
"Iya kak, Angga belum pulang dari pagi aku khawatir"
"Tapi Angga sudah besar, dia bisa mengurusi dirinya sendiri, tapi jika memang kamu mau seperti itu, baiklah, kakak pamit yah..."

"Iyah kak..."

Setelah kak gean pulang, ya kini tinggal Sehira saja dirumah,sendirian. Walaupun menyeramkan untuknya, tapi ini demi Angga. Ia ingin Angga bisa menyelesaikan tugas tugasnya dan skripsinya dengan mudah. Ia tak ingin Angga malah lalai dalam pendidikan, padahal dulu ia murid terpandai, bahkan mereka bersaing untuk mendapatkan kursi tertinggi di sekolah mereka dahulu.

Ternyata penantian Sehira tak sia sia, tepat pukul 9 malam Angga pun pulang, tapi ia benar benar tidak memperdulikan Sehira yang tengah duduk di ruang tengah. Ia malah pergi keatas untuk masuk kamarnya. Sehira yang sadar keberadaan Angga disitu, akhirnya mengikutinya sampai keatas. Pintu kamar nya terbuka, dan balkon rumahnya pun terbuka lebar. Terlihat disitu, postur tubuh tinggi, Angga.. sedang berdiri sendiri disitu, melihat indahnya malam yang penuh bintang bintang. Malam yang sunyi hanya suara suara jangkrik masih terdengar disekitar situ.

"Langitnya semakin terang, gak ada yang tahu ini malam atau siang" seru Sehira yang sedang berjalan dan diam di samping Angga sambil memerhatikan langit dengan seksama. Angga hanya memperhatikan dirinya. "Gak tau kenapa, langit ini sama kayak lo ga"

"Kok bisa?"
"Gue gak tahu, lo itu baik atau nggak"

"Kalau begitu, sama kayak lo juga" mendengar itu Sehira terkejut dan melihat kearah Angga yang sama sedang memperhatikan langit malam itu. "Gue gak tahu lo ini berguna atau gak bisa diandalkan"

Mereka pun saling terdiam satu sama lain, memandang langit terang yang sangat indah sekali. "Waktu antara malam dan pagi, itulah kita" seru Sehira dalam hatinya. Angin berhembus kencang malam itu, membuat rambut Sehira yang terurai panjang tergibaskan begitu saja. Malam itu, Sehira tau bahwa itu bukan Angga yang dulu, melainkan Angga yang sudah berumur 19 tahun, sekarang ia mulai mengenalnya.


* * *

Yu yang masih mau cerita nya lanjut comment and vote yah !!

Why ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang