Frode : L

8.2K 1.4K 847
                                    

[12]
.
.
.
.
.
.
.
[[Kelemahan Guanlin]]
.
.
.
.
.
.
.

[[Kelemahan Guanlin]]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚫⚪⚪⚫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚫⚪⚪⚫

"Pak..."

Seolah tuli, pelatih tim basket yang kini sedang membolak-balik buku absen untuk merekap daftar hadir itu tetap membisu, mengabaikan Guanlin yang sedari tadi terus menerus merengek seperti anak kecil. Bukan tidak dengar, hanya malas menanggapi anak basket kesayangannya ini.

"Pak, please." rengeknya lagi, kini satu-satunya pemain foreign tim basketnya itu duduk tepat di hadapannya, "Biarin Daniel ikut turnamen, Pak." lanjutnya, dengan kedua tangan disatukan, belum lagi wajahnya yang melas menampilkan bahwa ia sungguh-sungguh ingin Daniel ikut turnamen ke Busan bersamanya.

Pak Minseok menghela napasnya kesal, ia menaruh pulpen lalu menyelipkannya diantara buku absen. Ingin mengabaikan, rasanya terlalu mengganggu sehingga banyak sekali timbalan tipe-x pada buku absen yang membuat buku tersebut terlihat kotor. Lalu menggeleng tegas, seolah mengatakan, "Nggak. Berhenti merengek."

Dan Guanlin yang mengerti semakin memasang wajah melas, jarinya saling menaut, memutar otak bagaimana cara menaklukan coach basketnya ini.

"Pak, please,"

"Guanlin, berhenti merengek. Saya sudah pernah mengabulkan keinginan gila kamu untuk menjadikan Daniel kapten tim, dan sekarangㅡ pokoknya, nggak."

Sudah dua kali Guanlin merengek seperti ini hanya untuk seorang Daniel, sahabat sejatinya. Seperti kembar dempet, begitu orang-orang menilai keduanya yang selalu bersama walaupun mereka beda kelas. Sudah tidak aneh bagi anak kelas XII IPA 2 kalau melihat wajah menyebalkan Guanlin berdiri di ambang pintu kelas mengajak Daniel makan ke kantin.

Mereka tidak terpisahkan, bahkan ketika kelas mereka berpisah Daniel sempat merengek ke orang tuanya untuk membiarkan dirinya tinggal di kelas yang sama bersama Guanlin. Ya, mereka memang sedekat itu, dulu.

Frode [[Panwink / Guanhoon]] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang