chapter 21

2.8K 264 12
                                    

Seakrang rani dan chanyeol masih berada di lapangan basket tersebut. Mereka berdua sama sama diam, tidak ada yang memulai berbicara.

"sorry"ujar chanyeol memecah keheningan yang terjadi antara mereka berdua.

Rani menoleh untuk menatal chanyeol yang sedang menatap gelas kopinya.

"untuk?"

"karena udh manggil lo ke sini"

"santai"

"masalah ucapan gue yang bilang kalok gue suka..."ucapan chanye terpotong oleh rani

"gue tau. Lo cuman bercanda kan"

"gue serius"ujar chanyeol sambil menatap rani tepat di matanya.

"hah?"

"gue serius sama apa yang gue bilang waktu itu. Dan kenapa semenjak itu lo malah jauhin gue"

"gue gak jauhin lo"

"lo jelas jelas jauhin gue"

"perasaan lo aja kali"

"yaudahlah, mulai sekarang lo gak boleh jauh jauh dari"

"enak aja, siapa lo ngatur ngatur gue, bokap gue bukan saudara gue bukan"

"pacar lo"ujar chanyeol

"dih. Sejak kapan pdan lo"

"yaudah sejak sekarang kalok gitu"ujar chanyeol seenaknya.




















®©®

Rani turun dari kamarnya, dia berjalan ke arah meja makan. Tetapi saat ingin duduk di sana, rani kembali menghentikan jalannya.

Dia melihat kedua orang tuanya sedang sarapan bersama dengan mila di sana. Seketika mood rani untuk sarapan langsung hancur.

Rani tidak memperdulikan mereka, rani berjalan begitu saja melewati mereka.

Rani berjalan menuju garasi mobilnya, tetapi rani lupa membawa kunci mobilnya.

Rani kembali masuk dan mencari kunci mobilnya di tempat biasa dia meletakkannya. Tapi tidak ada kunci mobilnya di sana.

"kemana sih tuh kunci mobil"guman rani bingung.

"kamu cari kunci mobil? Mobil kamu papah sita"

Mendengar itu rani langsung membalikkan badannya menghadap meja makan. Sejak kapan papahnya melakukan hal ini?.

"maksud papah apa? Kenapa papah nahan kunci mobil aku?"

"supaya kamu tau rasa, selama ini kamu udh terlalu bebas, kamu selalu pulang malam. Seperti tadi malam, kamu terlalu larut"

"apaan sih!!! Balikin aku mau sekolah"

"yaudah naik angkutan umum"

"telat dong. Buruan pah"

"gak, udh sana kamu berangkat, kalau gak mau Telat"

"yaudah lo bareng gue aja"ujar mila bangkit dari duduknya

"gak, mila kamu pergi sendiri, biarin aja rani mau naik angkutan umum atau jalan biar tau rasa"

Rani menatap bokapnya dengan tatapan super duper kesal. Sejak kapan dia mulai mengatur hidup rani. Toh selama ini bahkan mungkin dia saja tidak menganggap rani masih hidup.

"yaudah minimal biarain dia sarapan dulu pah"ujar mila

"gak perlu, gue gak butuh makanan, toh biar gue tau rasa"ujar rani langsung berjalan keluar rumah, rani sengaja membanting pintu rumah sangat kuat.


you and me || park chanyeol (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang