chapter 41

2.3K 220 16
                                    

Rani berlari turun dari rooftop dengan keadaan air mata yang sudah jatuh dengan derasnya.

Langkah rani terhenti di tengah tangga, rani terduduk di tangga tersebut.

Kakinya benar benar lemas, mendapati kenyataan yang sangat tiba tiba ini.

Rani menelungkupkan wajahnya di antara kakinya, menangis sejadi jadinya.

"rani!"pekik seseorang

Rani mendongak untuk melihat orang tersebut dan mendapati chanyeol yang sedang membawa beberapa kardus di tangannya.

Tanpa berfikir panjang chanyeol menyampakkan kardus tersebut dan berjongkok di depan rani.

"lo kenapa?  Kok lo nangis? Siapa yang buat lo nangis kayak gini?"ujar chanyeol sambil mengelap air mata rani dengan tangannya.

Rani menggelengkan kepalanya, masih terus terisak. Chanyeol menatap lekat rani yang masih terus menangis.

Chanyeol menarik rani dalam pelukannya, membiarkan gadis yang disukainya itu menangis dalam pelukannya.

Chanyeol tak mempermasalahkan jika bajunya basah atau kotor akibat tangisan rani, yang terpenting rani tenang dulu saat ini.

"huaaaa.... Ke....napa hidup gue kayak gini. Kenapa gue harus terlahir? Kalok gue gak diinginkan. Hiks... Gue kan gak minta..... Hiks untuk di lahirkan dalam keluarga kayak gini. Hikksss itu salah mereka bukan salah gue. Tapi kenapa gue yang harus nerima beban mereka.... Hikkss, kalok gitu mending gue gak usah di lahirin aja kan"tangis rani saat berada dalam pelukan chanyeol.

Chanyeol melepaskan pelukannya, lalu menatap mata rani dengan kedua tangan yang memegang pipi rani.

"dengerin gue ran, lo gak boleh ngomong kayak gitu. Lo harus lahir waktu itu karena memang lo di takdirkan untuk ada di dunia ini. Masalah ortu lo, ya itu masalah mereka dan itu bukan salah lo ran"ujar chanyeol lembut

"hikss... Tapi kenapa harus gue yang nanggung semuanya, hikss.... Gue gak minta terlahir dari keluarga kaya. Gue cuman mau keluarga yang normal, emang gue gak bisa dapetin itu ya hikss...."ujar rani masih terisak.

Chanyeol menggeleng tegas "lo bisa ran, semua orang bisa dapetin keluarga yang harmonis dan normal. Mungkin untuk saat ini lo belum ngerasain itu, tapi gue yakin suatu saat nanti lo yang akan membentuk keluarga itu sendiri"

"huaaaaa"tangis rani kembali pecah.

Rani kembali menangis, chanyeol kembali menarik rani ke dalam pelukannya.

Berharap dengan memberikan pelukan, rani merasa nyaman.

"gue bersyukur lo lahir, karena gue bisa ketemu lo. Kalau bisa gue tukaran posisi dengan lo. Gue mau, gue mau nanggung beban yang sangat besar ini, asalkan lo selalu tersenyum dan bahagia"ujar chanyeol dalam hati.

Chanyeol mengelus kepala rani lembut, meletakkan dagunya diatas puncak kepala rani.

Butuh waktu yang cukup lama untuk membuat seorang rani tenang, dan untungnya sampai saat itu lucas dan siwon belum turun dari rooftop.

Setelah sedikit tenang, rani melepaskan pelukan chanyeol.

"thanks"

"hmm"ujar chanyeol sambil tersenyum

Rani mengambis dasi yang masih di gunakan chanyeol untuk mengelap air matanya.

Bukannya marah, chanyeol yang melihat itu justru tersenyum gemas dengan tingkah rani.

"udah tenang? Mau ke bawah?"

Rani mengangguk "tapi kaki gue lemes"

Chanyeol langsung membalikkan badannya membelakangi rani.

you and me || park chanyeol (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang