37: J Town

21.2K 1.8K 703
                                    

21 November 2026 |

Berkuliah di Bandung membuat Amora mau tak mau bolak-balik Jakarta setiap weekend ketika ada hal penting yang mendesak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berkuliah di Bandung membuat Amora mau tak mau bolak-balik Jakarta setiap weekend ketika ada hal penting yang mendesak. Entah penampilan bersama Odette Ballet, jamuan wine gala untuk bisnis Benyamin, atau mungkin ... ulang tahun saudara tirinya yang ke 21.

Sialnya, perihal Elio Bhumi Dikta tak benar-benar bisa Amora lepas.

"Break!"

Naja mempersilahkan Amora mengambil bidikan pertama pada cue ball di atas meja billiard. Tak! Bola nomor 9 yang sejak awal menjadi sasaran Amora langsung masuk ke lubang.

"Ace break, baby!" gumam Amora sambil menyunggingkan senyum angkuh. Kemudian Amora berjalan mengitari meja billiard, kedua mata monolid gadis itu kian menggelap kala fokus mencari-cari peluang melakukan spin shoot―memantulkan bola billiard ke tepi, sebelum terarah ke bola sasaran utama dengan sempurna.

Naja mengulum bibirnya diam-diam. Menyadari bagaimana Amora telah siap menghabisi semua bola billiard dalam satu kali putaran, yang berarti memenangkan taruhan yang telah mereka buat 20 menit lalu.

"Kalau aku menang ... kamu temenin aku ke Jakarta," kata Amora ketika memberi tongkat billiard kepada Naja.

"Kalau aku yang menang?" Sementara Naja menerima tantangan tanpa berpikir panjang, si cantik balerina mengedikkan bahu dengan kelewat santai. "Apapun mau kamu, pasti aku kasih."

Tak!

Suara bola billiard masuk terdengar ke sekian kali. Naja meletakkan tongkatnya, tak lagi berpikir akan mendapat bagian dalam permainan. Yep! Naja sepatutnya menyerah sejak detik pertama ia menyanggupi tantangan Amora.

"Siap-siap nanti malem kita packing ke Jakarta, ganteng~ " ejek Amora sambil mengikat rambut kemerahannya menjadi cepol.

Naja spontan menyeringai, bersandar pada sisi meja billiard dengan kedua tangan dilipat ke dada; netra gelapnya tak sedetik pun lepas memperhatikan lekuk tubuh ramping Amora yang kini membungkuk ke arah meja billiard dan mengarahkan tongkat panjangnya ke bola terakhir.

"Kamu sexy kalau lagi pose gitu," puji Naja bermaksud mengganggu konsentrasi Amora. Sialnya gadis itu sama sekali tak terpengaruh.

Amora mengeratkan grip pada tongkat. Gadis itu terlihat begitu tenang kala membidik. "One ... two ... then ... GOTCHA!"

Bola terakhir masuk ke lubang. Abby Rachel Amora resmi memenangkan taruhan. Amora sontak berseru puas, sementara Naja mengerang kesal.

Drunk Text (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang