𝐓𝐡𝐞 𝟏𝟒𝟎𝟐 series | Genre: Young Adult - Romance
Semua berawal dari kecerobohan 𝐍𝐢𝐜𝐡𝐨𝐥𝐚𝐬 𝐃𝐞𝐚𝐧 𝐏𝐫𝐚𝐧𝐚𝐣𝐚 yang mengirimkan pesan text dalam keadaan mabuk. Kejadian itu membuat Naja harus berurusan dengan ballerina paling cantik...
a/n: ey-Yow, kids! Aku update lagiiiii, kasih 👏🏻 yang banyaaaaak dulu doooong 😤☝🏻
Istg, part ini lumayan spicy & raw | 16+ only ⚠️
⋆。 ゚☁︎。 ⋆。 ゚☾ ゚。 ⋆
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Please welcome, Mr. Gentleman."
Nicholas Dean Pranaja tersenyum ketika Amora menyambut kedatangannya dengan pakaian tidur berwarna biru laut, sementara rambut basah gadis itu masih tertutup dengan handuk.
Kelihatannya si lucu itu baru selesai mandi.
Setelah melebarkan pintu untuk Naja masuk, Amora langsung mengekori Naja yang datang dengan banyak belanjaan di tangannya. Oh! Jangan lupakan buket bunga yang Naja belikan untuk dirinya.
"Lo habis beli apa lagi?"
"Permen," jawab Naja seraya mengeluarkan satu toples permen yupi rasa strawberry dari kantong plastik. "Sama Lego bentuk bunga. Gue beli buat lo karena tadi ada anak perempuan yang bilang lego kayak gini lucu."
"Beliin buat gue?"
"Iya. Kalau lo lagi pengen ngerokok alihin ke yang manis-manis aja," ucap Naja sambil mengangkat toples permen di atas meja.
"Lo pengen gue diabetes, ya?" gurau Amora sambil membuka satu bungkus permen dan memakannya.
"Dari pada lo kena kanker paru-paru?"
"Gula sama kanker itu sama-sama bisa bikin meninggal. Opsi lo enggak keren, nerd!"
Masih dengan mulut Amora yang mengunyah yupi, Naja mendekat dan melepaskan handuk basah yang ada di kepala Amora. "Kalau enggak permen, mau diganti pake apa, hm? Buah? Yogurt?"
Pertanyaan itu membuat Amora berpikir, "Hmm... apa ya?" Sementara presensi Naja yang telah berdiri menjulang di hadapannya mulai membuat dirinya gagal fokus.
Bukan! Ini bukan perihal jemari Naja yang tengah mengeringkan rambut Amora dengan handuk, bukan pula perihal nafas tenang milik cowok itu yang kini menerpa sisi wajahnya.
"Lo pakai parfume yang gue kasih?"
"Huh?"
"Lo pakai parfume yang gue kasih?" ulang Amora saat Naja menundukkan kepala kepadanya. Well ... suara ballerina itu terlalu kecil sebelumnya, jadi Naja tak mendengar pertanyaan gadis itu dengan jelas.
"Versace eros? Yeah, as you want." Angguk Naja.
Amora terdiam sejenak sebelum kembali bersuara. "Jangan dipake lagi, ya, Naja? Gue udah enggak suka wanginya."
Jeda.
"Gue lebih suka wood sage & sea salt."
Ballerina itu mengingat dengan jelas aroma parfume yang sering Naja pakai.