32. Slow Dancing With You

24.1K 1.9K 885
                                    

Friendly reminder: Kalian harus inget betapa brengseknya Amora di Chapter 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Friendly reminder: Kalian harus inget betapa brengseknya Amora di Chapter 1. Jadi ... impas enggak, sih? Cz rata-rata pembaca di sini bergender perempuan, aku rasa emang sikap Naja ini banyak kontranya 😮‍💨

Tbh, aku kira rata-rata pembaca Wattpad itu suka cerita yang pemeran laki-lakinya lebih superior atau dominan. Am I wrong? You guys tell me ⁉️

Anyway, happy reading & tandai typo, kidz! 🫶🏻

⋆。 ゚☁︎。 ⋆。 ゚☾ ゚。

JOEL |
Gimana? Udah bisa pastiin Odette Ballet
tampil di event kampus kita? (14:49)

| NAJA
👍🏻

JOEL |
Good job, Ja!
Thanks udah bisa diajak kerjasama
(14:49)

Tanpa berniat membalas chat Joel lebih panjang, Naja memasukkan ponselnya ke saku celana begitu pelukan hangat dari seorang gadis terasa melingkari kedua pundaknya dari belakang.

"Sayang, udah selesai beli tiket?"

Begitu menoleh, cowok bermata hazel itu tersenyum. Menyambut kedatangan Amora yang kini menumpukan dagu di pundak kanannya.

"2 tiket masuk ke ice skating?" lontar Naja seraya mengangkat tiket yang Amora inginkan.

"Yes! You're the best," balas Amora mencium pipi Naja secepat kilat, sebelum mengambil alih dua lembar tiket tersebut. Detik selanjutnya Ballerina itu menggandeng lengan Naja, menarik cowok itu untuk lekas masuk ke ice skating rink.

Kota Bandung di pukul tiga sore kala itu masih menyisakan kebersamaan Naja dan Amora. Sesuai rencana awal, selepasnya hujan reda mereka akan bermain ice skating bersama.

I feel the lavender haze creepin' up on me

Surreal, I'm damned if I do give a damn what people say

No deal, the 1950s shit they want from me

I just wanna stay in that lavender haze

That lavender haze

Lagu milik Taylor Swift terputar nyaring di Gardenice Rink. Suaranya memeriahkan area seluncur es yang cukup populer di Bandung.

Sementara itu, Naja yang sudah dulu selesai memakai sepatu serta pelindung lutut dan sikunya melirik ke arah Amora. Gadis itu terlihat kesulitan ketika mengikat tali sepatu skatenya sendiri.

Drunk Text (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang