Tw: Kissing, violence, toxic and harsh-words ⚠️
Jangan lupa vote, comment, and share. Happy reading as always. Tandai TYPO 💌❗️
⋆。 ゚☁︎。 ⋆。 ゚☾ ゚。 ⋆
"Tolong tampar gue, Amora."
"K―kenapa?"
"Karena gue mulai berpikir buat cium lo."
Naja berucap pelan, tatapannya menunjukkan kesungguhan. Amora mengerjap. Menelan ludah seraya menatap wajah Naja dengan tatapan sayu yang kian melemah.
"Just do it!" bisik Amora seakan tak keberatan jika pada detik selanjutnya, Naja menjangkau bibirnya dengan sebuah kecupan singkat.
Kedua mata Amora perlahan terpejam.
Mulanya ciuman mereka terasa pelan dan lembut, tapi setelah Naja menangkup sisi wajah Amora dengan kedua tangannya, menarik gadis itu mendekat, sebelum mendaratkan satu ciuman lembab di leher Amora dengan bibirnya yang sedikit terbuka.
Keduanya nyaris hilang akal setelahnya.
"We need to stop! Gue enggak mau lo nampar gue setelah sadar kalau gue bukan Elio." Naja mengerang pelan di tengkuk Amora dan menyudahi ciuman mereka tiba-tiba.
Satu tangan Amora masih menjengkram ujung kaos yang Naja kenakan ketika cowok itu berpikir untuk menarik diri. Namun dengan kesadaran penuh, Amora menahan Naja dengan menjatuhkan sentuhan lembut pada wajah tampan cowok itu―menelusuri rahang tegas dan bibirnya dengan telunjuk.
Amora menggigit bibir bawahnya sendiri. Gugup.
Bohong jika gadis itu mengatakan tak tengah memikirkan Elio sedikit pun. Lantaran jika bukan karena mata hazel dan aroma wood sage & sea salt yang menguar dari tubuh Naja, sekarang ini pikiran Amora pasti dipenuhi oleh bayang-bayang Elio.
"Naja... "
Naja meremang merasakan kedua tangan Amora melingkari pundaknya.
"... I want you to kiss me, again."
Terlena dengan permintaan Amora, Nicholas Dean Pranja tak sadar jika saat Amora kembali mencium bibir bawahnya, menariknya pelan sebelum menyesapnya secara perlahan,
Hati dan pikiran gadis itu masih dikuasi oleh Elio Bhumi Dikta.
⋆。 ゚☁︎。 ⋆。 ゚☾ ゚。 ⋆
Flashback |
Gadis ompong yang Elio temui di ruang tunggu minggu lalu rupanya tak berbohong. Dr. Emely, psikiater yang menanganinya memang sangat ramah dan baik.
Dokter itu tidak menganggap dan memperlakukan Elio seperti orang kurang waras. Walau sejatinya, emosi bocah 11 tahun itu tak seperti anak pada umumnya. Sering kali tak terkontrol hingga menakuti dan menyakiti banyak orang disekitarnya.
Tak ayal jika keadaan Elio membuatnya dijauhi oleh teman-temannya di sekolah. Sekali pun unggul dalam setiap mata pelajaran dan guru-guru kerap memujinya, teman di kelas Elio menganggap jika dia adalah anak yang kasar, mudah marah, serta suka main tangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/132939894-288-k16471.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Drunk Text (SELESAI)
عاطفية𝐓𝐡𝐞 𝟏𝟒𝟎𝟐 series | Genre: Young Adult - Romance Semua berawal dari kecerobohan 𝐍𝐢𝐜𝐡𝐨𝐥𝐚𝐬 𝐃𝐞𝐚𝐧 𝐏𝐫𝐚𝐧𝐚𝐣𝐚 yang mengirimkan pesan text dalam keadaan mabuk. Kejadian itu membuat Naja harus berurusan dengan ballerina paling cantik...