Autumn Anterograde 7: Hyung

3.2K 600 96
                                    

Seoul, 1990

"Wonie-ya kau akan pindah ke rumah yang baru, kau akan memiliki Ayah, Ibu serta seorang kakak. Dan mulai hari ini panggil aku Ibu. Mengerti?" Wonwoo kecil yang berusia 2 tahun mengangguk dengan mata rubahnya yang berbinar. Disampingnya, Bibi Leeーpengurus panti asuhanーhanya tersenyum melihat interaksi Nyonya Kim dan anak asuh kesayangannya.

Seoul, 1998

"Hyung, Eddy jatuh ke selokan." Wonwoo kecil yang kini sudah berusia 10 tahun, memandang boneka rubah berkacamata bulat yang persis sama dengan dirinya, tatapannya menyendu ke arah selokan yang berair keruh.

"Tidak apa, nanti hyung yang bilang ke Ibu agar dibelikan lagi ya. Jangan menangis Wonie-ya atau kau mau es krim choco-avocado di kedai Bibi Shin?" Mingyu mengusap kepala Wonwoo dengan penuh kasih sayang.

"Tapi Hyung, boneka Eddy itu kan pemberianmu. Wonie tidak mau yang baru, itu berbeda. Dan untuk es krim Bibi Shin, apa boleh? Wonie kan tidak tahan dingin, Hyung." Mingyu menghela napas dan segera mengambil Eddy dari selokan, tak banyak bicara ia segera menggenggam tangan Wonwoo dan menuntun adiknya menuju kedai Bibi Shin.

"Tidak apa jika hanya sesekali, Wonie-ya." Mingyu kembali mengusak rambut adiknya dengan penuh kasih sayang.

Seoul, 2005

Wonwoo remaja kini telah memasuki hitungan ke-17, perangainya terlalu lembut untuk seorang anak laki-laki dan wajah manis miliknya bahkan mengalahkan anak-anak perempuan di sekolah. Tuan dan Nyonya Kim seringkali berandai-andai jika saja Wonwoo adalah seorang perempuan maka dengan senang hati akan mereka jodohkan dengan anak tampan mereka satu-satunya.

Sakit perut terhebat dialami Wonwoo pada usia ini, sampai-sampai keluarga Kim harus memeriksakannya bolak-balik ke rumah sakit. Takdir ternyata berpihak pada Tuan dan Nyonya Kim, Wonwoo memiliki keajaiban seperti perempuan sempurna. Dokter Kandungan Byun menyampaikan jika Wonwoo bisa mengandung dan memiliki anak. Dengan senyuman yang terpatri pada bibir keduanya, mereka berjanji menjadikan Wonwoo menantu keluarga Kim.

Mingyu telah tumbuh menjadi seorang lelaki dewasa yang tampan, dengan segala prestasi dan pencapaiannya di usia muda ia berhasil mendapat lisensi penerbang pesawat komersial dengan rute lintas benua. Meski membanggakan, ternyata ada hal yang telah banyak ia lewatkan. Kim Mingyu tidak pernah sempat melihat perkembangan adik manisnya sejak ia masuk ke sekolah penerbangan di negara tetangga. Penerbangannya yang kedua tepat ia dapatkan pada usia 20 tahun dengan rute penerbangan YQB - LHR - ICN.

Adik tersayangnya tidak pernah membuat repot dengan permintaan oleh-oleh. Wonwoo selalu berkata, "Cukup Hyung pulang dengan selamat, aku sudah bahagia." Tanpa pernah Mingyu sadari, sebuah afeksi yang diberikan Wonwoo adalah sebuah cinta romantis dan bukan platonis. Namun kali ini Mingyu tidak pulang dengan tangan kosong, Mingyu selalu ingat jika sang adik begitu mencintai musim gugur,

"Aku ingin daun maple yang terjatuh saat musim gugur, Hyung. Otentik dari negara dengan musim gugur terindah sedunia. Akan kujadikan ia sebagai pembatas pada lembar-lembar yang kubaca."

Hati Mingyu menghangat hanya dengan mengingatnya saja. Apalagi disampingnya telah ada wanita yang ia cintai, yang akan ia ajak pulang ke tanah airnya untuk diperkenalkan pada keluarga Kim juga pada adik kecil tersayangーJeon Wonwooー.

Seoul, 2006

Hingga pada suatu pagi menjelang musim gugur ketika Mingyu telah berusia 21 tahun, Tuan dan Nyonya Kim mengumpulkan mereka di ruang makan yang hangat.

"Ibu sangat menghargai hubunganmu dengan Minkyung, Mingyu-ya. Tetapi maaf, ayah dan ibu telah berjanji untuk menjodohkanmu dengan Wonwoo." Wonwoo menundukkan kepala, sedangkan Mingyu refleks membelalakkan matanya sembari menggebrak meja. Pertama kali untuk Tuan dan Nyonya Kim, melihat anak lelaki tampannya yang berperangai lembut kini menjadi buas.

Autumn Anterograde [Meanie] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang