"Selamat pagi, dokter Do." Wonwoo menyapa Kyungsoo dengan ceria sejak ia masuk ke ruangan dokter pribadinya itu. Kyungsoo mengangkat wajahnya yang sejak tadi tertunduk karena sedang memeriksa rekam medis pasien-pasiennya, namun seketika dahinya berkerut bingung dengan alis yang tertaut.
"Kau datang? Sudah siap untuk terapimu? Oh, omong-omong dengan siapa kau datang hari ini?" Kyungsoo mengetes Wonwoo dengan sebuah pertanyaan sederhana tentang Mingyu yang sejak tadi ia lihat bahwa Wonwoo menggamit lengan Mingyu begitu intim.
"Aku datang dengan Mingyu, dokter. Ayahnya Minwoo." Jawaban Wonwoo cukup mengejutkan Kyungsoo, namun dengan cepat dokter muda itu mengendalikan keterkejutannya.
Pria manis bermata rubah itu menunduk tersipu sambil sesekali mengulum senyum tipisnya. Kyungsoo sudah menduga bahwa ada yang tidak beres di antara Wonwoo dan Mingyu saat ini. Pikiran Kyungsoo berkecamuk, sudah sejauh mana Mingyu melangkahi prosedur terapi yang akan dilakukannya. Tatapannya memicing dan meminta penjelasan dari Mingyu, mungkin jika nanti Wonwoo sibuk dengan terapinya maka ia akan mendesak Mingyu menceritakan semuanya. Kedua orang itu telah duduk di depan Kyungsoo, Wonwoo menatapnya berbinar seperti telah siap untuk rangkaian terapi yang akan diberikan untuknya.
~~~
Derap langkah kaki menggema di koridor rumah sakit. Sepasang suami istri paruh baya yang terlihat berwibawa dalam penampilan dan cara berjalannya menuju ke arah ruangan dokter Do di lantai empat. Hari ini Tuan dan Nyonya Kim dijadwalkan bertemu dengan Wonwoo untuk pertama kalinya sejak kecelakaan tiga tahun yang lalu. Dengan bujukan Tuan Kim dan dokter Do kemarin sore akhirnya Nyonya Kim luluh dan menyiapkan hatinya untuk bertemu putra kesayangannya. Berbagai hal yang dapat membangkitkan ingatan Wonwoo disiapkan oleh kedua orang tua itu, foto keluarga Kim, foto masa kecil Wonwoo yang sudah pasti akan ada Mingyu disitu, foto pernikahannya dengan Mingyu, serta buku harian Wonwoo yang berisi cerita bagaimana ia mencintai hyung-nya dengan cara yang tidak biasa.
Mingyu dan Wonwoo masih berada di dalam ruangan dokter Do, mendengarkan segala penjelasan tentang terapi yang akan dilakukan. Mingyu memejamkan matanya sambil menghela napas panjang, membayangkan bagaimana sakitnya kepala Wonwoo nanti ketika sesi terapi itu dimulai. Apalagi membayangkan bagaimana Wonwoo akan mengingat dirinya dengan utuh, sebagai suami, sebagai kakak laki-laki, dan sebagai seseorang yang telah mengkhianati Wonwoo serta penyebab kematian anaknya sendiri. Masihkah Wonwoo memaafkannya dan bersikap manis seperti semalam? Genggaman halus dan lembut mengeluarkan Mingyu dari pikiran-pikiran rumitnya. Ia memandang jemari kurus Wonwoo yang bertaut dengan jemari miliknya.
"Kau tampak khawatir?" Wonwoo bertanya pelan, sedangkan Mingyu hanya mengulum senyum miris. "Tidak apa-apa, tidak akan menyakitkan jika kau tetap ada di sampingku." Pernyataan tulus keluar dari bibir merah muda milik Wonwoo, membuat Mingyu semakin diliputi rasa bersalah dan kesedihan yang melemparnya ke palung terdalam.
"Aku akan tetap di sampingmu, apapun yang terjadi. Bahkan jika nanti kau menyuruhku pergi sejauh mungkin, aku akan tetap di sampingmu." Mingyu membalas genggaman tangan Wonwoo dengan erat.
Kyungsoo memandang sendu interaksi kedua orang di hadapannya. Cinta Wonwoo untuk Mingyu begitu tulus. Dan pengorbanan Mingyu untuk dibenci Wonwoo kali ini sangat berani. Entah karma apa yang nanti akan menimpa Mingyu jika ingatan Wonwoo terangkai dengan sempurna, semoga membawa kebaikan untuk mereka berdua.
"Wonwoo-ya, hari ini tidak hanya Mingyu yang akan menemanimu terapi." Kyungsoo memutus kontak kedua orang itu dan perkataannya sukses membuat Wonwoo mengernyit bingung. "Ada orang spesial yang akan membantumu mengingat semuanya. Kau siap 'kan?" Dokter muda itu kembali menjelaskan dan dihadiahi anggukan oleh Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Autumn Anterograde [Meanie] ✓
FanfictionDunia repetitif milik Jeon Wonwoo tidak akan pernah sama lagi sejak datangnya Kim Mingyu. Jabatan tangan hangat milik lelaki itu yang akan membuat Wonwoo mencatat lebih banyak lagi. Serta tatapan mata mengunci milik Mingyu yang nantinya membuat Wonw...