Autumn Anterograde 14: Check Up

3.2K 598 125
                                    

Check up ke rumah sakit satu bulan sekali setiap tanggal 5.
Bertemu dengan dokter Do di lantai 4.
Memberikan makan siang untuk dokter Choi dan makan bersama.
Telepon Bibi Shin untuk menitipkan Minwoo di kedainya.

Wonwoo membaca ulang catatannya di sticky notes dan mencocokkan dengan tanggal di kalendernya hari ini. Perlahan-lahan ia tersenyum, ia akan ke rumah sakit hari ini. Dengan riang ia melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke rumah sakit dan bertemu dengan dokter Do yang baik hati. Setelah selesai, Wonwoo mengambil kaus turtleneck berwarna hitam dan celana denim biru muda, dipadukan dengan coat panjang berwarna cokelat untuk melindunginya dari angin musim gugur. Sebelum berangkat ia menghubungi Bibi Shin untuk menjaga Minwoo selama ia melakukan kunjungan pemeriksaan rutin di rumah sakit.

Calling Bibi Shin ...

"Hallo ... Bibi ..."
.
"Ada apa Wonie?"
.
"Bisakah aku meminta tolong?"
.
"Untuk anak Bibi yang paling manis, apapun akan Bibi lakukan."
.
"Hahaha, baiklah baiklah. Aku mau meminta tolong untuk menjemput dan memperbolehkan Minwoo bermain di kedai selama aku di rumah sakit. Bisa 'kan, Bi?"
.
"Tentu bisa sayang, sampaikan salam Bibi untuk dokter Do dan dokter Choi."
.
"Baiklah Bi, akan kusampaikan."
.

Entah mengapa, mendengar nama terakhir yang disebutkan Bibi Shin membuat Wonwoo menunduk malu dan merona. Ia segera menggelengkan kepalanya untuk menepis pikiran itu dan memeriksa kembali penampilannya di depan cermin. Seperti biasa, Wonwoo akan membawa kamera polaroid miliknya dan sticky notes persegi kecil berwarna biru muda. Wonwoo telah siap, running shoes berwarna hitam putih ia pakai hari ini. Wonwoo sangat suka kemana-mana dengan berjalan kaki, maka dari itu rata-rata koleksi sepatunya adalah sepatu olahraga.

~~~

Mingyu telah rapi dengan denim biru tuanya, turtleneck hitam, dan outer berupa jas panjang selutut. Ia sengaja bersiap-siap dari pagi karena ingin mengikuti ke mana pun Wonwoo pergi hari ini. Mengenalkan diri lagi kepada Wonwoo dan berteman untuk hari ini. Mingyu akan menambahkan catatan-catatan di kertas berwarna oranye yang telah ia sediakan di apartemen Wonwoo. Mingyu bersandar di balik pintu apartemennya, mencuri dengar kalau-kalau nanti Wonwoo membuka pintu tanda ia akan pergi.

Seketika Mingyu mendengar pintu unit apartemen sebelahnya terbuka. Ia memastikan bahwa yang terbuka adalah pintu apartemen Wonwoo. Ia tersenyum dibalik pintu yang ia buka sedikit untuk mengintip dongsaeng manis kesayangannya. Mingyu cepat-cepat membuka pintu apartemennya dan menguncinya sama seperti yang Wonwoo lakukan. Si pria manis bermata rubah itu menoleh pelan, memperhatikan Mingyu yang sedang mengunci pintu.

"Te ... tangga baru?" Wonwoo menyapa pelan membuat Mingyu menoleh dengan senyumannya yang lebar. Bahagianya tak terdefinisikan, Wonwoo menyapanya lebih dulu.

"Ah iya, aku sudah satu bulan lebih di sini. Kita pernah beberapa kali bertemu di lift, beberapa hari lalu aku mengantarkan oleh-oleh untuk perkenalan. Sekantung teh chamomile, tak apa jika tidak ingat." Mingyu mengulurkan tangannya berniat menjabat tangan Wonwoo.

Teh chamomile, ya? Wonwoo kembali  merasa bersalah karena tidak mengingat apa pun. Yang ia tahu memang ada sekantung teh chamomile di meja makan apartemennya. Lengkap dengan teapot dan cangkir keramik putih. Wonwoo menyambutnya, lalu yang terasa adalah suara bariton terhangat yang pernah di dengar Wonwoo.

"Kim Mingyu. Kau boleh memanggilku Mingyu."

"Jeon Wonwoo. Cukup panggil Wonwoo."

Autumn Anterograde [Meanie] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang