1. Prolog

69.4K 3K 207
                                    

Assalamualaikum sebelum baca novelnya  tonton dulu trailer nya ya...

🔥🔥🔥

Galang POV

Lagi-lagi terjadi pembunuhan di sekitar SMA Kusuma jaya, anehnya hanya perempuan berjilbab lah yang menjadi korban dan korban selalu memiliki bekas sayatan pisau di lehernya. Sampai saat ini belum ada petunjuk apapun, tidak ada satu pun bukti yang ditinggalkan sang pelaku. Pelaku sangat pintar menghilangkan bukti. Ini membuatku pusing untuk mengungkapnya.

Aku akan membuat sebuah team khusus, untuk menyelidiki kasus ini, jaksa Adit akan tergabung dalam team ini dan ada lima orang polisi lainnya.

Letak pembunuhan terjadi memang berbeda-beda, aku akan menyuruh mereka agar memata-matai sekitar sekolah. Belum pasti juga pelakunya apakah orang yang bersekolah di sana atau orang lain, tapi sangat tidak mungkin jika orang di luar sekolah, karena hanya siswi SMA Kusuma jaya lah yang menjadi korban.

Ini masih menjadi teka-teki. Jujur aku lebih suka menangkap para hacker jahat dibanding menangkap penjahat yang berbuat kejahatan secara fisik. Tapi ini menjadi tantangan, aku harus mengungkapnya.

"Menurut keterangan yang diberikan teman dekatnya, dia bilang kalau Rosa adalah perempuan yang baik, gak punya musuh sama sekali, jadi gak mungkin kalau pelakunya adalah temannya," ucap jaksa Adit.

Saat ini kami sedang berkumpul untuk membicarakan kasus ini. Aku, Tukimin, jaksa Adit dan empat polisi lainnya duduk santai dengan melingkari meja. Ya dibawa santai saja lah, untuk apa terlalu pusing.

"Ya jelas bukan temennya, tapi gue curiga pasti pelakunya adalah orang-orang yang berada di SMA Kusuma jaya," ucapku. Mata semua yang ada di sini langsung intens melihat ke arahku, "kalau bukan temennya, bisa jadi para staf sekolah," lanjutku.

Mereka masih berpikir keras, aku yakin dugaanku benar, karena dugaanku tidak pernah meleset.

Aku melihat jam tanganku, waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, pasti Qonita sudah menungguku pulang, aku harus segera mengakhiri diskusi hari ini, biar dilanjutkan lagi saja besok.

"Udah! Gue yakin pelakunya pasti nggakak jauh dari orang-orang yang berada di SMA Kusuma jaya. Gue perintahkan agar besok ada yang memata-matai di depan gerbang sekolah, nyamar aja jadi tukang dagang, jangan sampai ketahuan oleh pihak sekolah!" Saranku.

Aku mulai berdiri karena aku akan segera meninggalkan mereka, tatapan mata mereka malah fokus pada gerakan tubuhku, bukannya mengindahkan perintahku tadi.

"Mau kemana lo Lang?" Tanya Tukimin.

"Yah gue mau balik dulu, istri gue udah nungguin di rumah. Udah jalankan aja perintah gue tadi!" Pintaku lagi.

"Sombong! Mentang-mentang pengantin baru lo!" Celetuk Tukimin.

Tapi ya mau bagaimana lagi, kasihan Qonita ditinggal sendiri terus, apalagi dia belum bekerja sekarang ini.

"Udah ya gue cabut, assalamu'alaykum.." pamitku dan langsung pergi meninggalkan mereka.

Qonita pasti bosan berada di rumah terus, sendirian lagi, sepertinya aku harus mengajaknya jalan-jalan.

🔥🔥🔥

Qonita POV

Sudah satu bulan aku tinggal di Jakarta bersama Galang, kami hanya tinggal berdua, Galang menolak tinggal bersama orang tuanya. Ini membuatku merasa kesepian. Aku belum mendapatkan pekerjaan lagi, jadi setiap hari aku hanya menunggu Galang pulang, memasak, membersihkan rumah, juga aktivitas ibu rumah tangga lainnya, terkadang aku merasa bosan.

The Truth (Hacker Vs Psychopath Director) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang