25. Flashback

16.9K 1.6K 88
                                    

Galang POV

Aku berencana akan jalan-jalan bersama Qonita. Tapi sebelumnya aku menyusun rencana dulu bersama Tukimin dan Adit. Oh ya, sekarang personilnya bertambah satu orang. Ucup! Dia bergabung bersama kami,

Aku sudah bersama Adit di hotel Orchid, kami menyewa salah satu kamar. Ucup dan Tukimin masih di jalan. Aku membawa tas jinjing berwarna hitam yang isinya laptop dan beberapa barang-barang ku yang lainnya.

Entah mengapa dari tadi aku merasa ada orang yang mengikutiku. Apakah memang seseorang sedang mengikutiku? Aku curiga ini adalah ulah Kusuma jaya, karena aku telah melakukan hack lagi pada perusahannya.

Aku dan Adit sudah duduk di salah satu kursi yang ada di restoran hotel Orchid untuk menunggu Ucup dan Tukimin. Aku menyimpan tasku tadi di atas meja.

"Dit, gue ngerasa ada yang ngikutin gue," ucapku.

"Oh iya?"

"Gue khawatir ada anak buahnya Kusuma jaya."

Mata Adit menelusuri sekeliling restoran ini, sementara aku diam memperhatikannya. Aku ingin memancing orang yang mengikutiku itu, tapi bagaimana caranya?

"Jadi kita mesti gimana?" Tanya Adit. Itu yang sedang kupikirkan sekarang, aku ingin memergokinya. Oh aku punya ide!

"Dit, gue sekarang pura-pura pergi ke toilet ya..., Lo pura-pura pergi juga, namun kita berlawanan arah. Entar lo lihatin, siapa yang gelagatnya aneh dan ngikutin gue," usulku.

"Ide bagus Lang."

"Oke, sekarang ya."

Aku langsung menjalankan rencanaku. Aku berpura-pura pergi ke toilet dengan menjinjing tasku. Kebetulan jarak dari tempat ku sekarang ke toilet cukup jauh, jadi Adit bisa lama mematai-matai. Tak lama setelah aku pergi, Adit pura-pura pergi mengambil jalan yang berbeda denganku, namun nantinya akan mengikutiku dari jauh. Hanya untuk mengecohkan orang yang mengikutiku saja.

Sebelum aku sampai di toilet, tiba-tiba ada tiga orang berlari dengan cepat lalu menabrakku, hingga tubuhku terbanting dan tasku terlempar cukup jauh dariku. Tanpa sengaja aku pun menabrak orang yang ada di belakangku hingga ia kesakitan, karena ia ikut terjatuh dan aku menindih kakinya. Bisa dibilang ini tabrakan beruntun.

Tiga orang yang berlari tadi pun ikut terjatuh, namun aku tidak fokus pada mereka. Aku segera berdiri dan menolong pria yang aku tabrak karena dia tampak kesakitan.

"Maaf, Pak saya nggak sengaja," ucapku sambil membantunya berdiri. Sementara tiga pria tadi langsung pergi begitu saja.

"Iya tidak apa-apa mas," ucapnya, setelah berhasil berdiri, dia pun pergi begitu saja. Aku merasa ada yang aneh dengan tiga pria itu. Apakah mereka suruhan Kusuma jaya?

Aku segera mengambil tasku yang tadi terlempar, mudah-mudahan laptopku tidak rusak. Apa Adit sudah menemukan ciri-ciri orang yang mencurigakan? Aku harus bertemu dengannya. Aku tidak jadi ke toilet aku pergi ke kamar yang ku sewa saja. Tiba-tiba ponselku berdering, aku meraih ponselku dari saku celanaku, ku temukan Adit meneleponku, aku langsung mengangkatnya.

"Lang, tas lo di tuker," ucap Adit.

Tasku ditukar? Aku melihat tasku, tapi ini sama persis.

"Dit, kita ketemu aja di kamar, gue akan lihat isinya ini apa di sana."

"Oke."

Aku dan Adit sama-sama menutup telepon. Aku menjadi penasaran apa isi tas ini? Dan apa rencana Kusuma jaya? Atau jangan-jangan dia menyimpan kamera tersembunyi di sini untuk mengetahui gerak-gerikku? Atau dia membawa sesuatu yang bisa mencelakakanku?

The Truth (Hacker Vs Psychopath Director) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang