10. Terdakwa

20K 1.6K 86
                                    

Author POV

Kusuma berada di kediamannya, menatap indah hiasan-hiasan yang terpampang di setiap sudut ruangannya. Hari ini ia berhasil membunuh Suryanto, kunci rahasianya. Sehingga ia tak perlu khawatir lagi ada orang yang membongkar kejahatannya.

Tono selalu mengikutinya dengan setia, tak pernah luput dari pandangan Tono sedetikpun. Kusuma mulai menghadapkan wajahnya ke arah Tono dengan senyum sinis nya.

"Tono, usahakan semua televisi menayangkan berita Suryanto lagi, buat masyarakat yakin kalau Suryanto benar-benar kecelakaan," titah Kusuma.

"Baik tuan," jawab Tono dengan sedikit membengkukan badannya.

"Oh iya, aku ingin mengundang para polisi untuk makan malam bersama, aku ingin memperbaiki hubunganku dengan para polisi, termasuk dengan Galang Adhytama. Sewa tempat makan yang paling mahal dan lezat."

"Baik tuan." Lagi-lagi Tono membengkukan badannya.

"Oh iya, satu hal lagi. Gadis yang bernama Qonita aku sudah tidak sabar ingin segera menyayat lehernya, tapi mungkin sulit bagimu untuk menangkapnya karena dia istri seorang polisi, jadi sementara waktu kau carikan aku gadis berjilbab lainnya, sambil berusaha terus mendapatkan dia."

Tono hanya mengangguk, kemudian baru saja ia berencana untuk menghubungi polisi dia teringat satu hal. "Tuan, dengan alasan apa anda mengundang para polisi untuk makan malam?" Tanya Tono.

"Bilang saja, karena para polisi sudah bekerja keras menjaga sekolah ku, jadi ini bentuk terima kasih."

"Baik tuan." Kali ini Tono benar-benar menjalankan tugasnya.

Kusuma beralihlah duduk di kursi kehormatannya, dia menyalakan televisi untuk melihat bagaimana pemberitaan tentang Suryanto di stasiun televisi lainnya selain yang ia miliki.

Kusuma tak percaya ketika melihat seorang reporter mewawancarai seorang polisi dan polisi itu menyebutkan bahwa ada kemungkinan kematian Suryanto adalah kasus pembunuhan, juga ada seseorang yang membantu Suryanto melarikan diri dari sel, para polisi masih melakukan penyelidikan.

Kusuma geram, dia melempar remote televisi dengan begitu marah. Sialan, kenapa mereka terus menyelidiki kasus ini, aku harus melakukan sesuatu, untuk menghentikan mereka!!!

Kusuma menjadi penasaran dengan Galang, apakah benar dia menyamar di sekolahnya? Kusuma harus memastikannya. Kusuma berpikir untuk apa Galang menyamar di sana, dia tidak akan mendapatkan bukti apapun di sana. Itulah yang terpikir di benak Kusuma.

Sementara itu Tono sibuk mencari gadis berjilbab yang akan ia persembahkan untuk majikannya. Dia mencari sosok perempuan yang terlihat segar dan begitu empuk untuk disayat. Beberapa saat ia mencari, akhirnya ia kembali dengan membopong gadis berjilbab yang tengah pingsan tak berdaya ditangannya.

"Tuan, saya sudah membawakan anda wanita berjilbab yang terlihat segar," ucap Tono sambil memangku wanita itu di tangannya.

Kusuma membelalakkan matanya melihatkm wanita yang Tono bawa, ia seakan tak bisa menahan gairahnya untuk menyayat wanita itu.

"Bawa dia ke ruangan rahasiaku!" Titah Kusuma, Tono menurut, dia segera membawa wanita itu ke ruangan rahasia Kusuma yang ada di balik tembok. Sementara Kusuma masih duduk di kursinya.

Tak lama Tono kembali menghadap Kusuma. Tono merasa heran kenapa Kusuma tidak segera membunuh wanita itu.

"Tuan, wanita itu sudah ada di dalam, sebaiknya anda segera melakukan apa yang anda inginkan sebelum wanita itu terbangun," ucap Tono.

Kusuma sebenarnya masih memikirkan tentang berita Suryanto tadi, dia melihat Tono dengan tatapan malas. "Tono, polisi curiga Suryanto dibunuh, mereka masih menyelidiki kasus ini, jika benar polisi yang bernama Galang masih menyamar menjadi siswa di SMA ku, itu ada kemungkinan para polisi masih mencurigai ku dan ingin menangkap ku, kau harus melakukan sesuatu," ucap Kusuma dengan tegas namun terlihat panik.

The Truth (Hacker Vs Psychopath Director) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang