Author POV
Kediaman Kusuama jaya tidak seperti biasanya, kali ini susananya sangat ramai. Akibat tidak adanya tindak lanjut dari pihak polisi mengenai terbongkarnya kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Kusuma Jaya, membuat warga geram. Akhirnya mereka mendatangi langsung kediaman Kusuma Jaya dan membuat kegaduhan di sana. Namun, Kusuma jaya sudah mengarahkan ratusan pegawai kemanannya yang bertubuh besar-besar dan kekar, membuat warga kesulitan melawan mereka, alhasil terjadilah kerusuahan.
Para polisi datang hanya mampu memisahkan, bukan memeberi solusi untuk warga, membuat warga merasa kecewa, sementara Kusuma masih terlihat begitu santai di dalam ruangannya, dia berpikir tidak akan ada yang bisa mengalahkan dia, karena dia memilki segalanya, uang menjadi raja. Semua orang dikuasai oleh uang, semua orang tak berdaya karena uang, uang menjadi tuhan mereka. Sungguh mengenaskan.
Tono datang menghadap sang majikan yang sejak tadi bergeming, duduk di kursinya.
"Tuan, saya meminta maaf," ucap Tono yang kini sudah berdiri di depan Kusuma sambil menunduk. Kusuma seakan mengerti maksud dari permintaan maaf Tono.
"Apa kau gagal menjalankan tugas yang ku berikan?" Tanya Kusuma dengan tatapan yang kosong.
"Iya tuan, ternyata ketika kami menyerbu rumah Qonita, sudah banyak orang yang berjaga di sana dan orang-orang kita kalah semua."
Brakk!!!
Kusuma memukul meja dengan begitu keras. "Kenapa bisa gagal? Apa kalian bodoh?" Kusuma membentak.
"Maafkan saya tuan, jumlah orang Galang sangat banyak dan juga kuat." Tono mencoba membela diri, kusuma terdiam sejenak, mencoba mencerna ucapan Tono. Beberapa detik kemudian lubang hidungnya kembali mengembang.
"Jadi benar, Galang Adhytama masih hidup?" Tanya Kusuma, namun Tono diam, diamnya Tono, mengisyaratkan jawaban iya bagi Kusuma."kenapa bisa? Padahal jelas-jelas bom itu bersumber dari tasnya yang ada di kamarnya, bahkan mayatnya pun sudah ditemukan, memakai seragamnya dengan tubuh yang hancur. Lantas kenapa bisa dia masih hidup?" Tanya lagi Kusma dengan menggebu, seakan memecahkan ruangan ini.
Tono masih saja menunduk, " saya tidak tahu tuan," jawabnya pelan.
Kusuma menghembuskan napsanya kasar, dia tak menyangka bahwa dirinya berhasil dibodohi oleh Galang. Selama ini dia membiarkan Qonita hidup dan mengira kalau Galang benar-benar sudah mati, namun dia tertipu.
"Seorang Kusuma Jaya bisa dibodohi oleh seekor tikus kecil busuk," Kusuma bergumam dengan mata yang penuh amarah dan tangan yang mengepal kuat.
"Jadi selama ini Galang sengaja bersembunyi untuk mengumpulkan kekuatan agar bisa melawanku?" Kusuma menerka-nerka. Tono sama sekali tak berkomentar, dia tetap memilih bergeming.
Brak!!!!
Lagi-lagi Kusuma Jaya memukul meja dengan keras.
"Tono! jawab aku!!!!" Teriak Kusuma dengan membentak. Tono terkaget, akhirnya dia mendongakkan kepalanya.
"I..iya tuan, mungkin saja selama ini Galang bersembunyi," ucap Tono terbata.
"Kau tidak tahu dimana tempat persembunyianya?"
"Tidak tahu tuan."
Kusuma menyimpan kedua telapak tangannya di atas kepalanya kemudian meremas rambutnya frustasi.
"kenapa kau tidak ikuti dia???"
"Setelah kalah, kami kehilangan jejaknya tuan, bahkan Qonita pun hilang."
Kusuma benar-benar merasa geram, kedua tangannya kini sudah kembali mengepal kuat. Dia sedang memaksakan otaknya agar bekerja lebih keras untuk mencari cara menemukan Galang, kemudian menangkap dan membunuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth (Hacker Vs Psychopath Director) ✓
Mystery / Thriller(completed) (sudah terbit ) Sekuel dari school scandal Edisi Galang dan Qonita mengungkap kebenaran. {Thriller, spiritual, romance} Awal Penulisan 24-03-2018 Selesai 04-08-2018 Kusuma jaya seorang direktur yang diam-diam ternyata seorang yang senang...