4. Kecurigaan

26.2K 2.2K 84
                                    

Qonita POV

Entah kenapa, dari pagi aku merasa badanku terasa sakit, ditambah kepalaku juga terasa pusing, apa aku masuk angin?

Aku tidak memberitahu Galang, aku khawatir dia tidak fokus bekerja, jika aku bilang kalau aku sakit. Sekarang adalah puncaknya aku merasa mual dan ingin muntah, Galang jadi melihat aku yang ingin muntah.

Galang dan salah seorang murid, sudah menungguku di luar kamar mandi, setalah sedikit makanan yang aku keluarkan, aku ke luar dari kamar mandi, aku melihat sosok Galang yang benar-benar panik.

"Dokter sakit?" Tanya seorang siswa, yang tadi Galang memanggilnya Rival.

"Saya baik-baik saja," jawabku.

"Mungkin dokter hamil," ucap Galang.

Aku hamil? Tapi aku merasa, aku belum telat datang bulan, apa mungkin aku hamil?

"Hamil? Emang dokter udah nikah?" Tanya lagi Rival.

"Sudah," jawabku singkat. Aku berjalan menuju kursiku, rasanya aku harus istirahat.

"Yah ...saya kira dokter belum menikah."

"Udah.. bahkan suaminya ganteng banget," sahut Galang. Sepertinya Galang cemburu, aku sedikit tersenyum mendengar perkataan Galang, sambil duduk di kursiku.

"Kok , lo tahu sih?"

"Tahu lah," Galang menghampiriku, tapi sepertinya dia tidak bisa berbuat apa-apa untukku, karena dia sedang menyamar.

"Dokter, lebih baik dokter pulang saja, kayaknya dokter perlu istirahat," ucap Galang.

"Ini hari pertama saya bekerja, tidak mungkin sudah pulang lagi."

"Tapi dokter, kesehatan dokter dan bayi yang ada dalam perut dokter juga lebih penting, sebaiknya dokter istirahat," bujuk Galang lagi. Sepertinya Galang sangat berharap kalau aku hamil.

Tapi... Apa mungkin? Aku takut Galang kecewa, kalau ternyata aku belum hamil.

"Dokter udah lama nikahnya?" Tanya lagi Rival. Aku hanya mengangguk.

"Yah ... Dokter, padahal saya berniat, kalau saya udah lulus sekolah nanti, saya mau lamar dokter."

"Lo apaan sih gombal mulu, udah sana balik ke kelas!!!" Pinta Galang sambil menarik tangan Rival.

"Lo juga balik," balas Rival.

"Iya ayo kita balik!"

"Dokter permisi dulu ya, jaga kesehatan dokter," pamit Rival, aku hanya tersenyum.

Mereka pun berlalu. Aku masih merasa begitu mual. Ada apa denganku? Tiba-tiba ponsel ku berdering, aku mengambil ponselku yang tergeletak di meja dan ku buka, ada pesan dari Galang.

"Istirahat lah, jangan pulang sendirian, nanti sepulang sekolah, kita periksa ke dokter, bisa jadi kamu hamil "

Galang memang sangat berharap aku hamil. Ya sudah aku berdo'a saja, mudah-mudahan aku memang hamil.

Aku membalas pesan Galang, "iya suamiku makasih, kamu yang fokus bekerja ya,"

Galang Kembali membalas,

"💓💓💗 I love you, my wife."

"Love you too."

Selagi tidak ada pasien di sini, aku mencoba menurut pada perkataan Galang, aku merebahkan tubuhku di ranjang yang ada di klinik ini. Mudah-mudahan badanku cepat membaik.

Sepulang dari sekolah, aku berjalan sedikit jauh dari sekolah untuk menunggu Galang, karena khawatir ada yang melihat aku bersama Galang.

Tak lama Galang datang, dia memakai jaket, ia sudah mengganti celananya juga, tidak lagi memakai celana sekolah.

The Truth (Hacker Vs Psychopath Director) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang