Lanjutan....

17.2K 1.6K 62
                                    

Galang merasa senang karena rencananya berhasil, kini semua orang menuntut Kusuma agar dihukum, banyak mahasiswa yang berdemo diman-mana, selain menuntut Kusuma agar dihukum, mereka juga kecewa karena mendapatkan berita bohong. Kondisi di kota besar ini menjadi tak terkendali.

Galang dan Qonita kembali ke sekolah, setelah menempuh perjalanan yang sangat macet, karena demo yang terjadi dimana-mana. Sedikitpun Galang tidak mengindahkan perintah atasanya, untuk berhenti menyeldiki Kusuma. Setelah memastikan kondisi Qonita aman, Galang berjalan di koridor kelas menuju kelasnya.

“Galang Adhytama.” Tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya dari belakangnya. Galang sudah cukup mengenal suara itu, ya itu suara Kusuma Jaya.

Galang menghentikan langkahnya, kemudian dia melihat sekitar, apakah kondisi cukup aman untuk Galang berbicara dengan Kusuma. Sepetinya aman karena saat itu kondisinya cukup sepi. Akhirnya Galang memutar badannya ke arah Kusuma.

“Anda begitu gigih dan pantang menyerah ya,” ucap Kusuma, ketika mata Galang sudah fokus melihatnya. Galang sedikit mendekati Kusuma.

“Tentu saja, kalau para polisi tidak bisa menyeret anda ke penjara, maka akan saya pastikan semua warga yang akan menyeret anda ke penjara,”  tegas Galang.

“Oh anda optimis sekali, membuatku takut,” ucap Kusuma dengan senyum palsunya, membuat Galang merasa jijik. Kusuma mendekatkan bibirnyta ke telinga Galang.“Berhentilah! Atau anda akan merasakan akibatnya, ”ancan Kusuma, kemudian ia sedikit menjauh dari Galang.

Galang sempat tersentak mendengar ancamannya, dengan mata yang masih terbeblalak ia berkata, “Saya tidak akan pernah berhenti. Saya akan bebar-benar memastikan anda akan mendapatkan hukuman yang setimpal!” gertak Galang.

Kusuma menghembuskan napasanya kasar. “baik, aku harap anda tidak akan menyesal dengan keputusan anda,” ucap Kusuma. Ia kembali berbisik di telinga Galang. “Kita lihat nanti, siapa yang akan menang,” lanjutnya kemudian ia pergi meninggalkan Galang.

Meskipun Galang gagah berani, tapi dia tak bisa memungkiri kecemasan yang menyelimuti hatinya. Berkali-kali Galang coba meyakinkan dalam hatinya, tenang ada Allah, tapi rasa cemas itu muncul lagi dan lagi.

Galang melanjutkan langkahnya ke kelasnya, dengan pikiran yang sedang kacau. Dia butuh Qonita di sampingnya untuk menenangkannya dalam situasi seperti ini.

Sementara itu Kusuma merasa kecewa dengan keputusan Galang, tapi dia akan terus berusaha untuk mengubah keputusan Galang, yah dengan wanita. Kusuma berencana menghancurkan keluarga kecil Galang dengan perselingkuhan dan apapun itu.

Kusuma teleh menyelidiki semua latar belakang Galang, dia berencana memancing Qonita lewat keluarga Galang.

🔥🔥🔥

Di sebuah mall yang sudah seperti lautan manusia, terlihat Ibu Galang yang bernama Yuli, memakai gaun, dengan kerudung segita yang ia lilitkan ke lehernya, juga tak lupa tas kecil selalu ia gengam di tangannya. Sejak tadi seorang pria, kaki tangan dari Kusuma Jaya mengikutinya terus dengan begitu lihai.  

Selesai berbelanja Yuli berencana memanggil taxi di pinggir jalan, namun apa yang terjadi, pria yang menguntitnya dari tadi menjambret tas kecil Yuli dengan motornya.

“Maling…..” Teriak Yuli. Namun, apa daya motornya melaju dengan cepat sehingga tak ada yang mampu mengejarnya.

Di tempat lain, Galang baru saja mengantar Qonita pulang. Hari ini dia berencana mengumpulkan para penegak hukum yang sependapat dengannya. Untuk menjalankan misi penangkapan Kusuma. Ternyata tidak ada yang satu pendapat dengannya kecuali Adit dan Tukimin, yang lain memilih tutup mulut dan menerima uang. Membuat Galang benar-benar murka.

The Truth (Hacker Vs Psychopath Director) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang