Jam menunjukan pukul lima sore, namun Key dan teman-temannya masih anteng diwarkop tongkrongan mereka. Tapi kali ini ia berniat untuk tidak berlama-lama lagi, Key bangkit dari tempat duduknya berniat untuk pulang lebih dulu. Tak lupa ia juga berpamitan dengan teman-temannya sebelum pulang ke rumah.
"Bro, gue duluan ya!" seru Key membuat mereka sejurus saat itu juga menoleh ke arah cowok itu
"Yaelah, cepet banget Key. Baru juga jam lima, entar aja sih" Rio yang sedari tadi sedang asik main catur dengan Bima kina angkat bicara
Yang lainnya pun mengangguk setuju kecuali Daffa. Pasalnya tak biasanya cowok itu pulang terlebih dahulu, apa ada urusan yang penting? "Tau nih, nggak asik ah lo!" timpal Aldo
Kening Daffa mengernyit "Mau kemana sih emang, buru-buru amat?"
Key menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal "Nggak kemana-mana sih, gue cuma pengen pulang duluan aja. Nggak lama kok, gue pasti balik lagi"
Tomi membuang napasnya pelan "Yaudah lah, kita tunggu aja entar malam. Ya nggak?!" koar Tomi seraya bersahut pada yang lain
Mereka pun mengangguk paham "Iya, kita tunggu di Basecamp ya!"
Key tersenyum tipis "iya iya, gue pasti bakal dateng kok. Yaudah gue duluan ya!" lalu beranjak meninggalkan gerombolan teman-temannya seraya melambaikan tangan dan pergi
"YOAI!" sahut mereka kompak
↭☕↭
Sesampainya dirumah, Key langsung melempar asal tas miliknya ke sofa sejurus lalu duduk. Tangannya sibuk merogoh saku celananya berusaha untuk mengambil benda cantik itu yang ia temui tadi. Matanya kini sukses menangkap dan memandangi benda cantik itu, gelang itu bertuliskan nama gadis yang pernah ia temui bahkan pernah menginjak kakinya sejak awal bertemu.
Key membuang napasnya pelan "Dasar cewek resek!" gumamnya entah karna apa tanpa disadari seulas senyuman manis mengembang diwajahnya.
"Yaudah aku pulang dulu ya sayang!" ucap seorang perempuan yang baru saja keluar dari kamar cowok itu sejurus pergi dari rumahnya.
"Iya, hati-hati ya sayang!" balas cowok itu. Sempat berpapasan dengan perempuan itu tapi ia tidak mengubrisnya, ia malah menatap perempuan itu dengan tajam.
Key hanya berdecak malas melihat adegan itu berulang kali setiap ia pulang dari sekolahnya bahkan hampir setiap hari seorang wanita keluar masuk rumahnya, tetapi selalu saja wanita yang berbeda. Ia juga sudah malas melihat kelakuan cowok itu yang bisanya hanya memainkan wanita. Bajingan, mungkin kata itu sudah menjadi panggilan Key padanya.
Cowo itu Erick yang kini menjadi kakak tirinya saat ini, sekaligus musuh bebuyutannya sewaktu masih duduk dibangku SMP. Walau mereka sudah menjadi saudara alias kakak beradik, tetapi rasa benci yang sudah lama tertanam dalam dirinya masih tak bisa hilang sampai saat ini. Entah kenapa jika melihat orang itu, seakan luka di masa lalu itu tak henti-hentinya menghampiri dirinya.
Key hanya berdecak malas saat cowok itu hendak menuruni anak tangga "Cabe-cabean mana lagi yang lo bawa, belum puas sama yang kemarin?" celetuknya layaknya tak punya dosa berkata seperti itu.
Erick mendengus kesal "Punya sopan santun nggak sih lo, datang bukannya ngucapin salam malah songong. Gue ini kakak lo!"
"Hah?! Kakak? Bukannya kakak tiri"
"Ya tetep aja lo harus bersikap sopan sama gue!"
Key berdecak, yang benar saja ia harus bersikap sopan pada orang yang telah menghancurkan hidupnya bahkan sampai membuat gadis yang ia sayangi hampir kehilangan harga dirinya menjadi seorang wanita. Bahkan sampai sekarang ia tak sudi menganggapnya sebagai seorang kakak walaupun hanya sebagai kakak tiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati
RomanceApa jadinya jika seorang Arkeylio Bayu Pratama badboy yang namanya sudah famous di SMA Persada. Kalo ganteng sih nggak usah ditanya kayanya ya, selain wajah ganteng yang dimiliki cowok bergingsul manis ini, ia juga kerap kali membuat sebagian guru-g...