Part 6 - Ingatan Masa Lalu-

206 8 0
                                    

"Hal yang paling gue nggak inginkan, dan ingin sekali melupakan hal itu adalah ketika luka dimasa lalu itu kembali menghantui gue layaknya kaset rusak yang kembali di putar. Padahal si penonton tak ingin sekali menontonnya."

            ↭ Arkeylio Bayu Pratama↭



↭☕↭






          Key mematikan mesin motornya yang sudah terparkir didalam garasi rumahnya sejurus ia langsung melepas helm full facenya. Turun dari motornya, lalu melangkah menuju ke dalam rumahnya. Baru saja ia ingin menaiki anak tangga menuju kamarnya ia dikejutkan dengan suara seseorang memanggil namanya, ia bahkan sudah tak asing lagi dengan suara orang itu.

Sontak ia langsung menoleh ke arah sumber suara. Benar saja, Key kini mendapati kehadiran orang itu yang tak lain adalah Kevin papahnya yang tengah duduk di sofa, tangannya sibuk memegang koran yang sempat ia baca namun matanya kini menatap Key. Menaruh korannya yang tadi ia baca ke atas meja lalu kemudian bangkit berdiri dari tempat duduknya, melangkah ke arah Key yang masih berdiri mematung disana seraya menatap Kevin dengan tatapan yang sulit diartikan.

Key membulatkan kedua matanya tersentak kaget "Papah?!" sejurus kembali bersikap normal layaknya tak terjadi apa-apa pada dirinya saat

Kevin menatapnya dengan intens "Dari mana aja kamu, jam segini baru pulang?!" tuturnya seraya menunjuk ke arah jam tangan yang melingkar sempurna dipergelangan tangannya menunjukkan pukul 06:50 sore

Key hanya berdecak malas "Abis dari rumah temen" ujarnya dingin

Kevin membuang napasnya kasar "Papah denger dari Erick, katanya kamu sering pulang malam dan sering main sampe lupa waktu. Apa bener itu?!"

Key hanya memutar bola matanya malas sampai akhirnya menjawab pertanyaan dari papahnya "Hm..." hanya dua kata yang bisa ia jawab dari pertanyaan Kevin. Tak mau berdebat dengan papahnya, Key langsung beranjak melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti menuju kamarnya

Belum sempat Key menuju kamarnya, lagi-lagi langkahnya terhenti saat seseorang yang kini berdiri dihadapannya sambil tersenyum yang menurutnya sangat menjengkelkan "Eh, baru pulang? Abis dari mana, hah?!" celetuk Erick sambil menaikkan satu alisnya

Key lagi-lagi hanya mendengus kesal menanggapinya. Malas, itulah satu kata yang mewakili sejuta perasaannya bila ia bertemu dengan orang yang tengah berdiri dihadapannya saat ini "Bukan urusan lo, minggir!" ketusnya langsung menuju kamarnya tanpa memperdulikan ocehan dari Erick maupun Kevin papahnya

"Eh, gue belum selesai ngomong!" gerutu Erick kesal

Kevin yang melihatnya hanya bisa menggeleng-geleng kepalanya sambil membuang napasnya pelan "Udah Erick, lebih baik sekarang kamu masuk ke kamar. Biar nanti Key, mamah yang urusin" bukan, suara itu bukan berasal dari Kevin melainkan dari Lina mamah tirinya sekaligus mamah kandung bagi Erick. Tanpa menjawab Erick langsung beranjak pergi menuju kamarnya tanpa mau membalas ucapan Lina

Lina hanya membuang napasnya pelan, ia tahu kalau tingkah anaknya memang seperti itu dari dulu "Kamu nggak papa Lin?" tanya Kevin

Lina menoleh "Aku nggak papa kok mas!" ujarnya memberi seringai senyuman manisnya "Yaudah kalo gitu aku mau ke kamar Key dulu ya, mau nenangin dia"

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang