"Mempercayai setiap perkataan itu emang sulit. Jadi kalo lo udah percaya sama satu orang, kenapa masih mempercayai perkataan yang belum pasti sesuai dengan kenyataannya? Karna yang jadi tokoh utama dalam cerita hidup gue, itu gue. Bukan orang lain!"
↭ Arkeylio Bayu Pratama↭
↭☕↭
Dengan langkah kakinya ia berjalan menuju kelasnya, namun belum sempat ia sampai ke kelas justru langkah kakinya terhenti seketika melihat kerumunan siswa-siswi yang saat ini tengah berkumpul di depan papan mading SMA Persada. Satu pertanyaan muncul dalam benaknya, sebenarnya ada apa dengan papan mading itu? Rasa penasaran justru membawanya melangkah untuk mengetahui apa yang tengah terjadi di sana, namun langkahnya kembali terhenti ketika ketiga temannya itu tiba-tiba muncul di hadapannya dan menghalangi jalannya.
"Vira!" Heboh mereka
Kening Vira mengernyit "Kenapa? Oh iya, itu di papan mading ada apaan sih, kok rame banget?"
Mereka tersenyum kikuk "Eh-- eng-- paling juga nggak penting, Vir. Ya, kan?" Sahut Fitri
"iya, Vir. Udah lah, ke kelas aja yuk?!" ajak Ayu di ikuti anggukan Fitri dan Dira
"Tapi gue penasaran, bentar gue mau liat dulu" ujar Vira lalu mencoba melangkah menuju papan mading yang sudah di penuhi kerumunan siswa-siswi itu.
Dan lagi-lagi mereka justru menghalangi jalannya, sebenarnya ada apa dengan papan mading itu? Dan kenapa ketiga temannya itu justru menghalanginya untuk melihatnya?
Kening gadis itu mengernyit, aneh dengan tingkah laku temannya itu "Lo pada kenapa, sih?" tanyanya kesal sendiri
"I-itu Vir, mending kita ke kelas aja yuk! Udah mau bel masuk!" ajar Dira
"Iya Vir, bener!"
Vira membuang napasnya pelan, sebenarnya mereka itu kenapa? Kenapa seolah melarangnya saat ini?
Vira menoleh "Key?!"
Ketiga temannya itu seketika ikut menoleh begitu nama cowok bergingsul manis itu keluar dari mulut Vira.
Namun justru mereka tak menemukan tanda-tanda kalau cowok bergingsul manis itu ada, lalu ucapan Vira barusa? Sejurus mereka kembali menoleh ke arah gadis itu, namun tiba-tiba Vira hilang dari tempatnya ia berdiri tadi.
Manik mata mereka masing-masing melebar sempurna kala sudah menyadari keberadaan Vira yang saat ini sudah ikut serta dalam kerumunan siswa-siswi yang tengah memenuhi papan mading itu.
"Oh, shit! Gawat!" batin mereka panik
Vira sudah berdiri di depan papan mading itu, namun justru manik mata itu perlahan melebar sempurna. Tak percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini. Apa ini? Dan apakah ia harus melihat ini? Kenapa justru dadanya terasa sesak dan sakit.
"Vira?!" panggil ketiga temannya itu ketika sudah berada di sampingnya
Gadis itu belum menjawab, seketika ia bungkam, tubuhnya terasa kaku, dan mulutnya tak mampu berbicara sepatah kata pun. Manik matanya tak lepas dari pandangannya melihat foto-foto yang terpampang jelas di papan mading itu, terlihat jelas dalam beberapa foto itu yang justru membuat hatinya sakit seolah tersayat pisau tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati
RomanceApa jadinya jika seorang Arkeylio Bayu Pratama badboy yang namanya sudah famous di SMA Persada. Kalo ganteng sih nggak usah ditanya kayanya ya, selain wajah ganteng yang dimiliki cowok bergingsul manis ini, ia juga kerap kali membuat sebagian guru-g...