Part 4 - Ice Cream Pelangi-

203 12 0
                                    

             Motor Key langsung melaju menyusuri padatnya jalanan kota Jakarta. Vira sedari tadi hanya diam sambil melihat gedung-gedung tinggi disepanjang jalanan kota. Hanya hening yang menghujani mereka, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Tidak ada diantara mereka yang memulai percakapan, sampai akhirnya Key yang bosan dengan kondisi seperti ini kini mulai angkat bicara walau sedikit canggung.

Key membuang nafasnya pelan "Ehm... lo suka es krim Vir?" tanyanya seraya memulai duluan percakapan

Kening Vira mengernyit "Kenapa lo nanya kaya gitu ke gue?"

"Ya... gue mau tau aja, lo suka atau nggak"

Vira tersenyum tipis lalu akhirnya menjawab pertanyaan dari Key "Suka kok gue"

"Serius?"

Lagi-lagi kening Vira mengernyit. Memangnya tak ada topik lain untuk dibahas? Kenapa cowok itu menanyakan kalau dirinya menyukai es krim atau tidak "Iya lah, lagian lo aneh-aneh aja. Kaya nggak ada topik lain aja buat dibahas"

Key terkekeh "Emang lagi nggak ada topik, lagian gue bingung mau bahas apaan. Bosen, dari tadi diem mulu" tuturnya polos

Vira tertawa setelah mendengar ucapan Key "Hahaha... jujur banget lo!" sambil menggeleng-geleng kepalanya

"Gue manusia Vir, bukan kue"

"Itu cucur! Gebleg ih, lo" disela tawanya

Key yang melihat Vira tersenyum dari balik kaca spion motornya, tanpa sadar seulas senyuman itu mengembang diwajahnya "Lo tau nggak Vir, kenapa kalo sesudah hujan turun selalu ada pelangi?"

Tawanya kini berhenti digantikan dengan kening yang mengernyit setelah cowok itu malah mengganti topik obrolan mereka "Ya... karna ada pembiasan cahaya lah, lo belajar IPA kan?"

Key berdecak "Anak SD juga tau kali Vir, karna ada pembiasan cahaya. Masa karna ada bidadari lagi mandi, kalo mitos itu beneran ada udah dari dulu deh gue ngintipin tuh bidadari lagi mandi"

"Mesum lo ya?!"

"Ih, nggak tuh. Gue kan, pelajar yang teladan masa mikir kaya gituan sih!"

"Teladan tapi telat mulu!" sindir Vira

"Gue bukan telat"

"Terus?!"

"Tapi gue nonton spongebob dulu, jadi telat deh. Jangan salahin gue, seharusnya lo salahin tuh kartunnya kenapa bikin kartun jadwalnya harus pagi. Kan, jadinya gue telat ke sekolah" ucap Key menjelaskan panjang lebar

Vira membuang napasnya berat "Lo udah gede masih aja nontonnya kartun, inget umur!"

"Justru gue lebih baik menjadi seorang anak kecil yang tahunya cuma makan permen, bukan menyakiti hati perempuan terus pergi gitu aja" ujar Key mantap

Skakmat! Vira kini hanya diam tak berkutip, tak terpikir dalam benaknya kalau cowok itu akan berkata sebijak itu. Key tersenyum tipis "Iya gue tau, maksud gue ada makna lain dari kata itu"

"Maksudnya, gue nggak ngerti?"

Key membuang napasnya berat. Sekarang ingatannya tertuju pada kenangan masa lalunya dulu sewaktu perempuan itu masih menghiasi hidupnya, tidak seperti sekarang yang telah pergi dan tak pernah kembali "Waktu dulu sebelum orang yang paling berharga dalam hidup gue itu pergi, dia selalu bilang kalo pelangi itu terdiri dari berbagai macam warna yang melambangkan tentang kebahagiaan, keceriaan bahkan kebersamaan. Maka dari itu gue seneng kalo ngeliat pelangi sesudah hujan turun, rasanya gue bisa terus ngeliat dia, inget kata-katanya, bahkan sampe bikin gue berkhayal kalo dia itu masih selalu ada disamping gue, disini. Yang selalu kasih kebahagiaan dan kasih sayang yang nggak bakal bisa gue bales kasih sayangnya itu" tuturnya menjelaskan panjang lebar pada gadis itu walau sebenarnya berat untuknya melepaskan kepergian itu. Duka itu masih belum bisa ia hilangkan entah sampai kapan ia belum bisa begitu mudah mengikhlaskannya.

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang