Part 17 - Dingin -

198 11 0
                                    

"Seperti pembohong yang hebat itulah dirimu, berbohong tentang seribu satu masalahmu dengan tersenyum lepas dihadapan semesta seolah kamulah orang yang paling bahagia di dunia. Tapi nyatanya kamu hanya memainkan peranmu sebagai tokoh utama dalam cerita hidupmu"

↭Alvira Anzellia Putri↭





↭☕↭






Vira merebahkan tubuhnya diatas kaaur miliknya ingatannya kembali mengingat ucapan Fitri temannya sewaktu berbincang dikantin.



FLASBACK ON...

Fitri mengernyitkan keningnya melihat tingkah temannya yang sedari tadi melihat seisi murid yang memenuhi kantin seolah matanya tengah mencari seseorang yang ia tak tahu itu siapa "Lo nyari siapa sih Vir?"

Vira mendongkak lalu menoleh "Eh- nggak ko, gue cuma.. liat-liat aja"

"Oh... gue kira lo cari Key" kembali mengunyah siomay miliknya

"Oh iya, lo tau dia dimana? kayanya dia nggak masuk deh, gue liat dari tadi nggak ada. Cuma ada temen-temennya"

Hampir saja ia tersedak mendengar ucapan Vira, kenapa gadis itu malah mencari Key? apa dia tak tahu "Lah, lo emang belum tau?"

"Belum tau apaan?!"

"Key kan, di skors"

"Kok bisa?"

"Gara-gara dia pukulin adek kelas sampe babak belur, lo tau kan adek kelas yang waktu itu nyuruh lo ketemu sama pak Bambang dan ternyata bohong"

Vira mengangguk meng-iyakan "Iya, gara-gara itu dia nggak suka terus langsung nemuin tuh adek kelas sampe dipukulin nggak kenal ampun. Gue aja yang liatnya ngeri Vir, sumpah baru kali ini gue liat Key se-brutal itu. Parah banget deh pokoknya, jadi kesian gue sama tuh adek kelas" jelas Fitri

FLASBACK OFF...


"Emangnya orang seceria lo, bisa brutal juga ya?" gumam Vira





↭☕↭






             Cowok itu berjalan memasuki Basecamp dengan sempoyongan, masih memakai seragam sekolah yang sudah kotor dan terkena bercak darah. Manik matanya tak menampakan kalau ia sedang ceria seperti biasanya justru malah sebaliknya, matanya merah lantaran terlalu lama berada ditempat itu seolah tempat itu malah menjadi hiburan tersendiri baginya agar melupakan semua masalah yang kian kali menghampirinya hari demi hari. Wajahnya kini penuh luka lembam karna berkelahi lebih tepatnya ia dikeroyok empat orang sekaligus. Cowok itu langsung merebahkan dirinya di sofa setelah sudah memasuki Basecamp. Berniat untuk istirahat sebentar namun tiba-tiba suara seseorang memanggilnya seolah kaget dan panik melihat kondisinya saat ini. Mungkin satu kata yang bisa mengambarkan dirinya saat ini. Kacau.

"Key, lo abis dari mana?terus kenapa---"

"Bisa diam nggak sih lo! Berisik!"

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang