"Memang tidak mudah membalikkan kepercayaan satu insan saat kepercayaan itu mulai runtuh karna sebuah kesalahan tak di duga. But, trust me! Aku bisa membalikkan runtuhnya kepercayaan satu insan itu"
↭ Arkeylio Bayu Pratama↭
↭☕↭
Tepat di sebuah kamar bernuansa putih dengan ukuran persegi, seorang manusia masih bungkam di temani dengan mata sembab akibat tangisan itu. Vira duduk di ranjangnya, kejadian kemarin masih saja terngiang dalam benaknya, masih tak bisa ia lupakan, bahkan hatinya sakit kala mengingat kejadian itu. Gadis itu memilih untuk tidak bersekolah hari ini, ia malas jika harus bertemu cowok itu, entah karna apa itu.
Vira mendongkak, bunyi bel rumahnya tiba-tiba terdengar menandakan yang mungkin ada seseorang tamu yang saat ini tengah mengunjungi rumahnya. Belum ada niatan untuk bangkit dari ranjang miliknya, sejurus ia melirik jam tangan yang melingkar sempurna di tangannya menunjukan pukul 09:30 pagi.
Bunyi bel itu terus saja berbunyi dan ia juga tidak tahu siapa orang yang tengah berkunjung ke rumahnya "Siapa sih? Ganggu orang aja?!" umpatnya entah kenapa akhir-akhir ini mood nya kurang bagus.
Vira bangkit sejurus keluar dari kamarnya lalu turun untuk mencari pembantunya itu "Bi! Bi Asih!" namun sepertinya ia tidak menemukan tanda-tanda kalau pembantunya itu ada, lalu pembantunya itu kemana?
Merasa tak ada pilihan lain, ia pun akhirnya tepaksa yang harus membukakan pintu rumahnya itu walau sedikit malas "Iya, sebentar!"
Vira berjalan menuju pintu rumah tanpa pikir panjang ia lalu menyentuh kenok pintu itu dan membuka pintu itu seolah mempersilahkan tamu itu untuk masuk "Iya, cari siap---?"
Vira menggantungkan kalimatnya seketika tersentak kaget dengan apa yang ia lihat dihadapannya kini "Maaf nggak terima tamu!" buru-buru ia langsung menutup pintu kayu itu namun aksinya dihalang oleh orang itu.
"Dengerin dulu penjelasan gue sebentar Vir, lo nggak akan tau yang sebenarnya kalo lo tetep maksa gue buat pergi dari hadapan lo" ucap cowok bergingsul manis itu, tangannya sudah menggenggam tangan mungil gadis itu.
Vira memutar bola matanya malas "Denger apa lagi sih, hah?! Gue capek, Key. Please, gue lagi nggak mau diganggu!"
"Tapi ini penting Vir, please dengerin dulu. Apa lo mau kita terus-terusan kaya gini? Cuma karna salah paham?"
Vira mendengus kesal lalu segera menepis tangan cowok bergingsul manis itu "Salah paham kata lo? Foto-foto di papan mading kemarin udah jelas, Key! Harus gitu gue nggak percaya? Padahal udah ada bukti yang jelas di depan mata gue!" nada bicaranya naik kini naik satu octav. Argh! Kenapa foto-foto itu harus ada?
"Semua itu nggak bener, Vir!"
Vira tersenyum miris "Apa? Nggak bener kata lo? Lo sama Agnes ngelakuin semua itu, yang padahal lo benci sama dia?! Dan lo anggap semua nggak bener?! Lucu, Key!"
"Vir, gue bisa jelasin ke lo! Kalo---"
Lagi-lagi gadis itu tersenyum miris "Oh tunggu, mungkin mata gue yang rabun. Saking rabunnya sampe nggak liat dan nggak bisa bedain mana cowok yang suka main-main sama yang nggak!!" dalam benaknya berpikir keras seharusnya ia tak pernah berurusan dengan cowok itu dari awal.
"VIRA!!!" tirta Key seketika membuat gadis itu tersentak kaget saat itu juga.
Cairan bening itu perlahan jatuh membasahi pipinya, sebenarnya ada apa? Kenapa cowok bergingsul manis itu membentaknya? Apa ia salah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati
RomanceApa jadinya jika seorang Arkeylio Bayu Pratama badboy yang namanya sudah famous di SMA Persada. Kalo ganteng sih nggak usah ditanya kayanya ya, selain wajah ganteng yang dimiliki cowok bergingsul manis ini, ia juga kerap kali membuat sebagian guru-g...