Part 15 - Sayap Pelindung -

165 10 5
                                    

"Walaupun lo nggak sering kali nampakin rasa takut lo itu, tapi gue bisa membaca dari sorot manik mata indah lo. Dan saat itu juga, izinin gue buat jadi sayap pelindung lo"

↭Arkeylio Bayu Pratama↭





↭☕↭





Fitri sukses membulatkan kedua matanya tak percaya setelah mendengar cerita yang diceritakan oleh Vira. Tak hanya Fitri saja yang menunjukan ekspresi kagetnya, Ayu dan Dira pun juga ikut tak percaya

"Iya? Yang bener lo Vir?" heboh Fitri

Vira hanya mengangguk sebagai jawabannya, ia justru asik memakan batagor miliknya "Jadi bener, pr lo waktu itu dikerjain sama Key?" tambah Ayu

"Ekhem! Ada yang lagi pdkt nih, cie...cie..." goda Dira

Vira mendongkak seraya mengernyit
-kan keningnya "Apaan sih, udah ah. Ngebahas yang laen aja"

"Hahaha...baper nih yeee"

Ditengah obrolan serta canda tawa yang mengisi suasana mereka, tiba-tiba kehadiran seseorang menghampiri mereka, membuat mereka seketika menyudahi tawanya.

"Permisi!" ucap seseorang yang sudah berdiri dihadapan mereka lebih tepatnya disamping Dira. Sontak mereka masing-masing menoleh ke arah orang itu.

"Eh-- i-iya, ada apa ya?" tanya Fitri

"Saya lagi cari kak Vira, apa kakak tau?"

Vira mengernyit keningnya begitu juga dengan yang lain "I-iya, saya sendiri. Kenapa ya?"

"Kakak dipanggil sama pak Bambang"

"Dipanggil? Buat apa?"

Namun cowok itu hanya menggeleng kepalanya "Saya juga nggak tau kak, mending sekarang kakak ikut saya nemuin pak Bambang nya langsung"

"Oh gitu ya" cowok itu pun mengangguk sebagai balasannya

Lalu tak lama Vira berdiri dari tempat duduknya beranjak untuk mengikuti perintah adik kelas itu, entah siapa itu ia pun tak kenal "Yaudah semua, gue duluan ya!"

Ayu mengernyitkan keningnya "Yakin lo Vir, nggak mau kita aja yang nemenin lo buat ketemu sama pak Bambang?"

"Iya Vir, gue bisa kok anterin lo ketemu sama pak Bambang" tawar Dira

"Nggak usah, kalian lanjutin aja makannya. Lagian juga gue nggak lama kok, cuma dipanggil kan. Yaudah gue duluan ya!" tak ada ucapan lagi, ia lalu pergi meninggalkan teman-temannya untuk menjumpai pak Bambang yang katanya ingin bertemu dengannya dan memanggilnya melalui perantara adik kelas itu.





↭☕↭






           Sudah sedari tadi cowok itu menunggu dekat halte sekolah, menunggu seorang gadis yang tak asing lagi untuknya. Key membuang napasnya pelan, padahal ia sudah menunggu lama tapi gadis itu tak juga muncul. Biasanya gadis itu selalu ke halte sekolah untuk menunggu angkot sebelum pulang, tapi kenapa sampai sekarang tak juga muncul batang hidungnya. Satu per satu ia melihat setiap siswa-siswi yang berlalu lalang keluar dari gerbang sekolah, mencari apa gadis itu ada dalam kerumunan itu. Sampai akhirnya ia melihatnya, namun bukan gadis itu melainkan salah seorang temannya.

"Dira!" panggil Key sukses membuat cewek itu menoleh ke arahnya

"Iya, kenapa Key?"

Key belum menjawab ia masih melihat ke arah siswa lainnya, tapi tetap saja gadis itu tak ada. Padahal ia pikir kalau gadis itu bersama salah satu teman lainnya, tapi ini tidak. Hanya Dira yang ia lihat seorang diri "Vira mana? Kok lo nggak bareng dia?!"

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang