Part 30 - Kembali sadar -

84 2 3
                                    

"Suatu saat nanti, apa saya bisa milih satu diantara dua hati yang bergantung harap sama saya? Saya cuma bisa pilih satu, sementara yang satunya? Harus rela jika harus patah sekalipun"

↭Arkeylio Bayu Pratama↭






↭☕↭





"Gue minta maaf!"



          Dengan penuh rasa bersalah ia mengucapkan kalimat permintaan maaf itu pada orang yang sudah sedari tadi berdiri dihadapannya. Key tahu bahwa perbuatan yang sudah ia lakukan tak pantas untuk dimaafkan oleh sahabatnya itu, tapi jujur rasa bersalah itu terus selalu menghampirinya sejak kemarin.

"Salah lo apa? Nggak salah, lo minta maaf?" tanya Daffa tidak yakin dengan permintaan maaf dari sahabatnya itu. Entah kenapa, ia masih kesal dengan apa yang sudah dilakukan oleh Key.

"Gue tau, gue emang salah kemarin.  Makanya gue dateng kesini buat minta maaf sama lo, Fa!" seru Key

"Kenapa lo minta maaf-nya ke gue? Lo amnesia? Hah?! Lupa punya salah ke siapa?"

"Gue---"

Daffa berdecak malas "Seharusnya lo minta maaf bukan ke gue!! Tapi ke orang yang jelas-jelas lo punya salah sama dia!! Ranti!! Lo lupa?! Hah?!"

"Gue tau Fa, tapi gue bener-bener minta maaf. Gue udah lupa sama tugas gue, Fa!"

"Otak lo dimana, Key? Sampe-sampe lo berani ngelakuin itu sama Ranti?! Dimana Key?!! Gue nggak habis pikir, cewek yang jelas-jelas seharusnya lo jaga sebaik mungkin malah lo rusak dengan perbuatan bejat lo, Key!!!" hardik Daffa entah sudah  sampai mana temperatur kemarahannya saat ini. Entah lah, ia bahkan makin menjadi-jadi.

"Gue mabuk kemarin, Fa!! Gue hilang kendali!! Gue sama sekali udah nggak bisa nge-kontrol nafsu gue!"

"Gue tanya, apa lo nggak mikirin perasaan dia? Hah?! Apa lo mikirin, Key?!"

Key belum menjawab, ia tahu bahwa apa yang sudah ia perbuat adalah kesalahan yang sangat-sangat fatal. Dan seharusnya ia tahu, ia tidak akan melakukannya. Ah, kenapa ia jadi seperti ini? Melakukan hal yang tak diinginkan hanya karna pengaruh efek alkohol yang ia minum terlalu banyak? Benar, ia memang sudah tidak waras.

"Jawab gue, Key?!!"

Key menggeleng kepalanya "Nggak, gue sama sekali nggak mikirin perasaan Ranti waktu kemarin. Gue minta maaf"

Daffa menghembuskan napasnya berat "Nggak seharusnya lo jadiin dia tempat pelampiasan masalah lo, Key. Nggak seharusnya dia malah jadi pelampiasan nafsu lo itu. Gue tau lo mabuk ngelakuinnya, tapi nggak gitu juga Key. Apa lo udah lupa tugas lo buat terus selalu ngejaga dia? Lo lupa?"

"Gue minta maaf, Fa. Kemarin gue cuma mikirin nafsu gue supaya terpenuhi udah itu aja, gue sama sekali nggak mikirin yang laen"

"Dan lagi, apa lo nggak mikirin perasaan Vira kalo tau masalah ini semua? Sampe kapan lo harus selalu nutupin semuanya dari Vira? Sampe kapan lo terus ngebuat Ranti berharap? Lambat laun semuanya pasti bakalan kebongkar, Key. Secara nggak sadar lo udah ngehancurin dua hati yang bergantung harapan sama lo" jelas Daffa kini tidak lagi dengan penuh amaraDaffa

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang