"Jangan menyuruh gue untuk pergi, karna gue tau lo pasti butuh gue saat ini. Nggak usah khawatir, gue bakal pergi kok. Tapi nanti, saat lo menyuruh gue untuk kembali"
↭Arkeylio Bayu Pratama↭
↭☕↭
Tepat di sebuah kamar bercat putih, gadis yang tengah sedari tadi itu menulis beberapa puisi. Mungkin itu sudah menjadi bakat terpendam bagi dirinya. Hanya deretan bait puisi yang sering kali ia tulis meski tak setiap harinya, itu pun jika suasana hatinya sedang mendukung. Vira duduk di kursi kayu, tangannya sibuk menulis rentenan kata demi kata untuk menjadi sebuah puisi yang indah. Sunyi. Mungkin hanya suara detikan jam dinding yang dapat terdengar, tepat menunjukan pukul 08.46 pagi. Yang biasanya tepat pada pukul seperti ini, ia tengah serius memerhatikan dan mendengarkan guru tengah mengajar di kelasnya namun kali ini tidak. Vira memilih untuk tidak sekolah terlebih dahulu, entah kenapa ia masih trauma dengan kejadian kemarin. Mungkin ini sudah hari yang kedua ia tak pergi ke sekolah.
Saat pikirannya tengah serius mencari kata-kata yang pas untuk dijadikan deretan puisi yang indah, suara ketukan pintu kamar itu terdengar di telinganya. Sontak membuat jemari tangan itu seketika terhenti sejurus menoleh. Ia tahu siapa orang yang tengah berdiri di balik pintu kamarnya seraya mengetuk-ketuk sedari tadi. Bukan, itu bukan mamah nya. Justru mamahnya sedang sibuk bekerja, tak lain pasti seseorang itu adalah pembantu yang bekerja di rumahnya. Bi Asih.
"Non Vira?!" panggil bi Asih
Vira membuang napasnya pelan "Iya bi, sebentar!" lalu bangkit dari duduknya untuk membukakan pintu
"Iya bi, kenapa?"
"Itu non, ari diluar teh aya temen non Vira"
"Temen? Siapa bi?"
"Itu non, neng Dira!"
Vira mengernyit keningnya. Aneh, padahal ini sedang waktunya jam sekolah kenapa Dira ke rumahnya? Atau temannya itu bolos sekolah? Tidak mungkin, Dira tidak pernah bolos. Mungkin izin pura-pura sakit, iya. Hehe. Dalam hati ia sembari bergumam di ikuti dengan senyuman yang mengembang.
"Non! Non Vira?!"
Lamunan nya sesaat buyar lalu kembali menatap pembantunya itu "Eh--, iya bi. Suruh masuk aja"
"Katanya teh neng Dira nya mau diluar aja, mau ngomong sebentar sekalian jenguk non"
"Oh... gitu, yaudah nanti aku ke sana"
Bi Asih manggut-manggut "Iya non!" Lalu kembali ke dapur untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda.
"Ada-ada aja Dira, biasanya juga langsung nyelonong aja masuk ke rumah gue. Ini segala pake nunggu diluar aja" gumam Vira seraya menuruni tangga untuk menemui temannya itu.
Ketukan pintu itu kembali terdengar saat Vira sudah sampai di lantai bawah rumahnya. Tak mau membuat temannya itu menunggu lama, ia langsung membuka pintu itu menampakan seseorang yang sudah berdiri di depan pintu.
"Iya Dir, kena---" mata gadis itu sontak membulat sempurna menyadari kehadiran seseorang yang tanpa di duga olehnya.
"Elo?"
Orang itu tersenyum tipis "Hai Vir!"
Bukannya membalas sapaan hangat itu, Vira justru berdecak malas "Mau ngapain lo ke sini?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati
RomanceApa jadinya jika seorang Arkeylio Bayu Pratama badboy yang namanya sudah famous di SMA Persada. Kalo ganteng sih nggak usah ditanya kayanya ya, selain wajah ganteng yang dimiliki cowok bergingsul manis ini, ia juga kerap kali membuat sebagian guru-g...