11. Kissmark?

2K 216 12
                                    

Tekan bintang ya :) komen juga kalau bersedia.

Chapter ini ada scene dewasanya, aku sudah memperingatkan. Happy reading.

...

Baekhyun menekan digit nomor password apartemen yang sudah sering dikunjunginya, sejak ia masih pelajar tingkat akhir sekolah menengah atas. Ia hafal karena seseorang sengaja membuat password berdasarkan tanggal lahir laki-laki itu. Baekhyun menatap daun pintu yang sudah terbuka beberapa sentimeter itu, lalu meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Kemudian menyembulkannya perlahan dari rongga hidungnya. Ia gugup. Ia tak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Sungguh, Baekhyun tak tahu. Jangan salahkan Baekhyun, ia lelah.

Laki-laki berkemeja putih dengan dasi merah marun yang melingkari lehernya itu memasuki ruangan yang tak asing lagi baginya. Jari tangannya bergerak membenarkan tatanan rambutnya yang sedikit berantakan karena tertimpa angin. Laki-laki itu berusaha menetralkan rasa gugup dan canggungnya.

"Kau terlalu asik bersama wanita itu, sampai-sampai mengabaikanku seperti ini," ketus gadis bertubuh ramping yang kini berjalan mendekati Baekhyun. Lantas Baekhyun sedikit terkesiap, suara gadis itu mengagetkan Baekhyun. Baru saja datang, sudah mendapat serangan mematikan seperti tadi. Ini sungguh tidak baik untuk kesehatan jantung Baekhyun.

Baekhyun tak bergeming, maniknya menatap datar gadis di hadapannya. Baekhyun merasa paru-parunya tercekat, tatapan gadis itu.

"Aku bahkan tidak tahu keberadaannya, Noona. Tak perlu berpikiran seperti itu," ujar Baekhyun dibuat sesantai mungkin. Tangannya meraih bahu Taeyeon dengan lembut, ditatapnya manik khas gadis itu yang menghangatkan. Ya, Baekhyun merasa hangat dan nyaman ketika berada di dekapan gadis itu. Baekhyun kemudian memeluk gadis itu, "Aku mencintaimu, Noona."

Baekhyun mengusap rambut hitam Taeyeon. Entah sejak kapan gadis itu merubah warna rambutnya, Baekhyun lupa. Ia jarang memperhatikan gadis itu sejak kemarin. Terlalu fokus terhadap Ahn Chung Ae, yang Baekhyun sendiri tidak tahu bagaimana keadaan gadis itu sekarang. Dimana? bersama siapa? apa ia sudah makan? Baekhyun cemas. Besok hari fitting baju pernikahan, tapi hadis itu entah dimana.

'Maafkan aku, aku berengsek,' desis Baekhyun tertahan, mulutnya masih terkatup rapat. Ingin memaki dirinya sendiri, namun ia merasa wajahnya terlalu tampan untuk diserapahi. Lupaka, Baekhyun memang berengsek.Tubuhnya memang memeluk Taeyeon. Namun hatinya berkeliaran memikirkan yang lain. Cih.

"Kau sekarang lebih perduli kepadanya, Baek," isak Taeyeon terang terangan membuat Baekhyun iba. Ingin rasanya ia mengakhiri hidupnya sendiri. Ia benci selalu dalam situasi sulit seperti ini.

Serasa dihantam ribuan kerikil tajam. Itu yang dirasakan Baekhyun. Menyakiti wanita adalah hal yang sangat Baekhyun benci. Apalagi wanita yang dicintainya. Namun Baekhyun sendirilah yang menjadi pelaku dalam kasus ini, dan melibatkan dua korban sekaligus. Ia merasa menjadi lelaki paling bodoh sedunia. Dan paling bajingan tentunya.

"Noona, jangan berbicara seperti itu, kau lupa kemarin malam? kau mendesahkan namaku," hibur Baekhyun kepada kekasihnya. Baekhyun melepaskan tautannya dengan gadis itu dan bibirnya mengukir senyum dipaksakan, namun Baekhyun membuatnya senatural mungkin. Wajah laki-laki itu bergerak maju, menghirup aroma khas gadis dihadapannya. Satu kata, memabukkan. Baekhyun ingin melakukan lebih. Namun tidak disaat suasana hatinya sedang kacau seperti ini. "Wajahmu bersemu, Noona."

"Ya! pergi kau! dasar mesum!" umpat Taeyeon lalu berbalik. Untuk menyembunyikan wajah sialannya itu. Sial, Baekhyun membuatnya malu. Padahal Taeyeon sudah mati-matian untuk tidak terbawa perasaan. Masih ada hati di sana yang harus ia jaga. Namun, Baekhyun dengan seenaknya saja meruntuhkan pertahanannya.

Refrain · Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang