Ahn Chung Ae menggeliat, tubuhnya terlilit selimut yang menemani mimpinya sejak semalam. Gadis itu membuka mata perlahan, membiarkan irisnya mengadaptasi sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan itu melewati jendela. Ahn Chung Ae bangkit lalu merentangkan tangannya sembari meliukkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Tulangnya seperti merontokkan diri satu persatu.
Ahn Chung Ae melirik ranjang di samping tubuhnya. Hanya ada bantal guling yang sudah berganti posisi dan selimut tebal yang barusan disingkap gadis itu. Lalu ekor matanya melirik sofa yang juga tak jauh dari tempat tidur. Tidak ada manusia itu. Kemana dia?
"Hoam, dasar alien! suka menghilang tiba-tiba!" maki Ahn Chung Ae lemah disertai uapan. Jujur, ia masih mengantuk. Jika bukan karena ibunya—ibu Baekhyun— yang tak henti-hentinya memperingati gadis itu supaya tidak datang terlambat ke butik untuk melaksanakan fitting baju pernikahan, Ahn Chung Ae lebih memilih tidur lagi.
"Siapa yang kau sebut alien itu!"
Oh baiklah. Ini Byun Baekhyun. Ternyata laki-laki itu berada di dalam kamar mandi. Ahn Chung Ae kira Byun Baekhyun sudah tewas karena insiden tadi malam. Jika Ahn Chung Ae mengingatnya, ia ingin tertawa sekencang-kencangnya melihat Baekhyun menangis sambil memegangi pantatnya.
Sejak semalam Baekhyun merengek untuk tetap tidur satu ranjang dengan Ahn Chung Ae. Namun gadis itu menolak. Saat Baekhyun mulai berbaring dan memejamkan matanya di kasur, bokongnya Ahn Chung Ae tendang sampai laki-laki itu terjatuh dan tersungkur di lantai. Persetan dengan itu, Ahn Chung Ae hanya berjaga-jaga dari laki-laki mesum semacam Byun Baekhyun.
Baekhyun menampakkan kepalanya pada sela pintu kamar mandi, dengan rambut yang basah dan dipenuhi busa. Ahn Chung Ae hanya tersenyum kecut, yang seperti itu akan menjadi seorang kepala keluarga? yang benar saja? Ahn Chung Ae menggila sekarang.
Baekhyun menatap gadis itu dengan tatapan tajam. Mengingat kejadian semalam yang membuat seluruh area 'itu' Baekhyun nyeri dan ngilu. Benar-benar Ahn Chung Ae adalah gadis bar-bar. Bagaimana ia bisa menjadi istri yang baik untuk Baekhyun jika seperti ini.
"Bokongku memar! kau mau tanggung jawab, hah!" sarkas Baekhyun masih memandangi gadis itu. Ahn Chung Ae yang masih belum sepenuhnya terkumpul nyawanya hanya mengedikkan bahu sebagai respons.
Baekhyun hendak melangkah dan ingin rasanya menggapai hidung Ahn Chung Ae yang mengembang mengempis sedaritadi. Menggemaskan, Baekhyun ingin mencubitnya. Namun urung, Baekhyun lupa, kalau dirinya sedang tak berbusana. Baekhyun merutuki kebodohannya.
"Baekhyun! pakai handukmu!" perintah Ahn Chung Ae dengan nada garang. Membuat pria itu berbalik dan kembali menutup pintunya. Ahn Chung Ae bernafas lega. Jantungnya tidak perlu repot-repot bekerja ekstra karena melihat Baekhyun telanjang. Ahn Chung Ae bergidik ngeri sendiri.
"Tidak usah kaget, kau akan sering melihatnya."
...
Ahn Chung Ae dan Baekhyun sengaja berkunjung ke rumah Baekhyun setelah fitting baju pernikahan tadi pagi. Sebenarnya gadis itu meminta untuk pulang saja ke apartemennya, ia harus mengerjakan tugas yang Mr. Yi Xing berikan seminggu yang lalu. Dan deadline-nya adalah besok. Namun Baekhyun mengatakan pada gadis itu untuk mengambil cuti selama beberapa minggu.
Ahn Chung Ae mendudukkan bokongnya pada kursi, berhadapan dengan Byun Baekhyun. Ada keluarga Byun, Ayah dan ibu Byun, Byun Baekbeom—kakak Byun Baekhyun beserta istrinya Lee Hyejin, dan nenek Byun. Keluarga Byun Baekhyun selalu bersikap hangat kepada Ahn Chung Ae, namun tetap saja gadis itu merasa canggung apabila sedang berkumpul seperti ini.
"Ae? kau bisa memasak?" tanya Ibu Baekhyun tiba-tiba yang otomatis membuat gadis itu tersedak.
"Makan saja tidak becus," cibir Baekhyun yang membuat Ahn Chung Ae mendelik. Namun laki-laki itu tetap memberi segelas air putih untuk Ahn Chung Ae. Apa yang barusan laki-laki itu katakan? Ahn Chung Ae malu. "Apa kau lihat-lihat!? kau mana bisa memasak!" Lagi-lagi Baekhyun membuat gadis itu geram. Ahn Chung Ae ingin menusuk leher laki-laki itu menggunakan garpu yang ada di tangannya. Supaya mulutnya mau diam barang semenit saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Refrain · Byun Baekhyun
Ficción General[Plot twist] Sesuai hukum alam, ketika cinta dipaksakan, maka haruslah salah satu terluka. "Ketika dinding kepercayaan yang kubuat telah berdiri kokoh, kau mengahantamnya, Byun Baekhyun!"