Seminggu berlalu setelah pernikahannya dengan Byun Baekhyun, Ahn Chung Ae masih enggan untuk tidur satu ranjang dengan laki-laki yang sudah sah menjadi suaminya itu. Sudah beberapa kali Ahn Chung Ae katakan, kebiasaan Baekhyun yang telanjang dada ketika tidur itu tidaklah baik untuk kesehatan jantung gadis itu. Ditambah rumor dari Kim Seokjin bahwasanya Baekhyun alergi memakai celana dalam saat tidur.
Menggelikan.
Seperti saat ini, kedua manusia itu masih saja beradu argumen karena berebut tempat tidur. Mereka memutuskan untuk kembali ke apartemen Byun Baekhyun karena banyak berkas-berkas penting yang harus ditinjau. Baekhyun juga lebih nyaman tinggal di apartemennya walaupun hanya ada satu kamar di sana. Sedangkan Ahn Chung Ae mau tidak mau harus mengikuti perintah suaminya bagaimanapun juga.
"Ya sudah biar aku saja yang tidur di sofa!" pungkas Ahn Chung Ae final. Ia tidak mau berdebat lama-lama dengan Byun Baekhyun. Tidak ada faedahnya sama sekali. Alasan lainnya, gadis itu lelah karena seharian mengurusi Tesisnya dengan bimbingan dari Mr. Yi Xing. Baekhyun malah semakin memperburuk mood-nya.
Baekhyun mendecak, "Ck, kau ini kenapa sih? aku tidak akan memperkosamu! jika kau memang tidak ingin, aku tidak akan memaksa," tukas Baekhyun sedikit frustasi pada gadisnya. Lagipula apa yang harus dikawatirkan? kalaupun Baekhyun melakukannya juga sah-sah saja, bukan? Di bagian mana yang salah? Gadis itu benar-benar parnoid. Bukankah mereka sepakat untuk menunda?
Ahn Chung Ae bergegas menarik selimutnya lalu mencoba memejamkan matanya. Persetan dengan ocehan Baekhyun yang membuat kupingnya terbakar, gadis itu malah menyumpalkan ujung jari telunjuknya pada rongga telinga.
Tak ada suara nyaring Baekhyun lagi. "Sudah tidur?" gumam Ahn Chung Ae seraya menyingkap selimut sampai setengahnya lalu memutar tubuhnya hingga menghadap Baekhyun. Laki-laki itu tidur dengan membelakangi Ahn Chung Ae, begitupun Ahn Chung Ae tadi.
Gadis itu mengambil posisi duduk, lalu meraih lengan Baekhyun dan memutar tubuh laki-laki itu supaya tidurnya lebih nyaman. "Kau lelah ya?" tanya gadis sambil tersenyum. Baekhyun tampan sekali jika sedang tertidur seperti ini. Ahn Chung Ae kembali teringat akan masa kecilnya. Dimana gadis itu memeluk Baekhyun kecil di sebuah rumah tua, saat dirinya dan Baekhyun tersesat saat bermain. Manis sekali.
Ahn Chung Ae menggeleng cepat beberapa detik kemudian, berusaha menyadarkan dirinya dari nostalgia masa kecil bersama Byun Baekhyun. Semakin mengingatnya, gadis itu akan semakin terluka. Baekhyunnya sudah berbeda. Tidak lagi Baekhyun yang polos, tidak lagi Baekhyun yang periang, tidak lagi Baekhyun yang bercerita tentang semua hal yang dialaminya. Baekhyun yang sekarang lebih pendiam dan introvert. Ahn Chung Ae tidak suka.
Apalagi, sejak hari pernikahanya, Baekhyun bertingkah aneh."Aku tahu, sejak dahulu, perasaan sialan ini yang membuat semuanya tidak berjalan semestinya," gumam Ahn Chung Ae sebisa mungkin menahan isaknya yang sebentar lagi akan membobol pertahanan gadis itu. Gadis itu melirik Baekhyun yang terlelap, lalu merunduk menyembunyikan wajahnya. "I just trying to make believe it doesn't hurt." (aku hanya berusaha pura-pura semua ini tidak menyakitkan)
Drtt drtt
Ahn Chung Ae menyeka bulir bening yang sempat membasahi pipinya lalu mengambil ponselnya yang diletakannya di atas nakas. Siapa yang menghubunginya larut malam seperti ini?
Setelah menggeser lock screen, gadis itu membuka aplikasi perpesanan pada ponselnya, ada dua pesan masuk dari nomor yang sama untuknya. Gadis itu mengernyit ketika nomor tidak dikenal mengiriminya pesan singkat. Siapa? Batin gadis itu bertanya-tanya. Tak mau menunggu lama, Ahn Chung Ae membukanya segera.
Byun Ae? Aku perlu berbicara denganmu.
Ku tunggu saat jam makan siang. Tentang Baekhyunmu.Send location
Viva Pollo restaurant.'Siapa?' batin Ahn Chung Ae menerka. Ada apa dengan Baekhyun? Otaknya mulai memikirkan kemungkinan-kemungkinan. 'Apa mungkin Taeyeon?'
Gadis itu menarik selimutnya dan tak lupa membenarkan selimut Baekhyun yang sedikit tersingkap. Ia tidak mau Baekhyun sakit karena masuk angin. Laki-laki itu biasanya akan rewel dan membuat Ahn Chung Ae repot pada akhirnya. Ahn Chung Ae tidak akan membiarkan itu terjadi.
Ahn Chung Ae memejamkan matanya. Nyaris saja gadis itu terlelap. Ada tangan yang menelusup celah antara pinggang dan lengan tangannya. Baekhyun memeluknya dari belakang. Baekhyun sialan. Ia pikir tidak mengagetkan. Apalagi tubuh telanjangnya itu yang selalu merangsang hormon wanita Ahn Chung Ae. Dasar Baekhyun sialan.
"Kau mencintaiku, katakan." Baekhyun berujar.
Ahn Chung Ae melirik laki-laki itu melalui ekor matanya. Masih tertidur. Nafas teratur Baekhyun dapat Ahn Chung Ae rasakan pada tengkuknya yang berhadapan langsung dengan wajah laki-laki itu. Ahn Chung Ae menghela nafas lega. Baekhyun mengigau.
"Cepat," titah Baekhyun membuat gadis itu terkesiap.
Tak kunjung mendaoat jawaban. "Ae-ya?" Baekhyun memutar tubuh gadis itu perlahan hingga posisinya berhadapan dengannya.
Baekhyun mendecak, "Ck, buka matamu! Kau tidak tidur!" Baekhyun meniup kedua mata Ahn Chung Ae hingga kelopak mata gadis itu mengerjap dan terbuka. "Kau tidak pandai mengelabuiku," dengus Baekhyun seraya mencubit hidung mungil Ahn Chung Ae. Lalu mengencangkan tautannya dengan gadis itu.
"Lepaskan aku! kau memelukku terlalu erat!" protes Ahn Chung Ae mengalihkan pembicaraan. Aneh sekali. Baekhyun terkadang menyebalkan dan banyak omong, terkadang berubah menjadi sosok yang pendiam dan terkadang pula bersikap manis seperti sekarang.
Baekhyun berkepribadian banyak?
"Agar dunia tahu, kalau kau hanya milikku," ucap Baekhyun lembut tanpa mengendurkan prlukannya. Manik Baekhyun menatap kedua iris milik Ahn Chung Ae, Baekhyun menerawang banyak luka di sana. Baekhyun tidak mau gadisnya terluka, karenanya. "Hanya diriku."
"Baek, aku tidak bisa bernapas," elak Ahn Chung Ae. Sungguh gadis itu merasa tidak nyaman sekarang. Wajahnya terlalu dekat dengan wajah Baekhyun, membuat nafas dua orang itu beradu. Disisi lain juga karena Ahn Chung Ae sudah tahu arah pembicaraan Baekhyun.
"Baekhyun suamiku, aku mencintaimu, seperti itu, cepat katakan," titah Baekhyun mendesak.
Inilah hal yang paling dibenci Ahn Chung Ae. Mengutarakan perasaan. Jika Baekhyun sudah tahu, untuk apa lagi ia bertanya? Menyebalkan sekali.
"Baek aku, aku, ak— lebih baik kau tidur, sudah larut, kau sulit dibangunka—"
"Sstt, aku tidak akan tidur sebelum kau mengatakannya," potong Baekhyun.
Ahn Chung Ae menarik nafas berat, bisakah Baekhyun sehari saja tidak menjengkelkan? Untuk apa menanyakan sesuatu yang jawabannya sudah dirinya ketahui?
"Aku mencintaimu, sudah, tidur!"
"Kau ini tidak ada manis-manisnya sekali ya?" Baekhyun mencibir. "Ulangi, seperti yang tadi ku katakan, atau kau akan ku—"
"Baekhyun suamiku, aku mencintaimu! Sudah? puas, kan?!" tanya Ahn Chung Ae jengkel. Amarahnya sudah melonjak sampai di ubun-ubun. Tidakkah pria itu mengerti? Gerutunya sudah tak tahan dengan sifat kekanakan Byun Baekhyun.
Baekhyun menggeleng, "Tidak, tidak, seperti ini, Byun Baekhyun suamiku yang tampan, aku sangaaaaaat mencintaimu! Begitu, cepat katakan!" desak Baekhyun memaksa. Lagi.
"Kau ini menjijikan sekali sih!" Nampaknya gadis itu mulai jengah. Sumpah demi Tuhan, jika bukan suaminya, sudah Ahn Chung Ae tendang laki-laki itu sampai terpental ke kutub utara. Dasar manusia kardus. Mencari kesempatan dalam kesempitan.
"Ya sudah, hukumannya karena kau tidak mau mengatakan, hmm, kau ku—"
Duk
"—AAAAAA! Dasar sinting! Kau mematahkannya, Bodoh!"
…
Mau bikin yang sweet, jatohnya malah menjijikan.
Chapter berikutnya akan ada sesuatu :) hehe
Vote dan komen ya, aku nggak gigit kok.
Kalo ama baekhyun doang gigitnya (?)Tbc?
KAMU SEDANG MEMBACA
Refrain · Byun Baekhyun
General Fiction[Plot twist] Sesuai hukum alam, ketika cinta dipaksakan, maka haruslah salah satu terluka. "Ketika dinding kepercayaan yang kubuat telah berdiri kokoh, kau mengahantamnya, Byun Baekhyun!"