14. First Night with Kim Seokjin

1.6K 181 4
                                    

Ahn Chung Ae membuka kelopak matanya perlahan. Membiarkan semburat sinar terang menyesaki netranya. Diliriknya sisi ranjang yang kosong dengan mata memicing, tidak ada siapapun di sana. 'Save my body!' gerutu gadis itu saat tulangnya bergemeletuk ketika ia mencoba untuk mengambil posisi duduk.

Untung saja Byun Baekhyun tidak meminta jatah malam pertama. Kalau saja iya, bisa-bisa tulangnya rontok semua.

Gadis itu bangkit menyingkap selimut tebalnya. Atensinya tertuju pada seseorang berpakaian putih polos yang tertidur menunduk dengan kedua tangan sebagai tumpuan di bibir meja. Siapa? sepertinya tak asing.

Setelah beberapa detik berfikir, "Kim Seokjin!" pekik Ahn Chung Ae, seluruh nyawanya sudah terkumpul. Gadis itu melirik jam yang bertengger di dinding. Di sana menunjukkan pukul 7. Namun, kenapa Seokjin di kamarnya? lancang sekali. Dan kemana alien itu?

Sontak Seokjin terkejut dan terbangun dari tidurnya. Lelaki itu mengerjapkan matanya beberapa saat, pandangannya masih mengabur. Eksistensi perempuan di hadapannya belum bisa tertangkap jelas oleh retina dan memorinya. Seokjin lupa. Dia ada di mana?

"Seokjin? bagaimana kau ada disini?" tanya Ahn Chung Ae mendesak karena Seokjin tidak mengacuhkannya. Laki-laki itu hanya menanggapinya dengan menguap santai. Lalu terlihat memijati pelipisnya, mungkin efek baru bangun tidur. Nyawanya belum terkumpul sempurna. Ahn Chung Ae memaklumi.

Laki-laki itu beranjak menuju wastafel lalu membersihkan wajahnya. "Apa Baekhyun belum pulang?" tanyanya kemudian seraya memandangi Ahn Chung Ae lewat pantulan wajah gadis itu pada cermin wastafel. Bukannya menjawab, laki-laki yang lebih tua dari Ahn Chung Ae kurang lebih dua tahun itu malah berbalik tanya.

Ahn Chung Ae bergeming. Ia sama sekali tak tahu menahu mengenai keberadaan Baekhyun. Ia tertidur terlalu lama karena tubuhnya dirasa pegal dan nyaris rontok sejak acara resepsi pernikahannya usai. Ditambah flu yang tiba-tiba menyerangnya. Kepalanya seperti tertimpa palu bertubi-tubi.

"Memangnya dia kemana?" tanya Ahn Chung Ae pada akhirnya. Gadis itu memperlihatkan ekspresi tak acuhnya. Lagipula Baekhyun memang sudah terbiasa menghilang seperti itu. Jadi Ahn Chung Ae tidak perlu risau.

Hanya saja situasinya sekarang sudah berbeda. Laki-laki itu telah menjadi suami sahnya sejak kemarin. Huh, Ahn Chung Ae hampir lupa. Lagipula, menikah dan tidak menikah pun sama saja. Byun Baekhyun tidak pernah bersikap baik padanya, selalu membuat Ahn Chung Ae naik pitam sampai ke ubun-ubun. Bukankah gadis itu sudah pernah mengatakan, bahwasanya ia dan Byun Baekhyun sama kadar keras kepalanya. Maka akan sulit untuk saling mengerti satu sama lain.

Seokjin menepuk dahinya disertai ekspresi wajah yang sulit untuk diterjemahkan. Membuat gadis yang sebagai lawan bicaranya menunjukan ekspresi yang sama. Alisnya bertaut dan manik gadis itu memicing, menelisik dan mencoba menerka apa gerangan yang terjadi pada laki-laki aneh ini. Namun percobaanya gagal, ia tidak menemukan apapun di sana. Yang ada hanyalah kotoran di sudut mata laki-laki itu. Menjijikan, padahal sudah cuci muka.

"Kau demam sejak semalam, aku sudah memeriksamu dan memberi resep, lalu suamimu pergi ke apotek dan memintaku menjagamu di sini. Tetapi-dia belum kembali sampai sat ini," ujarnya mencoba menjelaskan. Mau menjelaskan sepanjang sungai Han juga gadis itu tidak perduli. Terserah Baekhyun saja. Ia tidak berhak mengatur laki-laki itu. Karena Baekhyun tipikal orang yang tidak mau diatur tetapi suka mengatur.

Jadi di mana letak tidak menyebalkan seorang Byun Baekhyun?

Tunggu.

Apa yang barusan Seokjin katakan? Suami? Itu terdengar sangat menggelikan. Ahn Chung Ae belum sempat sarapan namun perutnya tiba-tiba mual.

...

"Kau mau ramyeon, Dokter Seokjin?" tawar Ahn Chung Ae dengan wajah berseri-seri. Setelah menyalakan kompor, gadis itu mengambil dua bungkus ramyeon instan yang sengaja disimpan untuk persediaan. Itu hanya untuk berjaga-jaga saja, tidak mungkin 'kan, memesan makanan cepat saji terus menerus karena Chung Ae memang belum bisa memasak. Baekhyun tidak terlalu suka makanan dari luar. Menurut Baekhyun, makanan buatan Ahn Chung Ae jauh lebih baik ketimbang membeli ataupun memesan. Walaupun hanya makanan sederhana seperti, nasi campur dan mie instan. Mengenaskan.

Seokjin tampak menimbang, "Sebenarnya aku tidak begitu menyukai makanan cepat saji, tapi-aku lapar," ucap laki-laki itu megadu dengan bibir mengerucut. Membuat Ahn Chung Ae terkekeh pelan, tak mau menyinggung perasaan laki-laki itu.

"Kubuatkan yang spesial," seru gadis itu seraya mengembangkan senyuman. Tangannya bergerak cekatan memulai kegiatan memasaknya. Bak koki handal, tetapi tetap saja, pada faktanya memasak nasi campur saja gosong. "Mau ku tambah cabai bubuk? kau suka pedas, tidak?"

"Yang sedang saja dan jangan terlalu asin, aku tidak suka."

Seokjin masih asik menonton serial drama melalui televisi. Setelah beberapa menit dua porsi ramyeon berhasil dihidangkan di hadapan Kim Seokjin. Laki-laki itu nampak serius sampai tidak menyadari keberadaan Ahn Chung Ae di sisinya.

Gadis itu menjatuhkan punggungnya pada sandaran sofa. Kedua tangannya direntangkan ke atas lalu dilipat dan dijadikan bantal dibawah tengkuk lehernya. Netranya memandang lurus ke depan, terdapat TV model terbaru berukuran 78 inci yang terpatri pada tembok.

"Kau menaruh daun seledri, ya?" sarkas Seokjin memasang tampang mengenaskan. Lelaki itu alergi dengan seledri memang.

"Kau tidak suka? kenapa tidak bilang!" ucap Ahn Chung Ae santai setelah ramyeon di mulutnya tertelan. Lalu gadis itu menatap Seokjin dengan wajah tak berdosanya.

Seokjin mendecak frustasi. Bagaimana laki-lali itu tidak kesal. Ahn Chung Ae audah mengenalnya selama bertahun-tahun. Tetapi gadis itu tidak mengerti juga. "Aku sudah pernah berkata padamu, kau lupa mungkin," kata Seokjin lemah, pada akhirnya mengalah. "Semoga kau tidak lupa kalau Baekhyun-alergi pakaian dalam ketika tertidur."

Lantas Ahn Chung Ae yang telah memalingkan wajahnya sejak beberapa detik yang lalu, kembali menatap Seokjin. Meneliti kedua manik milik Kim Seokjin. Apa ia sedang bergurau?

"Benarkah? aku bahkan tidak tahu!" Ahn Chung Ae final.

Mereka kembali melanjutkan makan paginya. Sembari menontom serial drama di televisi.

"Jadi jangan berani menyentuh 'itunya' kalau kau masih mau selamat."

"Menyentuh apa?"

Bukan Ahn Chung Ae. Byun Baekhyun ternyata. Laki-laki yang berdiri bersandar pada kusen pintu itu berjalan mendekati dua manusia yang sedaritadi membicarakannya. Baekhyun berdehem karena tidak ada satupun yang merespon kedatangannya. Hanya menyelinguk lalu kembali menonton televisi.

Sialan. Baekhyun merasa ternistakan sekarang.

"Menyentuh apa!" ulang Baekhyun dengan nada satu oktaf lebih tinggi. Membuat semua yang ada di sana kembali menatap Baekhyun.

'Kenapa pulang, pergi saja sana yang jauh, tidak usah kembali!' batin Ahn Chung Ae bermonolog, memaki Baekhyun. Jujur, Ahn Chung Ae sedikit kesal dengan Baekhyun. Namun, ia menyadari posisinya.

Dan perlu di ingat, Baekhyun tidak pernah benar-benar mencintainya.

"Menyentuh-adik, eh, itu, menyentuh-aku harus cepat pulang, ada pasien yang menungguku," Seokjin akhirnya membuka suara. Ia tidak mau Baekhyun membuat keributan di pagi hari. Lalu lelaki itu meninggalkan Baekhyun dan Ahn Chung Ae.

"Dasar aneh." Baekhyun berargumen melihat tingkah Seokjin yang memang sering kali begitu. Kemudian laki-laki itu menghampiri Ahn Chung Ae dan mendudukkan bokongnya pada sofa sisi Ahn Chung Ae yang kosong.

"Sudah baikan?" tanya Baekhyun lembut sekali. Lalu meletakkan keresek berwarna putih di atas meja. Ahn Chung Ae yakin itu adalah obatnya yang ditebus Baekhyun di apotek.

Ahn Chung Ae masih belum menanggapi Baekhyun. Ia malas, lebih tepatnya marah. Sebenarnya jarak apotik ke rumahnya itu tiak mencapai 1 kilometer. Lalu apa yang dilakukak laki-laki itu? Apa ia ke Incheon dahulu memesan tiket pesawat untuk menuju apotek? Yang benar saja.

Tak kunjung mendapat jawaban, Baekhyun yang orangnya tidak sabaran pun mendecak beberapa kali. Sepertinya laki-laki itu mulai kesal terhadap istrinya. "Apa-apaan ini? kau sarapan dengan laki-laki lain saat suamimu pergi?"

"Aku juga tidur sekamar dengannya, apa urusanmu." Ahn Chung Ae berlari menuju kamar.

"AE-YA!! Awas kau nanti malam!"




...

Jangan lupa tinggalkan jejak.
Terimakasih♥️

Refrain · Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang