02. Play Drama?

3.4K 314 16
                                    

Takdir memang sulit untuk di tebak. Bahkan untuk Ahn Chung Ae sendiri, bolehkah hatinya berbicara bahwa ia senang dengan perjodohan konyol ini, itu jika ia egois. Cinta tidak boleh egois bukan? Hey, pernikahan bukanlah hal sepele, kau tahu? Sakral dan seumur hidup.

Wanita itu berjalan malas-malasan melewati koridor kampus seusai mengikuti kelas yang mengharuskannya berangkat pagi sekali. Tangannya bertumpu pada dinding-dinding untuk sekedar menyeimbangkan jalannya yang tak beraturan. Awalnya ia berniat membolos kelas barang sehari saja. Namun, bayangan Mr. Yi Xing  yang tiba-tiba terlintas mengerikan, meneriaki nama wanita itu dengan tagihan tugas mata kuliah yang belum tuntas. Wanita itu mengurungkan niatnya, ia tak ingin memperlarut dan memperpanjang masalah dengan dosen menyebalkan itu. Nasibnya akan sama seperti hari-hari sebelumnya, naas dan berujung mengenaskan.

Matanya memicing mendapati seorang yang tak asing lagi bagi indera penglihatannya itu. Mengenakan kemeja putih beserta jas hitam pekat dan dasi panjang yang melingkar pada lehernya. Tidak nampak sedikitpun hal yang kurang, laki-laki itu nampak elegan dan dewasa dengan busana kantornya. Jam rolex yang bertengger pada pergelangan tangannya memberi kesan angkuh dan berwibawa. Mulutnya komat-kamit entah membicarakan apa dengan pria yang ia kenal sebagai dekannya itu. 'Arghh!' Oh Tuhan penderitaan apa lagi ini?

"Kenapa kau tidak membangunkanku? Hah! Mengapa kau tidak memberitahuku jika ada kelas pagi, pulang dan bereskan kamar kita yang kau hancurkan." Semprot Baekhyun dalam satu tarikan nafas ketika Ahn Chung Ae sudah berada di hadapannya. Ahn Chung Ae menekan pelipisnya keras-keras, haruskah ada manusia selaknat Byun Baekhyun di muka bumi? Oh Tuhan, musnahkan saja jika Engkau berkehendak.

Tunggu! KAMAR KITA??!! Dimana urat malunya? Bisakah hal segila ini dibicarakan nanti saja? Apa otaknya sedang tidak beres?

"Maaf, anda siapa? Sepertinya anda salah orang," wanita bermarga Ahn itu berujar santai dengan tatapan seolah melihat orang asing. Ahn Chung Ae bersusah payah untuk mengabaikan Byun Baekhyun kali ini. Demi reputasinya yang sudah dibuat anjlok ke jurang yang paling dalam menurut Chung Ae.

"Nyonya Byun, istri macam apa kau ini?"

Kedua bola mata Ahn Chung Ae nyaris saja meluncur. Gigi-giginya hampir rontok bercecer kemana-mana. Ya Tuhan? Sebenarnya apa isi kepala pria berotak dangkal semacam Byun Baekhyun ini. Pernyataan itu seolah memberikan isyarat bahwa Ahn Chung Ae adalah milik Baekhyun seutuhnya. Cepatlah sadar, Byun Baekhyun? Suatu hal yang mustahil jika pria ini mabuk di pagi hari. Mengingat ia sangat membenci alkohol, alasan yang cukup kuat bukan? pria ini sedang dalam keadaan sadar sesadar sadarnya.

"Maaf tuan, saya sibuk dan ada baiknya saya pergi, permisi!" elak Ahn Chung Ae yang sudah mengambil ancang-ancang untuk melarikan diri dari tempat terkutuk ini, "Mr. Yi saya bersedia untuk menemani anda ke pernikahan teman Mr. nanti malam," tambahnya sebelum ia benar-benar beranjak.

"Baiklah, Ae. Biar nanti kau kirimkan lokasimu, aku akan menjemputmu," samar-samar desisan Mr. Yi merambat pada indera pendengaran wanita itu. Bibir tipisnya mengulas sedikit lekukan seperdetik berikutnya sebagai tanda kemenangan.

Hatinya merasa sedikit senang, namun juga kesalnya yang tidak bisa dipungkiri. Ternyata mulut pria bernama Byun Baekhyun itu benar-benar berbisa melebihi ular. Jangan terkecoh dengan bibir tipisnya yang terkadang juga berkata-kata manis dan menyejukkan, serta wajahnya yang memukau tentunya. Beberapa orang akan mengiranya masih belasan tahun. Kau tahu? Umurnya sudah berkepala dua!

"Kau tidak berhak atas diriku, tuan Byun Baekhyun! Tidak ada tunangan, apalagi menikah," tegas wanita yang kini tengah bertengger manis pada jok mobil sport Byun Baekhyun, tatapannya seakan membelah kedua manik lawan bicaranya yang kecil dan menggemaskan itu. Pria bermarga Byun itu menatap Ahn Chung Ae lamat-lamat, membiarkan mata sipitnya bertarung dengan manik bulat milik Ahn Chung Ae, tanpa berusaha untuk menjawab perkataan wanita temperamental itu, "Aku tidak butuh belas kasihanmu! Cih!" Ahn Chung Ae berdecih sekali lalu mengalihkan atensinya pada boneka Doraemon yang bertengger manis pada dashboard dengan tatapan menerawang.

Refrain · Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang