//
"Lo jangan ngada-ngada deh sung" celetuk Hyunjin, karena bayangkan saja mereka bahkan baru tinggal bersama selama satu tahun jadi bagaimana mungkin sudah kenal lebih dari satu tahun
"Gue serius jin, gue ga bohong. There is a thing... Or maybe a lot of things that you don't know or you don't remember"
Hyunjin dan Ryujin menjadi semakin penasaran tapi mereka tidak punya waktu untuk bercerita lebih banyak karena para polisi itu kembali mencari mereka bahkan sampai ke bagian paling terpencil tempat ini
Jisung langsung berniat memapah Hyunjin tapi langsung ditolak lelaki itu
"Gue bisa kok, tenang aja"
Mereka semua berlari dengan posisi Ryujin yang paling depan sementara Jisung paling belakang. Ryujin menyerang polisi yang tiba-tiba berada di depannya tanpa ampun begitu juga dengan Jisung yang langsung disergap dari belakang namun lelaki itu tidak dapat berkutik saat dirinya disuntik oleh sebuah cairan yang tampak seperti obat bius
"JISUNG HYUNG!!" Jeongin langsung berteriak ketika Jisung dibawa pergi tapi saat mereka hendak menolong Jisung, beberapa polisi lainnya kembali mengejar mereka dan berusaha menyerang menggunakan tembakan listrik
"Ayo Jeong"
"Tapi Jisung hyung.."
"Kita bakal nolong dia nanti, ini bukan waktu yang tepat"
Hyunjin menarik Jeongin untuk segera berlari tapi tatapan lelaki itu masih tertuju pada Jisung yang dimasukkan ke dalam mobil dalam keadaan tidak sadar
"Ahhh!"
Ryujin terkapar begitu saja setelah terkena tembakan listrik dan Hyunjin dengan cekatan menembak polisi itu sebelum dia kembali menyerang
"Lo yakin mau gendong Ryujin? Kaki lo gapapa?"
"Bisa jeong, tenang aja"
Jeongin yang menampakkan wajah khawatirnya itu hanya bisa pasrah karena Hyunjin memang orang yang keras kepala. Dia hanya bisa membantu berjaga karena hanya dia satu-satunya yang bisa diandalkan sekarang
🍃 🍃 🍃
Suasana di mobil menjadi sangat canggung. Semuanya terlarut dengan pikiran mereka masing-masing. Seungmin hanya menatap keluar kaca mobil dan Yejin juga melakukan hal yang sama walau sesekali dia masih memperhatikan perubahan raut wajah Seungmin
Felix yang sebenarnya memiliki banyak sekali pertanyaan di kepalanya hanya bisa terdiam karena ini bukan situasi yang tepat untuk bertanya. Changbin memantau keadaan diluar untuk berjaga saja jika tiba-tiba dia memang harus menyerang. Woojin sebagai yang tertua hanya memperhatikan yang lainnya dan Chan berusaha mengatur emosi di dalam benaknya. Dia juga sibuk memikirkan keadaan 4 anak yang berada diluar sana entah dimana saat ini
Minho juga larut pada pikirannya. Dia tidak habis pikir kenapa dia melakukan hal gila semacam itu tapi ada satu hal lagi yang rasanya aneh baginya. Dia seperti sedang dikendalikan karena apa yang dilakukan dan dikatakannya tadi benar-benar diluar kehendaknya
"Itu mereka! Tapi kok... Cuma bertiga" ucap Felix memecah keheningan di dalam mobil itu
"Cepet buka pintunya" titah Chan dan dengan segera Woojin membuka pintunya. Mereka menaikkan Ryujin lalu kedua lelaki itu naik dengan cepat sebelum para polisi itu semakin mendekat
Felix kembali melajukan mobilnya sembari menatap ke belakang lewat spion. Dia memperhatikan Ryujin yang tidak sadarkan diri
"Ryujin kenapa, Jisung mana?" tanya Seungmin sementara Hyunjin masih menahan gejolak amarah dalam dirinya, rahangnya mengeras mengingat apa yang dilakukan Minho tadi
"Jisung dibawa sama mereka, dan itu semua karena dia!!"
"Gue udah tau kalo lo itu busuk"
"Hyunjin udaah" Yejin berusaha menenangkan Hyunjin yang kini sudah menarik kerah baju Minho
"Puter balik, lix"
"Hah?"
Satu suara dari Chan membuat yang lainnya bingung
"Kita ga akan pergi dari sini tanpa Jisung, jadi kita harus jemput dia"
Felix pun menghela nafasnya untuk bersiap menghadapi mobil-mobil polisi itu lagi tapi sialnya semua jalur untuk keluar sudah ditutup palang dan dijaga oleh mobil-mobil besar milik departemen keamanan yang dibuat oleh Felix sendiri maka dia tau betul kemampuan apa yang dimiliki mobil itu
"Lix?"
"Dude, for this time. I can't escape from them. That car is very strong, we cannot crush it or flying above it" ucap Felix sambil memperagakan gaya terbang dengan tangannya
"Yeah, we are really going back there. Thank you" lanjut Changbin dengan nada tidak sukanya
Chan akhirnya membuka pintunya pertama kali dan keluar dari mobil. Dia mengangkat tangannya tanda menyerah
"Get me if you want"
Yang lainnya juga mengikuti Chan keluar dari mobil termasuk Felix yang sebetulnya berat itu meninggalkan mobilnya sendiri
Tembakan listrik yang tampak seperti tali ditembakkan ke arah mereka dan secara perlahan mereka kehilangan kesadaran akibat setruman itu
🍃 🍃 🍃
Jisung dibawa ke sebuah ruangan yang semuanya serba putih dan dipenuhi alat digital. Tubuhnya dibaringkan di kasur dan sebuah alat dipasangkan ke kepalanya. Monitor di sampingnya memunculkan semua yang ada di memori Jisung, semuanya tidak ada yang terkecuali
"Dia bukan otak semua ini, pak"
"Pasti Ryujin itu atau Hyunjin, dulu mereka juga yang mulai kan?"
"Iya pak"
"Lalu apa yang harus saya lakukan kepada anak ini?"
"Kasih dia obat tidur atau bius atau apapun yang bikin dia terus tidur pokoknya lakuin apa aja asal dia ga bisa kabur"
Drrt drrt
"Halo?"
"...."
"Baik pak, saya segera kesana"
Panggilan yang singkat namun terdengar sangat penting. Pria itu segera bergegas keluar namun sebelum benar-benar pergi dia mengingatkan anak buahnya sekali lagi
"Awasi dia, kalau dia hilang kamu yang harus menanggungnya"
🍃 🍃 🍃
udahkah kalian liat teaser sekijeu yang baru? apakah kalian masih kuat sama satu bias? atau udah oleng? ehe
btw aku kebanyakan munculin hyunjin mulu ya rasanya:") kalian ada pengen siapa yang dibanyakin gitu? komen ajaa
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Rebellious ✓
FanfictionThe district they love has changed a lot, more likely changing a human become a robot and these kids try to rebel to get out from that suffocating district ft. stray kids and jypgirls 1st of District Nine Series