The district they love has changed a lot, more likely changing a human become a robot and these kids try to rebel to get out from that suffocating district
ft. stray kids and jypgirls
1st of District Nine Series
Minho menyalakan komputer yang sudah membuat Chan penasaran sejak semalam. Dan benar saja, setelah sandinya dibuka banyak sekali folder disana yang ditulis dengan nama mereka ber-11 termasuk Minho sendiri
"Ini semua file apa?"
"Di dalamnya adalah memori kalian. Gue nyuri data memori kalian dari gedung pusat"
"Buat apa?"
"Buat menyempurnakan kloningan itu, kalian ga akan jadi kalian yang lama kalau ga inget masa lalu kalian"
"Tapi kenapa kita ga inget apa-apa? Maksudnya kenangan pahit itu"
"Kalian tau, orang-orang pusat itu penuh dengan kelicikan dan kebohongan. Pas mereka bilang kalian itu spesial bukan berarti ingatan kalian ga dikunci tapi emang karena kalian punya potensi lebih bagus untuk dimanfaatkan sama mereka. Kalian cerdas juga kuat"
"Mereka ngunci memori kalian, supaya kejadian dulu ga terulang lagi"
Felix mengerutkan keningnya. Mungkin otaknya tidak sampai untuk hal seperti ini karena mendengar penuturan Minho saja membuatnya semakin bingung
"Hah? Maksudnya apa? Diri kita yang asli melakukan apa?"
Minho memberi jeda waktu beberapa detik untuk menarik nafas dan memutar kembali memorinya ke saat itu, saat dimana seorang Hwang Hyunjin menjadi murka setelah kematian Hwang Yeji
Flashback
Brak!
Hyunjin masuk ke dalam base camp itu dengan penuh amarah. Pakaian serba hitam masih melekat di tubuhnya karena dia baru saja selesai mengantar kepergian saudara kembarnya. Orang-orang yang sudah lebih dulu tiba di base camp itu tercengang melihat Hyunjin yang seperti kalap
"Mereka busuk, semua orang di pemerintahan itu busuk!" oceh Hyunjin tepat di depan Minho bahkan menatapnya dengan sinis
"Hyunjin, lo tenang dulu semua bisa diomongin baik-baik"
"Ga! Ga bisa, jangan-jangan lo sama busuknya sama mereka. Jangan-jangan lo juga tau kalau mereka mau nyingkirin Yeji iya kan?!"
"Hwang! Stop! Gue mohon"
Kali ini Jisung ikut ambil andil untuk menghentikan bentakan demi bentakan yang ditujukan kepada Minho karena Jisung melihat segaris air mata sudah membasahi pipi Minho
"Gue juga marah, gue ga suka sama mereka tapi apa hak lo buat nyalahin Minho hyung? Bahkan lo ga tau kan apa yang sebenernya terjadi? Lo cuma tau dari kata orang, iya kan?"
Hyunjin mengusap wajahnya kasar dan perlahan-lahan tubuhnya merosot hingga terduduk di lantai. Matanya memandang kosong ke dinding dan air matanya kembali jatuh. Ryujin menghampiri Hyunjin yang terus memukuli dan merutuki dirinya sendiri. Dia memberikan sebuah pelukan kepada lelaki itu
"Kenapa? Kenapa Yeji? Kenapa bukan gue aja?"
"Karena kalau Yeji yang di posisi lo, dia ga akan sanggup. Dia malah jadi lebih tersiksa" Gadis itu berusaha menjelaskannya setenang mungkin sambil mengusap air mata Hyunjin yang tak henti-hentinya mengalir membasahi pipi lelaki itu
"Gue ga bisa tinggal diem, gue harus balas dendam ke mereka karena udah ngerenggut nyawa seluruh keluarga gue"
Dan dengan kalimat itu, mereka memutuskan untuk saling bekerja sama dan ingin menghancurkan 'pimpinan' yang membuat seluruh hidup mereka hancur
Flashback end
"Terus abis itu kita ngehancurin kota ini?" tanya Felix yang kelihatannya sangat antusias untuk mengetahui lebih banyak
"Bukan kita, tapi kalian"
"Loh? Minho hyung ga ikut?" Kali ini Jeongin yang bertanya dengan wajah innocentnya itu. Percayalah dibalik wajah itu, dia bisa jadi ancaman yang berbahaya
"Engga, malem sebelum pemberontakan itu gue kambuh dan bener-bener lemes total. Gue bahkan ngira gue ga bisa bertahan lebih lama lagi tapi ternyata gue masih bertahan sampe sekarang"
Mereka semua mengangguk-angguk paham tapi kemudian Woojin merasa masih ada sesuatu yang mengganjal di benaknya
"Terus kenapa lo kloning kita? Apa alasannya?"
"The reason is simple, i just love you guys too much"
"Gue mau melewati momen-momen yang ga bisa gue laluin bareng kalian selama gue sakit"
"So, where's the real us?"
Sungguh, rasanya Minho tidak ingin mengatakan hal yang menyakitkan ini kepada mereka. Bagi dirinya, ini jauh lebih menyakitkan daripada sakit karena penyakitnya. Dadanya terasa sesak mengingat masa-masa itu. Masa dimana dia tidak bisa berbuat apapun kecuali memohon kepada ayahnya untuk memberikan pengampunan kepada kesepuluh temannya itu namun sang ayah hanya mengabaikan permintaannya begitu saja
Butuh waktu sejenak bagi Minho untuk mengatakannya walaupun pada akhirnya kata itu akan terucap juga
"The rebel is not successful and then you guys.... "
"are dead......"
🍃 🍃 🍃
chapter belakang belakang ini mellow banget ya wkwk
btw two more chapters to go, ending sudah semakin dekat. udah bisa nebak dong apa yang terjadi??
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.