The district they love has changed a lot, more likely changing a human become a robot and these kids try to rebel to get out from that suffocating district
ft. stray kids and jypgirls
1st of District Nine Series
yhaa chapter 24 sama 25 udah di publish, baca part itu dulu ya sebelum yang ini, makasihh
🍃 🍃 🍃
Selama Hyunjin dirawat, setiap hari Ryujin selalu berada di sampingnya menjaga lelaki yang selalu berusaha melindunginya setiap saat. Tidak jarang juga Ryujin menggenggam tangan Hyunjin seakan berusaha memberi tau kalau dia berada disana
"Hwang, lo ga capek tidur terus?"
"Kita udah sampe di kota baru..."
"Gue ga suka ngeliat mata lo terpejam terus. Felix aja udah bangun dari kapan tau"
"Hwang...."
Tidak ada reaksi dari Hyunjin dan Ryujin hanya bisa menghela nafas pasrah
Dia merasa bersalah jika mengingat bagaimana Hyunjin mendekap erat tubuhnya berusaha meminimalisir cedera yang akan terjadi padanya hingga berujung kepala lelaki itu yang terbentur dengan tempat duduk di dalam bus belum lagi pecahan kaca yang melukai leher mulusnya
"Kenapa lo malah lebih mentingin gue sih?"
"Coba aja kalo lo egois kayak lo biasanya"
"Eh tapi gue juga ga suka lo terlalu egois"
Seungmin yang baru membuka pintu itu sedikit hanya bisa tertawa pelan mendengar celotehan Ryujin yang menurutnya sangat lucu
"Ryu?"
"Oh, Seungmin. Kenapa?"
"Makan sana, biar gue yang jaga Hyunjin"
Ryujin menoleh ke arah Hyunjin sekilas lalu mengangguk, mereka bertukar posisi karena sekarang Seungmin yang duduk disana
"Gue tau lo udah bangun" ujar Seungmin setelah memastikan Ryujin sudah pergi
Hyunjin pun membuka matanya, dia tidak dapat menyembunyikan senyum di bibirnya
"Bego, dia khawatir banget dari tadi"
"A-abis- akh!"
"Kalo lagi sakit tuh diem apa, udah tau leher lo luka gitu"
Ya, hari itu Hyunjin sibuk melindungi Ryujin hingga tidak bisa melindungi dirinya sendiri. Sebuah pecahan kaca mendarat tepat di lehernya yang tanpa perlindungan. Itu juga yang membuat Ryujin berteriak lantaran darah Hyunjin tidak henti-hentinya mengalir keluar
Dia beruntung karena masih bisa melihat dunia setelah semua itu meskipun butuh waktu cukup lama untuk sadar
"Gue mau ngomong" Hyunjin menggunakan bahasa tangan untuk berbicara dengan Seungmin karena lehernya masih terasa nyeri
"Nih ketik disini"
"Yang lainnya gimana? Semuanya selamat kan?"
Seungmin terdiam. Ah dia lupa kalau Hyunjin belum tau soal itu
"Lo sembuh dulu aja deh pokoknya jangan nanyain orang dulu"
🍃 🍃 🍃
"Akh!"
Lelaki dengan tongkat bantu di kedua lengannya itu meringis kala tubuhnya membentur lantai rumah sakit yang keras setelah ditabrak oleh seseorang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aduh sorry, sorry banget ga sengaja"
Gadis yang menjadi tersangka dalam kejadian ini terlihat sangat panik. Dia seperti bingung harus melakukan apa terlebih dahulu
"Iya gapapa kok"
"Aduh gimana dong"
"Gue gapapa, kayaknya masalah lo lebih penting"
"Eung, aduh yaudah gue tinggal ya. Maaf banget maaf"
Gadis itu membungkuk minta maaf berulang-ulang kali sambil bergerak menjauh. Felix, yang menjadi korbannya tadi takut gadis itu akan menabrak orang lain lagi karena gadis itu berjalan mundur
"Heh lix! Lo ngapain duduk disini"
"Ya kali gue duduk disini iseng-iseng. Ini tuh namanya jatoh, Shin Ryujin. Peka dikit kenapa"
"Dih jadi sewot, pantes jomblo"
"Ya iyalah jomblo orang yang gue demen dah jadi pacar orang" gerutu Felix dengan sangat cepat dan volume sekecil mungkin
"Hah? Ngomong apa?" tanya Ryujin sambil membantu Felix berdiri
"Engga itu tadi diluar ada kucing lewat lucu banget"
Ryujin menatap datar ke arah Felix merasa dirinya dikerjai lelaki itu dan sedetik kemudian dia memukuli Felix tanpa ampun
"Eh anjir, ini gue pasien woy! Ryujin! Aduh!"
Semua orang pun melihat ke arah mereka karena kegaduhan itu. Chan yang baru datang langsung menghentikan Ryujin dan memelototi Felix agar diam. Dia memasang cengirannya kepada orang-orang yang ada di sekitar
"Malu-maluin aja sih lo berdua"
Chan langsung menggiring keduanya menjauh dari sana untuk menghindari tatapan tidak suka yang ditujukan kepada mereka. Chan membawa keduanya ke kamar Hyunjin karena memang lelaki itu ingin menjenguk Hyunjin
Mereka membuka pintu kamar rawat Hyunjin dan mendapati lelaki itu sudah sadar. Ryujin tidak bisa menahan senyumannya jadi dia memilih untuk mengerucutkan, menggigit bibir dan lainnya untuk berpura-pura biasa saja
"Hwang, gimana keadaan lo?"
"Lehernya masih sakit buat ngomong" jawab Seungmin untuk mewakili Hyunjin
"Ah iya, gue panggil anak-anak kesini ya"
Chan menghubungi mereka lewat grup dan hanya dalam waktu setengah jam, keenam orang itu muncul dan langsung heboh karena Hyunjin sudah sadar tapi tiba-tiba senyum lelaki itu memudar saat melihat hanya ada sebelas orang termasuk dia di ruangan ini
"Kok kalian cuma berenam?"
Mereka semua langsung menatap satu sama lain dengan bingung. Tepatnya mereka semua menatap ke arah Chan seakan menyerahkan seluruh keputusan kepada lelaki itu
"Ah.. Itu... Gimana ya"
"Minho hyung udah ga ada" celetuk Jeongin tanpa banyak basa-basi
Mereka langsung menunduk. Kesedihan itu kembali menyeruak masuk ke dalam hati mereka. Walaupun memang sebenarnya rasa sedih itu belum sepenuhnya hilang tapi mereka mulai menerima apa yang sudah terjadi tapi Hyunjin yang terakhir tau semua ini belum bisa menerimanya begitu juga dengan Felix yang juga belum lama tau
"Sorry..."
Itu suara Felix. Perasaan bersalah masih terbesit tiap kali dia mengingat Minho padahal dia tidak melalukan kesalahan. Tidak, tidak sama sekali
"Bukan salah lo, lix. Dia emang udah berusaha bertahan sebisanya, tapi dia udah sampe batasannya. Dia ketemu sama diri kita yang asli disana"
Chan memeluk Felix berusaha menghentikan lelaki itu untuk menyalahkan dirinya terus menerus
"Nanti kita kesana bareng-bareng, oke? Hyunjin sama Felix harus sembuh dulu"
"Gue harap kalian bakal membuka lembaran baru setelah ini. Lagipula keseluruhan dari Minho masih ada disini"
Chan menepuk pelan puncak kepala Minho yang sedari tadi sudah terdiam di belakang mereka semua
"Ah, tapi ada sesuatu yang dikasih sama dia dan gue rasa kita harus liat itu bareng-bareng"
"Mungkin ada beberapa hal yang selama ini jadi rahasia"