//
Seungmin mendekati sosok yang mengaku dirinya adalah Minho yang asli. Dari jarak dekat dia dapat melihat kalau dia bukan lagi seorang remaja, bisa diperkirakan dia berada di akhir masa 20-an nya. Sangat berbeda dengan Minho yang selama ini bersama mereka
"Kenapa kalian milih percaya gue?"
"Kita butuh lo buat tau semuanya"
"Yang kloning kalian itu gue bukan dia" ucapnya sambil mengendikkan dagunya kearah ruangan Ryujin dimana mereka mengurung Minho lainnya
"Dan karena itu pasti ada alasannya buat lo ngekloning kita"
Lelaki itu menampakkan senyum tipisnya. Namun itu lebih tampak seperti senyuman puas
"You're still the same, Kim Seungmin"
Mata Minho tiba-tiba menjadi berkaca-kaca dan dia berusaha mati-matian untuk menahan air matanya agar tidak jatuh tapi yang dirasakannya sekarang hanyalah rasa sesak yang memenuhi rongga dadanya dan entah kenapa Seungmin ikut larut dalam emosi yang sama
"Gimana pun caranya, lo harus kasih tau kita apa yang terjadi"
"Gue bakal kasih tau kalau itu yang kalian mau"
Mereka baru beranjak sedikit namun tiba-tiba dari belakang Minho, Changbin menodongkan senjatanya tepat ke kepala lelaki itu
"Dimana Jeongin?"
"Hyung, tenang. Dia mau ngasih tau kita segalanya"
"Shut up! He is the one who betray us"
Changbin bersiap menembak dan Minho hanya terdiam di tempat. Apakah ini sudah saatnya untuk meninggalkan dunia ini?
"Stop!"
Kali ini Felix yang menghadang agar Changbin tidak menembak Minho
"Seungmin is right, we should know the truth and we can use him"
Woojin yang mengamati segalanya tiba-tiba membelalakkan matanya dan langsung berlari ke arah Minho bahkan lelaki itu memeluknya dengan erat sementara yang lain melihat mereka dengan bingung
"Lo Minho yang asli, lo Minho yang gue kenal"
"Gimana lo bisa yakin?"
"Gue yakin karena Minho yang asli punya luka dibelakang telinganya"
Sekarang justru berganti Minho yang terkejut dengan penuturan Woojin. Selama ini dia belum pernah bertemu dengan lelaki itu jadi bagaimana dia tau kalau yang asli memiliki bekas luka, kecuali jika sistem yang mengunci memori mereka bermasalah
"Ah, hyung. I think we should go now, they're coming" ucap Felix sambil menatap ke lorong dimana banyak pasukan keamanan berlari ke arah mereka
"Terus kita harus lewat mana astaga!"
"Satu-satunya jalan, terobos mereka dan masuk ke pintu tangga darurat yang di sana"
"Oh, damn it"
Biarpun mereka mengumpat, tapi mereka tetap melaksanakan apa yang diucapkan Minho dengan berbekal satu-satunya senjata yang berada di tangan Changbin-senjata yang dipungutnya dari depan ruangan Ryujin. Changbin menembak semuanya dengan sangat jitu sementara Felix meraih senjata-senjata yang tergeletak di samping tubuh yang kini sudah tidak bernyawa
Dor! Dor!
"Argh!!"
Peluru itu tepat mengenai bahu Changbin dan juga lengan Felix tapi Felix masih tetap nekat meraih beberapa senjata itu dan memberikannya pada teman-temannya. Bersama, mereka mampu mengalahkan mereka semua dan naik ke lantai atas dimana ruangan Jeongin berada
Felix dan Changbin meringis kesakitan karena luka tembak mereka kala mereka sudah tersembunyi di balik pintu itu
"Gue ga punya alat buat ngobatin"
"Di ruangan gue ada beberapa perban sama antiseptik, kalo kalian mau kesana" sahut Minho dan yang lainnya hanya mengangguk
Ruangan Minho berada setingkat di atas ruangan Jeongin berada, mereka menoleh ke kanan dan ke kiri untuk melihat keadaan sekitar. Setelah dikira aman, mereka pun bergegas masuk ke ruangan Minho. Mereka semua terdiam saat melihat ruangan Minho yang sangat luas namun dipenuhi dengan barang-barang yang entah kenapa mengingatkan mereka akan beberapa hal
"Argh!"
Jisung langsung jatuh bersimpuh di lantai karena kilasan ingatan di kepalanya
("Gue ga berguna sung, gue mau disingkirin sama mereka")
("Lo berguna, bagi g-gue")
"Argghh.."
("Here, everything are lies")
("Yeji! HWANG YEJI!!!")
Setetes air mata meluncur begitu saja dari pelupuk mata Jisung, membasahi pipinya
"Sung lo kenapa?" Chan terlihat sangat khawatir ketika melihat Jisung meremas rambutnya sendiri
"I know who she is"
"Who?"
"The girl in my memory.. she is Hyunjin's twin"
Yang lainnya menatap Jisung bingung namun pengecualin untuk Minho, karena dia tau benar apa yang terjadi dan tentuny dia mengingat semua hal menyakitkan itu dengan sempurna. Banyak yang menyarankannya untuk menghapus memori itu, tapi Minho memilih untuk mengingat semuanya karena setiap memori memiliki kenangan tersendiri baik hal buruk sekalipun
"I'll let you guys know something"
Minho membuka laci di samping kasurnya dan mengeluarkan 10 buah gelang dari dalam sana
"This, are yours"
"No, it belongs to the real you" ucap Minho sambil menunjukkan gelang yang sama seperti yang dia kenakan dan mereka menyimpulkan kalau mereka semua adalah teman baik
Tapi kenapa mereka tidak ingat masa-masa itu? Masa-masa mereka berteman baik
🍃 🍃 🍃
ada yang udah mudeng kah sama apa yang terjadi disini?
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Rebellious ✓
FanficThe district they love has changed a lot, more likely changing a human become a robot and these kids try to rebel to get out from that suffocating district ft. stray kids and jypgirls 1st of District Nine Series