Changbin mulai menyalakan walkie talkie yang kemarin diberikan oleh Chaeyoung dan melakukan testing suara
"Chaeyoung"
"Chaey here"
"Kita menuju kesana"
"O-oke gue udah stand by"
"Lo... gapapa kan?"
"Iya gue gapapa"
Dari jawaban Chaeyoung barusan, Changbin bisa langsung menyimpulkan kalau gadis itu tidak sendirian disana
"Mereka udah jaga disana"
"Tau darimana?"
"Chaeyoung jawab iya gapapa pasti maksudnya-"
"Dia masih baik-baik aja meskipun dia udah sama orang-orang itu" sahut Woojin yang langsung menafsirkan kalimat yang diucapkan Chaeyoung barusan
"Gue punya ide" Kali ini Seungmin mengeluarkan idenya walaupun dia ragu dengan itu. Semua mata melihat kearahnya membuatnya semakin ragu untuk mengeluarkan ide gila ini
"Kan kita udah ambil alih kontrol tank itu... Kenapa ga kita jadiin perisai kita?"
Semuanya terdiam, begitu juga Seungmin
"Kim Seungmin! Kenapa lo ga ngomong itu dari tadi?"
Seungmin langsung memandang Jisung dengan bingung. Sungguh, dia tidak berpikir ide itu akan diterima walaupun pada nyatanya teman-temannya itu menerima idenya
"The tank is on the way"
Kali ini Jeongin yang bersuara setelah mengotak-atik sesuatu di laptopnya. Tidak lama, bukan hanya satu tank melainkan dua untuk menghadang bagian depan juga belakang
"Kita tetep harus periksa dulu" ujar Woojin lalu meminta Felix untuk menghentikan busnya sebelum tank berada di sisi bus. Changbin, Chan, dan Jisung mengikuti Woojin keluar untuk memeriksa. Changbin dan Chan memeriksa ke tank yang berbeda, mereka berusaha masuk dengan membuka pintu yang berada di atas itu
Namun baru saja dibuka tiba-tiba seorang polisi menyerang lebih dulu dengan menarik kaki Changbin hingga dia jatuh terbaring untung saja Chan sigap menembaknya sebelum polisi itu menyerang lebih jauh. Mereka berdua masuk dan mengecek seisi tank itu
Sementara, Woojin dan Jisung juga mengalami hal yang sama tetapi bedanya Woojin lebih sigap menyerang. Dia menarik polisi itu keluar dan menjatuhkannya begitu saja dengan tidak berperasaan. Kemudian dia masuk ke dalam dan juga mengecek keadaan di dalam
"Hyung! Ada granat!"
"Awas!"
Woojin segera meraihnya dan membuang benda itu jauh-jauh
Di sisi lain, Chan juga menemukan granat. Dia langsung segera melemparnya dan...
Boom!
Suara ledakan membuat semua orang langsung menoleh ke sumber suara
"Mereka gapapa kan?"
Melihat acungan jempol dari kedua sisi, mereka yang di dalam bus pun merasa lega. Keempat orang itu kembali ke dalam bus dan duduk di tempat mereka masing-masing
"Udah aman. Kita bisa lanjut"
"Jeong, arahin tanknya di depan"
"Oke hyung"
Mereka pun bergerak seperti iringan. Mata Felix masih berjaga-jaga ke kanan dan ke kiri siapa tau saja akan ada serangan mendadak
Hanya tinggal beberapa kilometer lagi mereka akan sampai ke perbatasan dimana Chaeyoung dan mungkin aparat lainnya sedang menunggu kedatangan mereka. Yang lainnya bersiap mengisi peluru hingga penuh pada setiap senjata yang ada
"Hyung, kalo misalkan ga semua dari kita selamat, tolong tetep bawa kita ya" ucap Hyunjin tiba-tiba kepada Chan membuat suasana di sana tiba-tiba menjadi emosional
"Hwang! Ngomong apaan sih?" celetuk Ryujin yang tidak suka dengan arah pembicaraan Hyunjin
"Semuanya pasti selamat, kita udah berhasil sejauh ini"
"Gue juga berharap begitu"
Sungguh, apa yang terjadi kepada Hwang Hyunjin kenapa dia tiba-tiba menjadi pesimis seperti itu. Chan tidak habis pikir kenapa anak ini bisa melontarkan kalimat seperti tadi
"Pasti bisa, ga akan ada yang ga selamat"
Setelah mengucapkan itu, Chan merasa mulai ragu. Di dalam lubuk hatinya dia juga takut kalau ada yang tidak selamat karena ini sama halnya dengan sebuah perang dan dalam perang, tidak ada yang namanya 100% prajurit kembali dengan selamat
"They're waiting for us"
"Ready to fight all of us" ujar Felix setelah melihat kumpulan orang-orang yang berada di perbatasan dengan persenjataan yang lengkap
Chaeyoung juga berada di dekat tuas pembuka pintu perbatasan namun dalam keadaan disandera. Di kepalanya ditodongkan senjata yang akan siap membunuhnya sewaktu-waktu
"Chaey" ujar Changbin lirih
"Berhenti atau kami akan membunuh kalian semua" teriak pemimpin pasukan itu dengan sebuah pengeras suara
Namun Felix tidak berniat sekali pun untuk menghentikan laju busnya. Tidak, dia tidak mau menyerah lagi
Dor!
Roda bus mereka ditembak. Tidak, bukan dari depan melainkan dari samping. Seluruh daerah ini sudah dikepung, mereka tidak bisa melarikan diri dan yang bisa mereka lakukan hanyalah menyerang kembali sama seperti waktu dulu
Peringatan kembali dilontarkan namun lagi-lagi Felix tidak memperdulikannya ditambah yang lainnya juga terus memaksanya untuk tetap melajukan busnya
Dor!
Roda lainnya ditembak membuat bus itu benar-benar oleng ke samping dan bahkan terjatuh. Jeongin segera menghentikan tank yang berada di belakang itu secepat yang dia bisa sebelum melindas mereka semua bahkan setelah tangannya terluka karena pecahan kaca
"H-hyung, kita bisa nyerang mereka yang di depan pakai tank atau granat tapi a-akh ada Chaeyoung nuna disana" ujar Jeongin sambil berusaha mendekati Changbin yang tidak jauh darinya
Lelaki itu langsung mengangkat walkie talkie dan mengarahkan ke mulutnya
"Chaey..."
"Bin, don't try to give up just because of me"
"Pergi, supaya aku ga merasa bersalah atas apa yang terjadi dulu"
Changbin dan Jeongin saling bertatapan satu sama lain. Hingga akhirnya tanpa ragu lelaki itu mengatakan...
"Do it, now"
🍃 🍃 🍃
apa mereka bakal selamat?? jeng jeng jeng
btw aku mau update kemaren tp ga bisa dibuka masa yang buat ngedit ceritanya:( jadi baru up sekarang deh
eh iya, mau tau dong kalian suka karakternya siapaa? hehehe comment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Rebellious ✓
أدب الهواةThe district they love has changed a lot, more likely changing a human become a robot and these kids try to rebel to get out from that suffocating district ft. stray kids and jypgirls 1st of District Nine Series
![[1] Rebellious ✓](https://img.wattpad.com/cover/139294725-64-k353706.jpg)