Chapter 01: Beautiful Morning

7.9K 746 52
                                    

::::

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

::::

Hari yang cerah dan pagi yang indah. Burung-burung berkicau dengan harmoni yang indah. Namun sayang, orang-orang yang berada dibawah langit itu sama sekali tidak peduli dengan keadaan sekitarnya yang mereka pikirkan hanyalah pergi menyelesaikan kewajiban mereka dan pulang setelah menyelesaikannya di malam hari. Siklus itu berlangsung setiap harinya

"Hyung.."

Suara memelas memecah keheningan di rumah yang berisikan 9 remaja lelaki dan 2 remaja perempuan itu. Ada alasan kenapa mereka hidup dalam satu rumah, yaitu karena mereka berbeda dari orang-orang lainnya. Mereka lah yang terhebat dalam bidang tertentu sehingga mereka tidak diprogram seperti agar melupakan memori mereka dan dimanfaatkan oleh pemerintah

"Apa?" sahut lelaki bermarga Seo itu dengan mata setengah terpejam

"Laper.."

"Gue ga bisa nyusuin lo"

"Goblok! Emang gue masih nyusu?"

"Ya terus?"

Cowok asal australia itu memasang wajah datar lalu melempar bantal tepat ke wajah Changbin supaya dia cepat terbangun dari mimpi menggelikannya itu

"Woy! Felix! Awas lo ya"

Mereka berakhir saling mengejar di dalam rumah itu menimbulkan keributan yang membangunkan penghuni lainnya. Hyunjin yang baru tidur pukul 6 pagi itu juga terganggu dan langsung berteriak

"Berisik woy! Gue baru tidur sejam doang"

Mereka langsung diam tidak berkutik karena mereka tau kalau cowok itu baru saja pulang tadi pagi dari lab. Iya, dia sedang mengerjakan penemuan baru dengan Seungmin juga tapi tampaknya lelaki itu malah belum memunculkan batang hidungnya sejak semalam

"Lo sih lix, bacot banget"

"Lagian lo yang engga-engganya"

"Emang enak diomelin Hyunjin" ledek Jisung sambil berjalan menuju dapur untuk mengambil air putih yang mampu menuntaskan dahaganya

"Lee Felix, katanya laper. Nih makan" ujar Ryujin dengan santainya sambil melempar sebungkus roti pada Felix

"Kok gue kayak anjing sih nurut aja sama dia"

"Gue ga percaya lo itu termasuk orang pinter, lix"

"Heh, gini-gini gue yang bikin motor itu" ujar Felix sambil menunjuk ke arah garasi yang sangat Ryujin tau kalau disana ada sebuah motor yang memang sangat canggih dan tahan banting

"Lo ga baik-baik sama gue, bisa gue hack seisi social media lo"

Ah ya, Felix baru saja melupakan kenyataan kalau gadis ini hebat dalam hal IT

"Rasain lo lix, terus aja jin hajar terus"

Kalau Changbin adalah apinya, maka Yejin adalah airnya. Dia yang selalu melerai dimana ada pertengkaran sementara Changbin terus memanaskan suasana. Tentu saja karena dia memang bekerja di bagian keamanan pemerintah karena kehebatannya dalam menggunakan senjata sementara Yejin bekerja sebagai dokter pemerintahan yang penuh kehati-hatian

"Udah-udah mau sampe kapan sih kalian ribut terus"

"Tuh dia yang mulai duluan" jawab Ryujin dan Felix bersamaan. Yejin hanya mampu tertawa karena love-hate relationship antara mereka berdua

"Gue jodohin juga kalian berdua"

"Ewh, being alone is better than go out with him"

"I'm not going out with you either"

Ryujin memutar bola matanya tidak peduli. Felix juga mendengus kesal lalu memeletkan lidahnya. They're indeed, still a kids

🍃 🍃 🍃

Sementara suasana di rumah kacau karena keributan mereka sendiri. Di sini di kantor pemerintah juga terjadi keributan karena sistem mereka yang mulai dirusak oleh orang tidak dikenal

"Jeongin! Cepat selesaikan"

Lelaki itu hanya mengangguk dan menjalani perintah meskipun matanya sudah sangat lelah. Sejak tiga hari lalu dia baru tidur sangat sebentar dan makan tidak pada waktunya bahkan pesan dari teman-temannya yang terus mencarinya belum sempat terbalas sementara Ryujin masih bisa menikmati semuanya dengan baik karena cewek itu berani menentang sementara dia tidak. Dia masih ingat bagaimana Ryujin terkejut saat dirinya mengiyakan suruhan itu

Darah menetes dari hidung Jeongin dan lelaki itu hanya menyumpalnya dengan tissue karena tidak boleh ada waktu yang terbuang

"Panggil Ryujin untuk datang kesini. Masalah ini sudah terlalu berat"

Tidak lama gadis bertubuh jangkung itu datang. Dia berterima kasih karena pada akhirnya Ryujin datang untuk membantu. Gadis itu langsung terkejut melihat rupa Jeongin yang terlihat sangat menyedihkan

"Jeong lo harusnya dengerin gue" ucap Ryujin sambil terfokus dengan layar di depannya

"Iya gue nyesel sekarang"

"Abis ini gue yang lanjutin aja, lo istirahat sana"

"Tapi-"

"Udah nanti gue yang ngomong"

Dia ingin seperti Ryujin. Cewek itu lebih berani daripada Jeongin makanya cewek itu tidak ditindas separah ini

"Jeong..."

"Mau lari dari hal ngebosenin ini ga?"

"Hah? Maksud lo?"

Senyum Ryujin tidak dapat diartikan dan dia itu melirik sekilas ke arah atasan mereka

"Gue punya rencana, but this is not the right place to start"

Jeongin menatap Ryujin bingung sementara cewek itu sudah kembali sibuk menyelesaikan tugasnya. Jeongin juga ikut melanjutkan tugasnya saat atasannya menegurnya

🍃 🍃 🍃

sci-finya dimana ya diriku ga paham juga wkwkw maafkan ya kalo jelek

[1] Rebellious ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang