30; The Truth Untold

1.7K 313 8
                                    

Mereka tetap melanjutkan menonton dengan pertanyaan di benak mereka yang belum terjawab tapi mereka berharap seiring menonton video-video ini semua akan terjawab. Mereka memperhatikan dengan baik video yang menunjukkan proses kloning mereka itu

"Ini udah bener-bener larut, lo harus istirahat. Udah mulai kambuh kan?"

"Engga, lagian mungkin gue ga akan punya waktu lagi buat nyelesain ini. Papa udah mulai sering ngecek base camp ini"

"Ga usah sok kuat"

"A.. Arghh" Minho yang tadinya berusaha menahan sakit yang perlahan muncul kini tidak dapat menahannya lagi. Dia meringis sambil memegangi perutnya. Ekspresi wajahnya benar-benar menjelaskan seberapa sakit yang dia rasakan

"Chae, tolong suntikan itu"

Gadis yang tadinya panik karena Minho terus mengeluh sakit itu akhirnya melangkah mencari benda yang dimaksud Minho

"Ini?"

"I... Iya"

Dia menyuntikkan cairan itu sama seperti hari-hari sebelumnya ketika dia kambuh dan rasa sakitnya mulai mereda. Dia kembali mengerjakan pekerjaannya yang tertunda sementara Chaeyoung sudah pasrah untuk memaksa Minho beristirahat

"Anjir lah Minho hyung kenapa sih batu banget" ujar Jisung yang emosi melihat lelaki itu terus melanjutkan pekerjaannya padahal wajahnya sudah pucat. Sebagai pelampiasan rasa kesalnya akhirnya dia mencubit Minho yang di sebelahnya

"Kenapa jadi gue sih?!"

"Ya kan lo kloningnya dia, pelampiasan" Minho hanya memutar matanya pasrah kemudian lanjut melihat video yang kembali berganti menjadi beberapa tahun berikutnya

"Gue dapet seluruh memori kalian, nyelinap ke ruang utama itu ga gampang ternyata. Gue kayaknya ga berbakat kayak Changbin atau Woojin hyung haha"

"Sedikit lagi semuanya bakal beres. Harusnya kalian yang pertama ngeliat project ini bukan kalian yang gue kloning"

Kemudian kamera itu digeser menampakkan sebelas orang yang terbaring dengan alat-alat di sekelilingnya

"Gue punya kalian lagi, gue udah kangen kalian. Walaupun ini bukan diri kalian yang asli tapi seengganya ada memori kalian yang masih sama"

Yejin menekuk kedua lututnya sambil melingkarkan tangannya di lengan Seungmin. Matanya sudah berkaca-kaca siap untuk menangis

"Coba aja kalau bokap gue ga ngebunuh kepala pemerintah yang udah sekarat itu dulu dan membangun kota dengan penduduk yang seakan mereka adalah robot, mungkin kita masih bisa sama-sama sampai tua"

"I really hope, i can turn back time and changes everything"

"Gue udah punya kalian lagi, tapi rasanya masih janggal. Dan gue juga minta maaf karena ngelakuin hal ilegal ini sama kalian"

Para gadis benar-benar sudah tidak bisa menahan tangis mereka. Yejin sudah bersembunyi dibalik Seungmin sementara Ryujin berusaha menangis tanpa suara hingga akhirnya Hyunjin mengusap puncak kepalanya dan pertahanannya hancur lebur

"Kenapa sih Minho oppa harus bikin video ini, aaahh ini lebih sedih daripada sad movie manapun" protes Ryujin sambil terus menangis. Air mata tidak henti-hentinya membanjiri pipinya

Mendengar tangisan Ryujin dan Yejin membuat yang lainnya juga ikut berkaca-kaca bahkan Seungmin sudah meneteskan beberapa air matanya tetapi kembali mengusapnya

"The process will be done maybe a few days later? The memory for twenty years is too much"

"Ah ya, gue juga ngebuat kloning gue sendiri, gila kan?"

"Tapi gue butuh dia buat sama kalian nanti... When i'm no longer here"

Wajah Minho langsung berubah sendu secara seketika tapi dia langsung mengubahnya menjadi sebuah senyum

"Hm, kayaknya gue mesti pulang sekarang, supaya papa ga curiga"

Tanggal pada video pun kembali berubah setelahnya dan menunjukkan satu minggu setelahnya. Disana terdapat Minho yang sepertinya sedang bercengkrama dengan seorang gadis, Park Yejin namanya

"Hm... Aku ga inget banyak soal itu"

"Yejin! Eh ada hyung"

Jisung yang tadinya berlari menghampiri Yejin setelah bermain dengan hal-hal yang menurutnya seru itu pun melambatkan langkahnya ketika melihat Minho yang bersama Yejin

"Ih berisik kamu tuh"

"Sung, sini jangan ganggu" Seungmin menarik Jisung agar ikut bersamanya dan meninggalkan Minho yang berbicara dengan Yejin

Namun mereka segera terdiam saat mendengar suara gaduh di atas. Dia segera mengunci akses pintu dan menggunakan segala cara untuk menutup pintu itu agar siapapun tidak bisa masuk kesini dan merebut teman-temannya lagi

"MINHO! BUKA PINTUNYA! SAYA TAU KAMU DI DALAM!"

Tidak hanya Minho yang tegang tapi kesebelas lainnya juga. Secara insting, mereka mundur hingga menempel ke dinding paling ujung ruangan ini

"Engga, gue ga akan biarin mereka diambil lagi"

Biarpun tekadnya sangat kuat, tetap saja puluhan orang diatas sana lawan satu dan sebelas orang yang ketakutan diujung ruangan bukanlah hal yang adil

"Ambil barang apapun yang bisa kalian pakai buat nyerang"

Mereka pun mengangguk dan tepat saat mereka mencari senjata, pintu itu didobrak hingga menghasilkan bunyi dentuman yang kuat

"Minho, lebih baik kamu menghentikan semuanya, kamu harus terima kenyataan kalau mereka sudah mati!"

"Karena itu saya berusaha mengembalikan mereka lagi"

"Tapi, jika mereka berada disini mereka akan membuat kegaduhan yang sama"

"Bawa mereka"

Puluhan personel polisi itu merangsek masuk dan berusaha membawa kesebelas orang itu pergi

"Don't you dare to touch them!!"

Percuma Minho berteriak dan berusaha menyerang karena mereka tau titik lemah Minho yaitu dengan memukul bagian perutnya. Lelaki itu langsung meringkuk kesakitan sambil memegangi perutnya yang terasa sangat sakit

"Hyung!"

Hwang Hyunjin, dengan sangat berani menusukkan scalpel tepat ke leher lawannya demi menolong Minho yang sudah terkapar. Berawal dari Hyunjin, yang lainnya juga ikut menyerang seperti Woojin yang menyerang menggunakan kursi yang ada di dekatnya atau Felix yang meninju dan menendang lawannya dengan sangat lincah

Tetapi semua usaha itu sia-sia karena memang jumlah mereka tidak seimbang dan berakhir mereka dibawa pergi oleh orang-orang itu sambil meronta-ronta meninggalkan Minho seorang diri melawan rasa sakit yang teramat sangat bahkan hingga membuatnya mengucurkan keringat dingin

"Engga! Hyungg! AAH Lepasinnn!!"

"LEPAASS!!"

Samar-samar Minho mendengar Jisung yang terus berteriak hingga akhirnya suara itu tidak terdengar lagi. Tidak pernah terdengar sampai beberapa tahun lamanya namun pada akhirnya mereka dipertemukan di gedung pemeliharaan kota, sedang berusaha melarikan diri

🍃 🍃 🍃

aneh ga sih chapter ini? semoga engga ya soalnya aku lagi ga fokus hari ini wkwk lelah otak lelah badan (curhat) tapi aku udh janji mau up kemaren malah (ya ampun aku php banget, maaf ya)

chap berikutnya udah last kok hehehe

[1] Rebellious ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang