keempat

4.1K 221 2
                                    

-Author POV

Sore ini, (namakamu) pergi ke supermarket, menemani Mama nya belanja keperluan dapur.

Sampai disana, (namakamu) meminta izin untuk pergi ke toko buku, memang ia adalah wanita yang pandai, bisa di sebut sebagai kutu buku. Karna ia lebih senang membaca buku daripada bermain di luar bersama teman temannya.

(Namakamu) berjalan perlahan, melihat banyak buku yang tertata rapi, berbagai judul ia temukan, banyak yang ia sukai, namun ia belum menemukan buku yang ia inginkan.

Tepat, ia menemukan satu judul buku yang memang ingin ia beli sebelumnya, dengan segera ia mengambilnya, kemudian ia melihat ke arah jarum jam. Ia segera pergi ke kasir untuk membayarnya, karna mungkin Mama nya sudah menunggu.

Seketika langkahnya terhenti, ia melihat seorang pria yang mungkin tidak asing baginya, pria itu sedang tertawa bahagia, namum ia tidak sendiri, tidak juga dengan sahabatnya, tetapi dengan seorang wanita, bukan Dianty, tetapi siapa? Siapa lagi wanita yang bersama kekasihnya?

"Permisi, maaf mas, mba tolong untuk tidak menghalangi jalan" ujar (namakamu)

Iqbaal menatap (namakamu) tajam, ia terkejut dengan kehadiran (namakamu) dihadapannya, melihat wajah (namakamu) yang kelihatan cemburu dengan kehadiran Bella, ya Bella wanita yang bersama Iqbaal saat ini.

"(Nam..)" Iqbaal menarik tangan (namakamu)

(Namakamu) menoleh "iya ada apa mas?" Ujarnya

Iqbaal terdiam mendengar perkataan (namakamu) kepadanya, kepada kekasihnya yang sudah dua tahun bersamanya.

"(Nam), kamu..

"Maaf mas saya buru buru, permisi" (namakamu) melepaskan genggaman Iqbaal dan segera pergi dari tempat itu.

Iqbaal hanya terdiam, mematung menatap langkah (namakamu) yang pergi meninggalkannya.

***

Pagi ini (namakamu) berjalan di koridor sekolah, hari ini ia hanya sendiri, setelah kejadian kemaren, kekasihnya tidak menjemputnya.

(Namakamu) masuk ke kelasnya dan mengikuti pelajaran hingga selesai.

Ia kini berjalan ke seluruh sekolah, untuk apalagi kalau tidak mencari kekasihnya, hari ini ia belum melihat kekasihnya di sekolah, pagi tidak menjemput, siang juga tidak mengantarnya.

"(Nam)"

(Namakamu) menoleh "Aldi?"

"Lo nyari siapa?"

"Iqbaal"

"Iqbaal?"

(Namakamu) mengangguk, matanya tidak menatap Aldi, melainkan mencari keberadaan Iqbaal.

"Iqbaal kan pergi ke Amerika tadi pagi"

"Apa!" Gadis itu terkejut mendengar perkataan Aldi

"Emangnya lo gak tau ya?"

(Namakamu) menggeleng pasrah

"Yaudah mending sekarang lo pulang bareng gue sama Salsha aja"

(Namakamu) mengangguk

***

Saat ini gadis itu sudah berada di kamarnya, meletakan tasnya dan duduk tanpa mengganti pakaian sekolahnya. Ia mengecek ponselnya, berharap ada kabar dari kekasihnya. Namun tidak ada notip apapun di hanponenya.

Berkali kali ia mencoba menelpon Iqbaal, namun tidak ada jawaban. Gadis itu tidak menyerah, ia tetap mencoba menelpon kekasihnya, namun tetap saja tidak ada jawaban.

Ia kini meletakkan hanponenya di atas meja yang berada di sudut kamarnya, terbangun dari duduknya untuk mengganti pakaian.

KRIINGG!!

Hanpone gadis itu berbunyi, (namakamu) berlari untuk mengeceknya, ia berharap kekasihnya akan memberikan kabar.

"Hufftt" (namakamu) menghela nafasnya karna dugaannya salah, ternyata itu adalah pesan dari Salsha. Ia kembali meletakkan hanponenya dan mengganti pakaiannya tanpa membalas pesan dari sahabatnya.

***

Hari hari gadis itu kini sudah mulai berubah, sudah dua hari kekasihnya pergi, meninggalkannya tanpa memberikan sedikit kabar.

Langkahnya menuju sekolah terasa berat, rasanya sudah tiada gairah untunya menjalani hidup tanpa Iqbaal.

"(Nam)" panggil seorang wanita

(Namakamu) hanya menoleh sesaat dan mengembalikan pandangannya seperti semula

"(Nam), lo kenapa si?" Tanya Steffe

(Namakamu) hanya menggeleng

"(Nam), Iqbaal belum ngasih kabar?" Tanya Bang Kiki

Untuk yang kedua kalinya (namakamu) hanya menggeleng

"(Nam), udah dong jangan sedih lagi, nanti juga Iqbaal pulang kok" ujar Salsha

"Iya (nam), mungkin Iqbaal sibuk jadi dia belum sempet ngasih kabar" ucap Zidny

"Sesibuk apa?" Tanyanya

Mereka hanya saling bertatap, tidak tau ingin menjawab apa.

***

Follow my account @lulufarhahs

promise❌idrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang