"Gue pulang duluan ya" (namakamu) langsung menyambar tas nya dan segera berlalu.
"Eh (nam)" devano menghetikan langkah (namakamu) "pulang sama gue aja" ujarnya.
"(Namakamu) biar pulang sama gue aja" sahut Iqbaal
"Yaudah"
"Steff, gue boleh pulang sama kalian kan?" Tanya (namakamu)
"Oh boleh kok"
Devano langsung menyambar dua buah tas dan diberikan satu pada Steffe "temen temen gue pulang duluan ya" ujarnya.
"Hati hati dev"
"Yo makasi"
Belum jauh mereka berlalu Zidny menghentikan langkah mereka.
"Dev dev, gue boleh pulang sama lo kan? Kebetulan rumah kita searah" ujar Zidny
"Searah?" Tanya Steffe yang merasa bingung karna tau rumah Zidny tidak searah dengan devano
"Iya, yaudah ayok"
"Eh, terus gue sama siapa?" Tanya Salsha
"Kamu sama aku" sahut Aldi
"Tuh lo sama Aldi, yaudah ayok" Zidny menarik mereka untuk segera keluar
"Bang lo pulang sama Iqbaal ya" bisik Aldi pada Kiki
"Hmm gini nih kalo punya pasangan tapi jauh"
"Please bang"
"Yaudah sana sana"
"Thank you" ujar Aldi sambil menepuk pundak kiki
"Yuk sal" Aldi segera mengambil tas nya dan berlalu bersama Salsha.
"Woy lo gak mau pulang?" Tanya Kiki yang berhasil membuat Iqbaal tersadar dari lamunannya.
"Hah? Iya ayok" Iqbaal berjalan keluar
"Wey tungguin dong" ujar Kiki yang berusaha menyamai langkah Iqbaal.
***
"Eh di perempatan berhenti yak" ujar Zidny
"Loh gak sekalian? Katanya rumah lo searah sama gue" ujar Devano
Zidny tertawa kecil "soal itu gue cuma pura pura biar bisa pulang bareng kalian, gue sengaja supaya Salsha sama Aldi bisa baikan" ujar Zidny
"Emangnya rumah lo dimana?" Tanya Devano
"Perempatan belok kiri terus lurus abis itu belok kanan nomor 17" ujar Zidny
"Waah kode minta di anterin" celetuk (namakamu)
"Eh enggak, tadi kan dia nanya yaudah gue jawab"
"Gapapa kali sekalian gue anterin aja, lagian ini udah malem" ujar Devano
"Beneran gak ngerepotin?" Tanya Zidny
"Gapapa selow aja kita kan temen"
"Yaudah deh thanks ya"
"Belom sampe kali"
"Yaudah thanks aja"
Steffe dan (namakamu) tertawa kecil.
***
"Sha?"
Salsha tidak merespond ucapan Aldi, ia hanya sibuk memainkan ponselnya.
"Sha, kamu masih marah?" Pertanyaan ini masih tetap Salsha hiraukan.
"Sha please jangan kaya gini dong"
KAMU SEDANG MEMBACA
promise❌idr
Fiksi Penggemarkisah cinta Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan dengan (namakamu).