kedua

5.6K 290 7
                                    

Tuan, ini hati bukan halte! Jadi tolonglah untuk tidak selalu datang lalu pergi.

-(Namakamu) POV-

Tidak ada yang bisa aku lakukan sekarang, hanya duduk melamun di sofa ruang tamu sambil melihat layar hanpone. Seketika dia memberikam pesan singkat padaku.

-(nam) kamu belum siap siap kan? Kita gak jadi pergi ya. Aku mau anter Dianty ke toko buku. Tapi aku janji next time kita akan pergi. -my boy Iqbaal

Aku hanya memandangi pesan singkat yang pria itu kirimkan, tidak ada niatan untuk membalasnya. Aku merasa sebal karnanya, padahal aku sudah rapih.

Tok tok tok

Suara seorang mengetuk pintu, dengan segera aku pergi ke depan pintu dan membukanya.

"(Nam)" ucap Zidny yang malam malam datang kerumahku

"Zindy, ada apa lo datang malam malam?" Tanyaku

"Gue boleh nginep di rumah lo? Soalnya nyokap bokap gue ke zerman"

"Boleh, masuk aja"

Kini aku berjalan menaiki tangga bersama Zindy untuk pergi ke kamarku.

"Eh (nam), kok pakaian lo rapi? Lo abis pergi sama Iqbaal ya?" Tanya Zidny

Aku bingung harus jawab apa, aku memilih diam daripada harus berbicara dengan kekecewaanku.

"Lo kenapa (nam)?"

"Tadinya gue mau jalan sama Iqbaal, terus gak jadi karna dia harus anter Dianty ke toko buku"

"Dianty lagi?"

Aku menganggukan kepala

"Sebenernya Dianty itu siapa?"

"Katanya sahabatnya dari kecil sekaligus mantan kekasihnya" ucapku sambil mengganti pakaian

"Tapi kok gue gak pernah liat"

"Dia tinggal di luar kota"

Zidny hanya mengangguk anggukan kepalanya, matanya hanya tertuju pada televisi. Malam ini aku merasa sangat kesal.

***

Pagi yang cerah, (namakamu) sudah bersiap siap untuk pergi ke sekolah. Berdiri di depan pintu rumahnya menunggu kekasihnya yang memang rutin menjemputnya.

Hari sudah semakin siang, namun Iqbaal belum juga menjemput  (namakamu), pandangannya hanya tertuju pada jalan, berharap kekasihnya akan datang, kalau tidak dia pasti akan telat.

"(Nam), udah ayo pergi sama gue ini udah siang (nam) nanti kita telat" Zidny mencoba membujuk (namakamu) agar segera pergi ke sekolah

"Gue mau nunggu Iqbaal aja ni, kalo lo mau berangkat duluan aja"

"Iqbaal gak akan datang (nam), liat deh sekarang jam berapa"

(Namakamu) hanya diam menatap jalan, ia masih berharap kekasihnya akan datang

"Udah ayo  (nam)" Zidny menarik tangan (namakamu) dan pergi ke sekolah

promise❌idrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang